Kasus Pembunuhan
Pengantin Pria Ditembak Mati di Acara Pernikahannya, Pelaku Miliki Hubungan Ini dengan Sang Istri
Pengantin pria tewas ditembak di hari pernikahannya. Berawal dari cekcok kakak beradik. Ini pelakunya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib tragis seorang pengantin pria di Rusia ditembak mati di hari pernikahannya.
Di depan istrinya, nyawa pria tersebut melayang.
Sang istri pun menangisi kepergiannya.
Di hari bahagia yang seharusnya dirasakan oleh Christina, si mempelai wanita, berubah menjadi tragedi dalam penembakan itu.
Dalam tayangan yang beredar di media sosial, nampak pasangan itu menari bersama tamu dalam pesta yang digelar di Vlasovo, Moscow Oblast.
(Foto: Ilustrasi pengantin pria dan wanita tukar cincin. Pengantin pria ditembak mati di hari pernikahannya)
Baik Christina dan pengantin pria, Radu Cordinianu, saling berpelukan saat melihat parade kembang api diiringi musik.
Namun di hari kedua pernikahan digelar, Radu dan kakaknya, Philip ditembak mati dalam sebuah pertengkaran.
"Bersama selamanya"
Media Rusia memberitakan, Radu dan Philip terlibat adu mulut dengan dua pelaku, Alexey dan Vladimir D, yang juga kakak beradik.
Saat situasi semakin memanas, keduanya mengeluarkan senjata dan menembak 6-7 kali, membuat Cordinianu bersaudara tewas di tempat.
Situs berita Life melaporkan,kakak beradik D yang adalah tamu Christina langsung ditahan di Moskwa keesokan harinya.
Dilansir The Sun Kamis (4/2/2021), si mempelai wanita mengunggah di Instagram dan mengungkapkan kesedihannya.
"Bagaimana saya bisa hidup tanpamu, pria yang kucintai. Aku akan selalu jadi istrimu, kita akan selalu bersama," kata dia.
"Lihatlah aku dari atas. Aku akan menuntaskan berbagai mimpi kita sehingga engkau akan bangga padaku," lanjut Christina.
Di kolom komentar, netizen menyampaikan dukacita kepada Christina seraya melontarkan berbagai kata semangat kepadanya.
Polisi setempat menyatakan, mereka masih melanjutkan penyelidikannya.
(Foto: Pengantin pria ditembak mati di hari pernikahannya. Pelaku kerabat sang istri./Kompas.com)
Calon Pengatin Dibunuh Pria
Pria calon pengantin bernama Maksi Obenu (22) asal warga Dusun 3, Desa Manubelon, kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas dibunuh di rumah kekasihnya.
Maksi Obenu meninggal dunia setelah dibacok oleh Paulus Tamoes (38).
Maksi Obenu tewas jelang momen pernikahan.
Korban berencana menikah dengan gadis idamanya, tapi ia justru meregang nyawa di rumah calon istrinya tersebut.
Kematian Maksi Obenu sempat menggegerkan warga setempat.
Kronologi tewasnya Maksi Obenu juga membuat miris karena hanya gara-gara hal sepele.
Dilansir dari Kompas.Com, maksi dibunuh karena melawan saat pelaku meminta menimba air di sumur dan membantu kerja.
Padahal, dalam waktu dekat ini, Maksi rencananya menikah dengan calon istrinya Ribka Elisabet Manggi (19).
Kepada sejumlah wartawan, Minggu (24/1/2021) Ribka Elisabet Manggi, calon istri korban mengatakan,
pada Jumat (22/1/2021) pagi sekitar pukul 06.00 Wita, ia bangun tidur dan menyuruh korban yang sudah tinggal di rumahnya untuk bangun dan membantu kerja.
Tetapi, korban beralasan sakit kepala sehingga Ribka pun meninggalkan korban yang tidur di tempat tidur.
Ribka kemudian pergi ke sumur yang berjarak sekitar 120 meter dari rumah untuk menimba air.
Saat hendak ke sumur, Ribka sempat bertemu dengan pelaku yang saat itu duduk dengan istri dan anak-anaknya.
Setibanya di sumur, Ribka memiliki firasat buruk dan perasaan kurang enak sehingga ia segera pulang ke rumah.
Saat masuk kamar, ia dan mendapati calon suaminya sudah tidak bernyawa lagi dengan leher penuh luka.
Ribka kemudian menuju ke rumah keluarga korban di sekitar desa tersebut.
Di perjalanan, Ribka bertemu Odi Obenu, kerabat korban.
Ia menceritakan kalau korban sudah meninggal dengan kondisi leher penuh luka.
Untuk memastikan, Odi Obenu pun ke rumah Ribka dan ternyata benar, korban sudah meninggal.
Odi Obenu kemudian pulang ke rumah memberitahukan keluarga perihal kejadian tersebut.
Pelaku membacok korban
Sementara iu, saat diperiksa polisi, pelaku mengaku kalau pada Jumat (22/1/2021) pagi,
usai menimba air di sumur, ia membangunkan korban untuk membantu bekerja dalam rumah.
Namun korban tidak mengindahkan perintah pelaku, bahkan korban masih tidur saat penghuni rumah yang lain sudah beraktivitas.
Pelaku emosi dengan sikap korban.
Pelaku mengaku langsung mengambil parang yang berada di dalam rumah.
Pelaku lalu mendatangi korban yang masih tidur dan langsung membacok leher korban.
Setelah pelaku melakukan aksinya, pelaku langsung menuju ke rumah Nikson Hitimetan untuk meminta bantuan mengantarnya ke pos polisi Manubelon.
Di Pos Polisi Manubelon, pelaku mengakui baru menghabisi nyawa korban dengan cara membacok leher korban di rumahnya.
Pelaku ditahan Kasubbag Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat yang dikonfirmasi terpisah mengakui kalau kasus ini sudah ditangani polisi.
Menurutnya, Kapolsek Amfoang Selatan, Iptu I Made Kumara melaporkan kasus ini ke SPKT III Polres Kupang,
Ipda Kuswantoro terkait kasus pembunuhan di RT 12/RW 06, Dusun 3, desa Manubelon, kecamatan Amfoang Barat Daya.
Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Nofi Posu, SH SIK kemudian menerjunkan tim membantu Polsek Amfoang Selatan ke lokasi kejadian melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara
"Lokasi yang jauh dan terpencil menyebabkan tim dari Polres Kupang harus menempuh perjalanan selama 5 jam," ungkap Randy.
Tim baru kembali dari lokasi kejadian membawa pelaku dan barang bukti pada Jumat (22/1/2021) tengah malam.
Jenazah korban sudah dilakukan pemeriksaan luar oleh dr Novita Nurul.
Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi.
"Motif pembunuhan, pelaku membunuh korban karena korban tidak mengindahkan perintah pelaku untuk membantu kerja,"ujar dia.
(Kompas.com)