News
Beda Dengan Banjir di Tempat Lain, Air di Pekalongan Warna Merah, Ini Penyebabnya
Kejadian pertama kali di Pekalongan. Ada banjir airnya warna merah. Ternyata ini penyebabnya. Sudah diketahui warga.
Cari oknum warga
Terkait dugaan ada warga yang membuang obat batik, Lurah Jenggot Taibin mengaku masih mencari sumber informasi tersebut.
Namun dirinya mengakui telah mendapat informasi jika ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.
"Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," ungkap Tabiin.
Sebagai informasi, menurut Taibin, akhir-akhir ini tak ada aktivitas produksi batik di wilayahnya.
"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi jadi tidak ada limbah Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya.
Lokasi pengungsian
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Sabtu, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah titik lokasi pengungsian.
Beberapa di antaranya adalah aula Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kelurahan Degayu 39 orang, dan TPQ Al-Hikmah Dekoro.
"Saat ini, kami terus melakukan kesiapsiagaan bencana mengingat berdasarkan informasi BMKG disebutkan curah hujan dengan intensitas tinggi dipredikasi masih terjadi," katanya.
Dari data yang diperoleh, setidaknya 20 kelurahan terdampak banjir tersebut. (*)
Banjir di Kantor Polisi

Banjir Semarang yang menggenangi wilayah kota ini juga tak luput menerpa Kantor Polsek Semarang Utara, Sabtu (6/2/2021).
Ketinggian air banjir sekira 50 sentimeter hingga 70 sentimeter.
Kanit Reskrim Semarang Utara, Iptu CR Haryono menjelaskan, akibat banjir Semarang ini fasilitas untuk para tahanan tersebut tak dapat digunakan.