Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Usai Menghubungi Xi Jinping, Joe Biden Sebut China Saingan Utama Amerika Serikat

Joe Biden berjanji akan berusaha mengungguli China usai menghubungi Xi Jinping.

Editor: Isvara Savitri
aljazeera.com
Joe Biden dan Xi Jinping 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Rabu (10/2/2021) presiden dua negara terbesar di dunia, Joe Biden dan Xi Jinping berdiskusi untuk pertama kalinya melalui telepon.

Dalam diskusi tersebut keduanya tampak ada perbedaan pendapat di sebagian besar masalah.

Xi Jinping sendiri bahkan sudah mengingatkan bahwa jika terjadi konfrontasi, hal tersebut akan menjadi bencana bagi kedua negara.

Melansir Reuters, saat Xi Jinping menyerukan kerja sama yang saling menguntungkan atawa "win-win", Joe Biden menyebut China sebagai pesaing paling serius bagi Amerika dan berjanji untuk "mengungguli" Beijing.

Pada hari Kamis (11/2/2021), Joe Biden mengatakan kepada kelompok bipartisan senator AS pada pertemuan tentang perlunya meningkatkan infrastruktur AS.

Joe Biden
Joe Biden (www.instagram.com)

Caranya, Amerika Serikat harus meningkatkan permainannya dalam menghadapi tantangan China.

Joe Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Xi Jinping selama dua jam pada Rabu malam dan memperingatkan para senator: "Jika kita tidak bergerak, mereka akan memakan makan siang kita."

Joe Biden menambahkan, “Mereka menginvestasikan miliaran dolar untuk menangani berbagai macam masalah yang berkaitan dengan transportasi, lingkungan, dan berbagai hal lainnya. Kita harus maju.”

Reuters memberitakan, berdasarkan pernyataan Gedung Putih, Joe Biden menekankan kepada Xi Jinping bahwa AS memprioritaskan untuk melestarikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, wilayah di mana Amerika Serikat dan China merupakan saingan strategis utama.

Dia juga menyuarakan keprihatinan "mendasar" tentang praktik perdagangan koersif dan tidak adil di Beijing, serta tentang masalah hak asasi manusia.

Mencari Pacar Laki-laki, Seorang Pria Menyamar Sebagai Perempuan Bercadar, Sempat Pikat Calon Polisi

KPK Dalami Dokumen Kasus Dugaan Suap Bansos Covid-19, Komisaris PT RPI Pilih Bungkam

Beberapa di antaranya adalah tindakan keras China di Hong Kong dan perlakuan terhadap Muslim di Xinjiang, dan tindakannya yang semakin tegas di Asia, termasuk terhadap Taiwan.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Biden juga menyatakan keprihatinannya tentang kurangnya transparansi China atas virus corona.

Sementara, Kementerian Luar Negeri China yang mengutip Xi Jinping mengatakan bahwa konfrontasi antara AS dan China akan menjadi "bencana".

Kedua belah pihak harus membangun kembali cara untuk menghindari kesalahan penilaian.

Xi Jinping mempertahankan nada garis keras di Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan, menyebut mereka merupakan masalah kedaulatan dan integritas teritorial.

Ekspresi wajah Xi Jinping.
Xi Jinping. (NYMAG VIA TRIBUN BALI)

Dia berharap Washington akan melakukan pendekatan dengan hati-hati terkait masalah tersebut.

Panggilan telepon tersebut adalah yang pertama antara para pemimpin China dan AS sejak Xi Jinping berbicara dengan mantan Presiden Donald Trump 27 Maret lalu, hampir 11 bulan lalu.

Sejak itu, hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu melorot ke titik terendah.

Trump menyalahkan China karena memulai pandemi virus corona (Covid-19) dan meluncurkan serangkaian tindakan terhadap China.

Tindakan tersebut merujuk pada perang perdagangan dan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China yang dianggap sebagai ancaman keamanan.

Sempat Gagal Operasi Hidung di Awal Karier, Priyanka Chopra Harus Lepaskan 2 Film

75 Ucapan Valentine Romantis yang Bisa Diberikan ke Pasangan, Kamu Pilih Mana?

Xi Jinping memberikan selamat kepada Joe Biden atas pemilihannya dalam sebuah pesan di bulan November, meskipun Biden telah memanggilnya "preman" selama masa kampanye dan berjanji untuk memimpin upaya internasional untuk menekan, mengisolasi, dan menghukum China.

Pemerintahan Joe Biden telah mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada Beijing, dan telah mendukung pernyataan Pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.

Pada saat yang sama, China berjanji untuk mengambil pendekatan yang lebih multilateral dan ingin bekerja sama dengan AS dalam berbagai masalah, seperti perubahan iklim dan membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya.

Joe Biden sempat menekankan hubungan yang dia jalin dengan Xi Jinping ketika dia menjadi wakil presiden saat Pemerintahan Barack Obama, melalui lebih dari 24 jam pertemuan pribadi dan 17 ribu mil perjalanan bersama.

Joe Biden mengatakan, dia mengalami percakapan yang baik dengan Xi Jinping dan mengenalnya dengan baik.

China Belum Beri Ucapan Selamat Kepada Joe Biden
China Belum Beri Ucapan Selamat Kepada Joe Biden (Kolase Foto Tribunmanado/Istimewa)

Namun, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada wartawan menjelang panggilan telepon, Biden akan terlihat praktis, keras kepala, bermata jernih dalam berurusan dengan Xi Jinping.

Pada saat yang sama, kata pejabat itu, Biden ingin memastikan mereka memiliki kesempatan untuk memiliki jalur komunikasi yang terbuka.

Berbagai Resep Olahan Kue Keranjang, Nikmat Disajikan Saat Imlek

Menghilang Usai Kritik Bank Sentral China, Jack Ma Ditemukan Bermain Golf di Hainan

Para pejabat China telah menyatakan optimisme hubungan bilateral akan membaik di bawah Pemerintahan Biden dan telah mendesak Washington untuk menemukan jalan tengah dengan Beijing.

Pemimpin redaksi tabloid yang didukung Partai Komunis China, Global Times, mengatakan dalam sebuah tweet, fakta bahwa panggilan telepon yang berlangsung selama dua jam itu adalah pesan yang sangat positif yang menunjukkan komunikasi yang mendalam.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Joe Biden sebut China sebagai pesaing paling serius bagi Amerika.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved