Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Presiden Jokowi

Supaya Berkesan, Jokowi Sajikan Makanan Khas Sumatera untuk PM Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menjadi tamu kehormatan negara pertama yang datang ke Indonesia pada tahun 2021

Editor: muhammad irham
int
Pertemuan PM Malaysia dan Presiden Joko Widodo 

Dalam jamuan santap siang, pihaknya menyediakan sejumlah makanan khas Indonesia. Menu utama yang disajikan adalah rendang khas Indonesia. Ia berharap menu serta jamuan makan siang menjadi kesan bagi PM Malaysia.

"Tentunya menu-menu request dari beliau beliau antara lain apa namanya rendang khas Indonesia dan tentunya juga harus dinikmati oleh tamu negara. Mudah-mudahan hal ini bisa mendapatkan apa namanya sesuatu yang tidak terlupakan, sesuatu yang berkesan dan menu-menu lainnya yang semuanya bernuansa panas, hangat," ujarnya.

Selain rendang menu disajikan dalam jamuan santap siang tersebut yakni Soto Padang, gulai paku ubi yumbuk, ayam kalio, dendeng batokok, dan gulai ikan kerapu.

Bahas Myanmar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri masing-masing negara untuk berbicara dengan Chair Asean agar menggelar pertemuan antar Menlu membahas kudeta di Myanmar.

"Sebagai satu keluarga kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Chair Asean, guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus Menteri Luar Negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar," kata Presiden.

Jokowi mengaku sangat prihatin dengan kondisi politik di Myanmar. Ia berharap perbedaan pandangan politik tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN, penting bagi kita semua untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN, terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional," katanya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama PM Malaysia mengatakan bahwa pihaknya juga memandang serius kondisi politik yang terjadi di Myanmar. Menurutnya kudeta yang terjadi merupakan kemunduran demokrasi di Myanmar.

Oleh karena itu ia setuju untuk mengutus Menlu agar menjajaki pertemuan antar Menlu se-ASEAN .

"Ini, saya sangat bersetuju dengan cadangan supaya kedua-dua Menteri Luar Negeri diberi mandat untuk mencari kesepakatan supaya satu masyarakat khas ASEAN diadakan bagi membincangkan perkara ini dengan lebih mendalam," kata Muhyiddin dalam bahasa Melayu.

Dalam pertemuan dibahas pula soal nasib pekerja migran Indonesia. "Saya menyampaikan apresiasi penghargaan atas kerjasama perlindungan WNI di Malaysia terutama selama pandemi dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia pada pemerintah Malaysia," kata Presiden Jokowi.

Presiden mendorong dibuatnya nota kesepahaman atau MoU baru mengenai perlindungan PMI Indonesia.

"Terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, saya menekankan pentingnya penyelesaian, pembuatan MOU, MOU baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia," katanya.

Tidak hanya itu, Presiden juga mendorong dirancangnya one channel system dalam penempatan tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Tujuan untuk mencegah adanya perdagangan manusia atau human trafficking.

"One channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved