Info Militer
Latihan Militer Gabungan Digelar AS dan Saudi, Ada Ancaman Drone Musuh Hantui Negara Raja Minyak
Kendaraan udara tak berawak (UAV) alias drone diyakini semakin banyak digunakan dalam konflik di wilayah Timur Tengah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hegemoni Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah terus menguat.
Apalagi saat ini, konflik di timur tengah masih terus terjadi.
Belum lama ini, negara berjuluk Paman Sam itu melaksanakan latihan militer bersama Angkatan Udara Arab Saudi.
Militer kedua negara tersebut tengah fokus pada upaya memerangi drone musuh.
Disebutkan dari akun Twitter resmi mereka, pasukan Air Expeditionary Wing ke-378 AS yang ditempatkan di Pangkalan Udara Pangeran Sultan umumkan jika latihan gabungan ini diikuti oleh Angkatan Udara AS, Korps Marinir AS serta Angkatan Udara Kerajaan Saudi.
Personel dilatih dalam latihan sistem udara tak berawak.
"Ini memungkinkan anggota yang berpartisipasi untuk belajar satu sama lain sambil memperkuat #resolutepartnerships & meningkatkan kemampuan pertahanan dasar," tulis pasukan AS dalam cuitannya, Selasa (9/2).
Kendaraan udara tak berawak (UAV) alias drone diyakini semakin banyak digunakan dalam konflik di wilayah Timur Tengah.
Belakangan drone bersenjata juga mulai dilirik banyak negara.
Dilansir dari Arab News, milisi yang mendapat dukungan Iran, seperti Houthi di Yaman, telah berulang kali menggunakan drone peledak yang lebih besar untuk menyerang Arab Saudi.
Melalui latihan gabungan dengan AS kali ini militer Arab Saudi berharap memiliki kemampuan lebih untuk menekan risiko kerusakan dari serangan drone.
Bukan cuma itu, model drone yang lebih kecil juga kerap dikerahkan oleh kelompok ektremis lain seperti Daesh di Irak untuk merencanakan serangan.
Latihan militer dalam rangka menghadapi gangguan drone ini dilakukan kurang dari sepekan setelah pemerintah Joe Biden menegaskan komitmen untuk membantu Arab Saudi mempertahankan wilayah serta keamanan rakyatnya.
Arab Saudi cukup khawatir sejak kelompok Houthi meluncurkan serangkaian serangan drone terbaru ke wilayah mereka.
Serangan Houthi ini juga menjadi sorotan internasional karena menunjukkan bahwa kelompok pemberontak kini sudah memiliki kemampuan untuk menerbangkan drone tempur.