Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gejolak Partai Demokrat

Moeldoko Bantah soal Ngopi dengan Para Kader, Andi Mallarangeng: Ngopi-ngopi Kok di Kamar Hotel

Andi menyebut, beberapa kader yang ditemui oleh mantan Panglima TNI itu awalnya dijanjikan penyaluran bantuan bencana.

Kolase Tribun Manado / Istimewa
Andi Mallarangeng dan Moeldoko. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Partai NasDem dan PKB untuk maju dalam Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan Andi berdasarkan keterangan saksi yang diajak bertemu Moeldoko dalam rencana pengambilan paksa atau kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Demokrat, sebagai kendaraan untuk Pilpres 2024.

"Katanya dia (Moeldoko) direstui oleh Pak Lurah dan didukung oleh menteri-menteri. Untuk 2024 katanya didukung PKB dan didukung Partai NasDem, tinggal Partai Demokrat, begitu katanya," ujar Andi saat dihubungi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Bahkan Ia pun menyinggung Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko menjadi 'dalang' di balik isu kudeta itu.

Namun, upaya yang dilakukan oleh Moeldoko tak berhasil lantaran beberapa kader partai yang ditemui mengadu kepada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/andi-mallarangeng' title='Andi Mallarangeng'>Andi Mallarangeng</a> yang juga politikus Partai Demokrat.

Andi menyebut, beberapa kader yang ditemui oleh mantan Panglima TNI itu awalnya dijanjikan penyaluran bantuan bencana.

"Delapan orang datang ke DPP lapor kepada Ketum. Ketum semalam kami habis ditemui Pak Moeldoko di sebuah hotel di Kuningan. Katanya kita mau dikasih penyaluran bantuan bencana."

"Tapi sampai di Jakarta kemudian yang dibicarakan urusan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, yang intinya, Pak Moeldoko siap menjadi Ketum Demokrat."

"Dan sudah mempersiapkan untuk merebut 360 DPC dan DPD lalu kemudian masing-masing dijanjikan uang," ujar Andi, dikutip dari akun Youtube Radio Smart FM, Sabtu (6/2/2021).

Kemudian, pengaduan para kader itu langsung dibuatkan berita acara oleh AHY.

Andi Mallarangeng Soal Isu Kudeta Demokrat: Jenderal Mau Kudeta Mayor, Gagal Pula

"Tapi kemudian ketahuan, karena pulangnya langsung menghubungi Ketum dan semua kesaksian mereka diberita acarakan."

"Tidak ada angin tidak ada hujan, yang begini tidak bisa ya dibiarkan," kata Andi.

Andi menuturkan, aksi yang dilakukan oleh Moeldoko tidak bisa dibiarkan.

Terlebih, praktik-praktik tersebut seperti peninggalan politik masa lalu yang telah dikubur dalam-dalam.

"Ini tidak bisa dibiarkan karena ini praktik-praktik gaya lama, secara orde baru itu adalah sejarah pengambilalihan."

Moeldoko dan AHY. <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a> menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kader' title='kader'>kader</a> pernah mendatangi rumahnya untuk curhat.

"Atau intervensi kepada partai-partai politik orang lain untuk kepentingan kekuasaan dan uang," terang Andi.

Terkait bantahan Moeldoko, mantan Jubir Presiden SBY ini mengaku heran.

Lantaran alasan Moeldoko yang menyebut hanya 'ngopi biasa' saat bertemu dengan kader Partai Demokrat dinilai tidak masuk akal.

"Ngopi-ngopi kok di kamar hotel, kalau soal urusan bencana mestinya di kantor beliau secara resmi. Ini di kamar hotel sembunyi-sembunyi."

"Kalau orang ngopi-ngopi dengan teman akrab, itu baru bisa dipahami. Tapi kalau ngopi dengan orang yang tidak dikenal apanya yang ngopi-ngopi, kan Ini offside."

"Bukan hanya offside tapi kartu merah. Ini kartu merah kalau sepakbola, harus out (keluar)," tegas Andi.

Andi Mallarangeng Sebut Pak Lurah Dukung Moeldoko Maju Pilpres 2024, Siapa Dia?

Bantahan Moeldoko soal Isu Kudeta

Sebelumnya diketahui, setelah namanya terseret dalam upaya mendongkel kepemimpinan AHY, Moeldoko memberikan responsnya.

Ia langsung membantah terkait isu tersebut.

Namun, ia membenarkan menerima beberapa kader Partai Demokrat di beberapa tempat.

"Beberapa kali di rumah saya. Ya ada di hotel, di mana-mana. Tidak terlalu pentinglah (bertemu di mana). Intinya kan aku datang diajak ketemuan. Ya wong saya biasa."

"Di kantor saya itu, setiap hari menerima orang. Menerima berbagai kelompok di kantor saya. Biasa kok," ujar Moeldoko dalam keterangan pers pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Ia mengaku heran dengan adanya pihak yang naik pitam kala ia bertemu dengan beberapa kader Partai Demokrat.

"Yang marah saya suruh marah-marah. Emosimu keluarkan, marah-marah saja. Biar saya paham apa yang kalian pikirkan."

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Jadi apa yang salah gitu lho. Aku mau pertemuan di mana kan hak saya. Ngapain Ikut campur," terangnya, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.

Namun, saat ditanyakan berapa kali melakukan pertemuan dengan kader Demokrat, ia tak bergeming.

Meski mengaku tak perlu dihitung, tetapi ia mengisyaratkan pertemuan itu cukup sering dilakukan.

"Ya masak saya hitung kan tidak perlu dihitung. Ya banyak, biasa kita ketemu,"

"Saya tidak peduli ini siapa wong saya itu hanya datang aja ngobrol saja," lanjutnya.

Selain itu, Moeldoko juga enggan mengungkapkan topik pembicaraan yang dibahas saat bertemu.

Ia hanya menegaskan, topik itu adalah persoalan internal Partai Demokrat.

"Itu urusan intern partai lah. Kan tidak etis lah kalau saya bicara. Itu urusan partai," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Andi Mallarangeng Jawab Bantahan Moeldoko soal Ngopi dengan Para Kader: Sudah Kartu Merah, Harus Out

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved