Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Manado

Pengungsi Banjir Manado Masih Bertahan, Ruang Kelas Jadi Kamar Tidur dan Masak

Banjir melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, tiga pekan lalu. Namun hingga saat ini, sejumlah pengungsi masih bertahan di lokasi pengungsian.

Editor: muhammad irham
TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO
Banjir Manado 

Namun, BPBD tak bisa langsung memberikannya tanpa verifikasi petugas.

”Masalahnya, sudah beberapa kali kami bertengkar gara-gara sembako dengan 14 keluarga yang sudah pulang. Katanya tidak adil, semua kena banjir tetapi yang dapat bantuan cuma kami. Supaya tidak bertengkar lagi, kami mintakan untuk semua,” katanya.

Sementara itu, Yohana Kondoy-Maengkom (71) mengatakan, pemerintah pernah berupaya merelokasi warga yang tinggal dalam jarak 15 meter dari garis sempadan sungai ke perumahan relokasi di Kelurahan Pandu.

Sudah dibangun 2.054 rumah di sana, tetapi yang ditempati baru sekitar 1.000.

”Sudah 40 tahun saya tinggal di sini dan 10 tahun terakhir kami selalu kebanjiran. Saya rasa lebih baik direlokasi saja. Tetapi, tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah,” ujar Yohana.

Untuk sementara, BPBD Manado mencatat banjir dan longsor melanda 10.988 rumah dan 38.908 warga yang terbagi dalam 12.325 keluarga.

Sebanyak 527 rumah rusak ringan, 67 rumah rusak sedang, dan 34 rumah rusak berat. Namun, Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Manado masih akan memverifikasi data tersebut hingga pekan depan.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Manado Budhi Raiduan Yasin mengatakan, pihaknya berupaya membagikan paket-paket bantuan berisi beras, mi instan, pembalut, dan popok bayi dari rumah ke rumah.

Bantuan-bantuan itu berasal dari sumbangan pemerintah kabupaten dan kota sekitar serta warga.

Pemkot Manado juga membuka keran anggaran belanja tak terduga (BTT) dengan menggelontorkan sekitar Rp 197 juta untuk menyediakan sekitar 500 kasur busa.

Budhi mengatakan, kasur-kasur itu akan dibagikan ke kecamatan, kemudian diberikan dari rumah ke rumah.

Menurut Budhi, penanggulangan bencana tak terhambat meski APBD belum digunakan untuk mengatasi dampak banjir dan longsor.

”Kami tidak merasa dipersulit. Tiga hari setelah bencana, kami masih evakuasi korban dan melakukan perbaikan ringan di rumah-rumah rusak. Hari keenam, kami mulai distribusikan bantuan,” ujarnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved