Vaksinasi Covid 19
Vaksin Covid-19 Bagi Nakes Terus Berjalan, Ini Beberapa Keluhan yang Terasa Pasca Vaksinasi
Berikut beberapa keluhan yang mungkin terjadi pasca vaksinasi Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 181.554.465 penduduk Indonesia ditargetkan bisa diberi vaksin virus corona (Covid-19).
Kini, vaksinasi tersebut sudah mencapai 0,39 persen dari total target.
Vaksin sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan sasaran utama tenaga kesehatan (Nakes), tak terkecuali tenaga kesehatan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut jadwal, salah seorang perawat di rumah sakit Kupang yaitu Susi Manuela akan menerima vaksin tahap II pada 7 Februari 2021.
Sebelumnya, dia sudah menerima vaksin tahap I pada 25 Januari 2021.

Pasca menerima vasin tahap I, Susi sempat merasakan sakit kepala seperti migraine sehingga susah tidur.
"Seperti ditusuk-tusuk, nyut-nyutan di kepala tapi mereda pada hari kedua dan hari ketiga sudah tidak terasa," cerita dia kepada KONTAN, Jumat (5/2/2021).
Bukan Susi saja tapi beberapa rekan tenaga kesehatan lain ada yang mengalami keluhan serupa.
• Dendam dan Memiliki Hubungan Gelap, Seorang Guru Mengaji di Bekasi Tega Membunuh
• Bupati Sabu Raijua Terpilih Berwarga Negara AS Kunjungi Polda NTT: Saya Warga Negara Indonesia
Keluhan lain berupa rasa mengantuk, nafsu makan bertambah dan demam ringan. Namun, ada pula yang tidak merasakan keluhan apapun.
Dengan kata lain, efek samping yang terjadi pada setiap orang pasca divaksin bisa jadi berbeda.
Sejauh keluhan yang terasa masih ringan seperti yang disebutkan tersebut, penerima vaksin tak perlu khawatir karena efek samping pada akhirnya akan menghilang.
Namun jika keluhan terasa lebih serius, penerima vaksin bisa melaporkan keluhan tersebut kepada rumah sakit atau fasilitas kesehatan pemberi vaksin untuk ditindaklanjuti.
Informasi saja, pasca vaksinasi tahap I penerima vaksin akan berada dalam masa tenggang 14 hari atau inkubasi sampai vaksinasi tahap II.
Selama periode tersebut, tak ada pantangan makanan maupun obat-obatah ringan yang dikonsumsi.
Penerima vaksin juga boleh mengonsumsi vitamin atau suplemen penunjang daya tahan tubuh.
Selama masa tenggang 14 hari, tubuh diperkenalkan dengan Virus Corona yang telah dilemahkan di dalam vaksin.
Tujuannya agar tubuh kemudian belajar membentuk sistem imunitas untuk menangani virus tersebut.
Kalau proses mulus, tubuh akan kembali dipertemukan dengan Virus Corona lewat vaksinasi tahap II.
• Hanya Karena Tak Ingin Membuat Makanan untuk Adik, Seorang Ibu Tega Siram Anaknya dengan Air Panas
• Ada Kemungkinan Diperiksa, Eks Sekretaris FPI Dikabarkan Hadiri Baiat dengan Jaringan Teroris
Pada masa tersebut, sistem imunitas tubuh yang terbentuk pada masa tenggang diharapkan mulai bekerja lebih baik.
Lalu selanjutnya, diharapkan sistem imunitas tubuh menjadi lebih terbiasa jika berhadapan dengan virus corona di masa-masa mendatang.
Namun perlu diingat bahwa vaksinasi tidak serta-merta menghilangkan potensi paparan Covid-19.
"Ini tidak membuat tubuh 100 persen kebal tapi sama seperti vaksin lain campak atau DPT yang kalaupun nanti lalu kena virus maka gejalanya tidak akan sehebat kalau tanpa divaksin," beber Susi.
Asal tahu, sasaran vaksinasi di Indonesia sejauh ini mencapai 181.554.465 orang.
Sasaran vaksinasi sumber daya manusia kesehatan (SDMK) sebanyak 1.566.959 orang atau bertambah 32.022 orang.
Hingga Kamis (4/2/2021), Satgas Covid-19 mencatat jumlah orang yang sudah mendapatkan Vaksin Covid-19 tahap I mencapai 700.266 atau bertambah 54.240.
Lalu penerima Vaksin Covid-19 tahap II mencapai 96.553 orang atau meningkat 24.932 prang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, sistem vaksinasi masyarakat umum nanti sama seperti vaksinasi tenaga kesehatan.
Masyarakat akan menerima undangan melalui layanan seluler SMS.
"Dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi," kata Wiku dalam agenda keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).
Adapun mekanisme vaksinasi masyarakat umum bakal menggunakan sistem satu data.
Satu data vaksinasi itu merupakan kerja sama antara Telkom, Kementerian Kominfo, BPJS, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Kasus bertambah
Sementara itu jumlah kasus positif Covid-19 masih saja bertambah.
Kembali mengintip data Satgas Covid-19 per Kamis (4/2/2021), ada tambahan 11.434 kasus baru yang terinfeksi Corona sehingga total menjadi 1.123.105 kasus positif Covid-19.
Sementara jumlah kasus sembuh bertambah 11.641 orang sehingga total menjadi sebanyak 917.396 orang.
Lalu, jumlah orang yang meninggal akibat Virus Corona di Indonesia bertambah 231 orang sehingga menjadi sebanyak 31.001 orang.
Penambahan kasus positif Covid-19 juga terjadi di NTT.

Rumah sakit rujukan di Kupang bahkan kini sudah penuh menampung pasien Covid-19.
Padahal, ruangan untuk pasien Covid-19 sudah ditambah. Belum lagi, persediaan kantong oksigen menipis.
Informasi saja, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi NTT yakni RS Yohanes.
Sementara rumah sakit penyangga rujukan Covid-19 meliputi RS Siloam, RS Wirasakti, RS SK Lerik Kota Kupang dan RS Leona.
Sebenarnya sejumlah rumah sakit di luar rumah sakit rujukan tersebut juga ada yang merawat pasien Covid-19.
Namun penanganan tidak bisa maksimal karena ada keterbatasan fasilitas dan alat pelindung diri (APD).
"Kalau daerah lain sudah ada yang mulai berkurang kasusnya, di NTT justru sedang booming," ungkap Susi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id Ini Beberapa Keluhan yang Mungkin Terasa Setelah Mendapatkan Vaksin Covid-19.