Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pajak Kendaraan

Mobil Baru Bebas Pajak Mulai Bulan Depan, Ini Penjelasan Lengkap Menko Airlangga

Mobil Baru Bebas Pajak mulai bulan depan. Ini penjelasan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Petugas memeriksa mobil baru yang siap dipasarkan di kantor Krama Yudha Tiga Berlian Motors Jakarta Timur. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar baik bagi warga Indonesia dari pemerintah, mobil baru bebas pajak mulai berlaku bulan depan.

Sebagai langkah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi virus corona alias Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto telah menyetujui usulan Kementerian Perindustrian terkait relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( PPnBM) kendaraan bermotor baru.

"Insentif PPnBM sebesar 100 persen dari tarif akan diberikan pada tahap pertama," ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis (11/2/2021).

Selanjutnya, pemerintah akan memberi potongan pajak sebesar 50 persen dari tarif pajak pada tahap kedua atau tiga bulan berikutnya.

Lalu, pada tahap ketiga, potongan pajak yang diberikan tinggal 25 persen.

Besaran insentif fiskal terkait akan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan.

Mobil New Toyota Fortuner Legender.

Diharapkan, estimasi terhadap penambahan output industri otomotif 

akan menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp 1,4 triliun.

Adapun sasaran pada insentif penurunan PpnBM ini ialah kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan kapasitas mesin kurang dari 1.500 cc dengan kategori sedan dan 4x2.

"Dengan skenario relaksasi PPnBM dilakukan secara bertahap,

diperhitungkan dapat terjadi peningkatan produksi yang akan mencapai 81.752 unit," lanjutnya.

"Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp1,62 triliun," tambah Airlangga.

Dia mengharapkan pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan membawa dampak

yang luas bagi sektor industri lainnya (pendukung) di antaranya industri bahan baku yang berkontribusi sekitar 59 persen dalam industri otomotif.

Menurut dia, industri pendukung otomotif menyumbang lapangan kerja bagi lebih dari 1,5 juta orang dan kontribusi PDB sebesar Rp 700 triliun.

Di sisi lain, Airlangga juga berharap relaksasi PPnBM bisa didukung dengan revisi kebijakan OJK agar uang muka (down payment/DP) kendaraan bermotor bisa nol persen dari bank dan perusahaan pembiayaan (multifinance).

Pun demikian dengan penurunan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk kendaraan bermotor.

Industri otomotif diketahui merupakan industri padat karya mengingat saat ini lebih dari 1,5 juta orang bekerja di industri otomotif

yang terdiri dari lima sektor yakni pelaku industri tier II dan tier III terdiri dari 1.000 perusahaan dengan 210.000 pekerja.

Kemudian, pelaku industri tier I terdiri dari 550 perusahaan dengan 220.000 pekerja,

perakitan sebanyak 22 perusahaan dan dengan 75.000 pekerja,

dealer dan bengkel resmi 14.000 perusahaan dengan 400.000 pekerja,

serta dealer dan bengkel tidak resmi 42.000 perusahaan dengan 595.000 pekerja.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mengusulkan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor

karena industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang terkena dampak pandemi Covid-19 paling besar.

Selain itu, melakukan penyesuaian terhadap tarif PPnBM di PP 73/2019

untuk menggairahkan kembali industri otomotif dan meningkatkan investasi di sektor terkait.

Menko Airlangga mengatakan revisi PP Nomor 73 tahun 2019 merupakan salah satu upaya pemerintah

untuk menurunkan emisi gas buang yang bersumber dari kendaraan bermotor.

FOTO - Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pemulihan-ekonomi-nasional' title='Pemulihan Ekonomi Nasional'>Pemulihan Ekonomi Nasional</a> (KPCPEN), <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/airlangga-hartarto' title='Airlangga Hartarto'>Airlangga Hartarto</a> memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/airlangga-hartarto' title='Airlangga Hartarto'>Airlangga Hartarto</a> menyampaikan bahwa Pemerintah akan memulai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat. Hal tersebut akan dilakukan segera setelah adanya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris

Revisi PP 73/2019 itu, kata dia, akan mengakselerasi pengurangan emisi karbon

yang diperkirakan akan mencapai 4,6 juta ton CO2 pada tahun 2035.

"Perubahan PP ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan pemerintah,

menurunkan emisi gas buang, dan meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor nasional," katanya.

(Kompas.com)

Tautan: https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/11/210957615/resmi-mobil-baru-bebas-pajak-berlaku-bulan-depan?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved