Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Laut China Selatan

Prancis Mendadak Kirim Kapal Selam Nuklir ke Laut China Selatan

Kini jumlah negara yang mengirimkan pasukan militernya ke Laut China Selatan bertambah. Setelah Jerman, giliran Prancis.

Editor: Rizali Posumah
Hotcars
Ilustrasi kapal selam - Sebuah kapal selam serangan nuklir Prancis telah berpatroli di Laut China Selatan dalam beberapa hari terakhir di saat ketegangan tinggi di perairan yang disengketakan. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Laut China selatan masih terus bergejolak. 

Banyak negara-negara terlibat konflik dan saling gertak di wilayah tersebut.

Adapun negara-negara yang punya kepentingan di Laut China Selatan yakni China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei.

Amerika Serikat (AS) sendiri datang ke Laut China Selatan karena ingin membantu sekutunya di Asia Tenggara dan menolak klaim China.

Namun kini jumlah negara yang mengirimkan pasukan militernya ke Laut China Selatan bertambah.

Sebelumnya, Inggris pun juga kerahkan kapal induknya ke perairan paling mahal di dunia itu.

Tak mau ketinggalan, negara Jerman pun juga mengirim Kapal Perang mereka ke Laut China Selatan.

Dan kini, satu lagi negara Eropa turut mengirim pasukannya. Kali ini mereka adalah Prancis.

Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (12/2/2021), sebuah kapal selam serangan nuklir Prancis telah berpatroli di Laut China Selatan dalam beberapa hari terakhir di saat ketegangan tinggi di perairan yang disengketakan.

SNA Emeraude didampingi oleh kapal pendukung BSAM Seine dalam sebuah langkah yang kemungkinan besar akan membuat marah Beijing dan merusak hubungan China-Prancis.

Pengerahan kapal selam nuklir itu dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly pada hari Senin.

Dalam sebuah tweet, dia menulis: "Patroli luar biasa ini baru saja menyelesaikan satu bagian di Laut China Selatan."

"Bukti mencolok dari kapasitas Angkatan Laut Prancis kami untuk ditempatkan jauh dan untuk waktu yang lama bersama dengan mitra strategis Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan kami."

Unggahan tersebut disertai foto kedua kapal tersebut di tengah laut.

Laut China Selatan adalah jalur pelayaran utama untuk perdagangan global dan kaya akan ikan serta sumber energi potensial.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved