Berita Internasional
Masih Ingat Donald Trump? Eks Presiden AS Ditinggal Pengacara & Tolak Bersaksi di Sidang Pemakzulan
Mantan Presiden AS Donald Trump menegaskan, dia tak akan bersaksi dalam sidang pemakzulan dirinya karena menganggapnya inkonstitusional.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Donald Trump?
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yang alami pemakzulan oleh Senat kini siap berhadapan dengan sidang.
Usai ditinggalkan beberapa pengacara dengan mengundurkan diri jelang sidang pemakzulan, Donald Trump dikabarkan tak akan hadir dalam sidang.
Kabar itu diungkap oleh CNN pada Sabtu (30/1/2021) yang mengutip sumber anonim.
Media AS tersebut mengatakan, lima pengacara termasuk dua yang dianggap memimpin tim, meninggalkan Trump karena tidak setuju dengan strategi hukumnya.
Mantan Presiden AS Donald Trump menegaskan, dia tak akan bersaksi dalam sidang pemakzulan dirinya karena menganggapnya inkonstitusional.
Pernyataan yang disampaikan pengacaranya merespons surat panggilan yang dilayangkan tim penuntut dari DPR AS.
Tim penuntut yang diketuai Jamie Raskin meminta presiden ke-45 AS itu menjawab kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, 6 Januari lalu.
Saat itu, Trump menyerukan pendukungnya untuk bergerak ke Capitol yang menyebabkan bentrokan melawan polisi dan menewaskan lima orang.
"Surat Anda menegaskan yang sudah diketahui semua orang, tuduhan Anda tak berdasar," kata pengacara Trump, Bruce Castor dan David Schoen.
Sementara kuasa hukumnya tak menyebut apakah Trump bakal bersaksi, penasihat seniornya, Jason Miller, menyebut si mantan presiden tak akan datang.
"Presiden tidak akan bersaksi dalam proses pemakzulan yang inkonstitusional," tegas Miller seperti dikutip AFP, Kamis (4/2/2021).
• Ingat Engku Emran Mantan Suami Laudya Cynthia Bella? Begini Kabarnya Sekarang
Sidang dimulai Selasa
Penolakan itu terjadi lima hari sebelum sidang pemakzulan dengan dakwaan menyulut pemberontakan dibuka di Senat AS.
Dalam upaya impeachment kedua, mantan presiden berusia 74 tahun itu didakwa mendukung pendukungnya menyerang Gedung Capitol.
Saat itu, Kongres AS tengah bersiap mengesahkan sertifikat kemenangan Joe Biden. Membuat sejumlah politisi harus diungsikan ke tempat aman.
Selama berbulan-bulan, Trump selalu bersikukuh bahwa dia memenangi Pilpres AS 2020, tetapi tanpa disertai bukti klaimnya.
Raskin sudah meminta suami Melania tersebut untuk datang bersaksi pekan depan, baik sebelum maupun saat sidang digelar.
Anggota DPR AS dari Partai Demokrat itu menyatakan, Trump yang kini tinggal di Mar-a-Lago, Florida, tak bisa lagi mengelak.
Raskin menyindir si mantan presiden kini tak bisa berdalih bahwa dia sibuk mengurusi negara, seperti yang selalu dia ucapkan saat masih menjabat.
Trump pun diperingatkan, jika dia sampai menolak bersaksi maka dia dianggap mendukung segala bukti yang memberatkannya.
"Jika Anda menolak undangan ini, kami bakal mencabut segala hak Anda di sidang, dan mengasumsikan Anda mendukung bukti ini," ancam Raskin.
Trump Ditinggal Para Pengacaranya Jelang Sidang Pemakzulan
Beberapa pengacara Donald Trump dikabarkan mengundurkan diri, jelang sidang pemakzulan mantan presiden Amerika Serikat (AS) tersebut.
Kabar itu diungkap oleh CNN pada Sabtu (30/1/2021) yang mengutip sumber anonim.
Media AS tersebut mengatakan, lima pengacara termasuk dua yang dianggap memimpin tim, meninggalkan Trump karena tidak setuju dengan strategi hukumnya.
Sebab, kata CNN, Trump ingin para pengacaranya tetap memperjuangkan klaim tak berdasar bahwa pilpres AS 2020 dicurangi, daripada fokus pada legalitas pemakzulan seorang mantan presiden.
CNN juga mengabarkan bahwa Trump tidak mau perintahnya didebat.
Para pengacara yang mundur antara lain Butch Bowers dan Deborah Barbier, yang diperkirakan bakal memimpin pembelaan Trump.
• Teroris Anggota FPI Sebanyak 19 Orang Tertangkap, Anggota JAD, FPI Sindir Pernyataan Brigjen Rusdi
CNN dan media-media AS lainnya melaporkan, pengunduran itu adalah keputusan bersama mereka.
"Kami telah melakukan banyak pekerjaan, tetapi belum membuat keputusan akhir tentang tim hukum kami, yang akan dibuat segera," kicau penasihat Trump, Jason Miller, saat menanggapi laporan tersebut.
Kondisi ini membuat Trump yang sedang menanti sidang pemakzulan keduanya, menghadapi rintangan baru.
Meski begitu, tampaknya Trump bisa selamat lagi seperti di pemakzulan pertama, karena hampir semua senator dari partainya mengisyaratkan penentangan sidang yang akan dimulai pada 9 Februari.
Saat ini baru lima anggota Partai Republik yang bergabung dengan semua 50 senator Demokrat guna memakzulkan Trump.
Butuh minimal 17 suara Republikan untuk memakzulkan Donald Trump sang taipan real estate.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dianggap Inkonstitusional, Trump Tolak Bersaksi di Pemakzulan Dirinya