Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kudeta Demokrat

Pengurus Partai Demokrat Alami Hal Tak Terduga Usai Ribut Isu Kudeta AHY, Akun WA Ketua Diretas

Tak sekadar menuding kader, AHY juga menyebut ada keterlibatan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dalam upaya ambil alih Demokrat.

Editor: Indry Panigoro
(Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tahun 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/03/2018). 

"Iya benar, memang akun WA beliau diretas," kata Herzaky kepada Tribunnews, Minggu (7/2/2021).

Herzaki mengungkapkan, sejak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menggelar keterangan pers soal isu kudeta partai, banyak upaya peretasan terhadap akun WA pengurus partai berlambang mercy itu.

"Sejak konferensi pers Ketum kami, upaya peretasan akun WA para pengurus kami, meningkat drastis," ujarnya.

"Sebelumnya, juga sering ada yang mencoba.

Sangat jarang yang berhasil.

Kalaupun ada, biasanya, dalam waktu singkat, bisa diambil kembali nomornya," lanjutnya.

Profil Moeldoko yang disebut ingin melakukukan kudeta terhadap AHY untuk menguasai Partai Demokrat.
Profil Moeldoko yang disebut ingin melakukukan kudeta terhadap AHY untuk menguasai Partai Demokrat. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.)

Moeldoko Sindir AHY?

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tampaknya mulai memanfaatkan keuntungan dalam isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketum Demokrat.

Moeldoko mengunggah dua sindiran soal ngopi dan bilang ada yang grogi di akun instagramnya.

Meski tak menyebut Partai Demokrat, apalagi AHY, publik langsung paham bahwa yang dimaksud adalah AHY dan Partai Demokrat.

"Aku Ngopi-Ngopi, Kenapa Ada yang Grogi?"

Tulisan Moeldoko

Saat sekumpulan laki laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik.

Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat "no hard feeling".

Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin. Toh menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia “Minum Kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran” a.k.a bisa mencegah gangguan pendengaran.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved