Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air
DPR Minta Dukun Cari Tahu Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Penjelasan KNKT dan ATC
Anggota Komisi V DPR-RI Tamanuri memberikan usulan untuk mempercepat pencarian kotak hitam atau black box berisi CVR dengan menggunakan dukun.
Ia mengatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diminta naik ke ketinggian 11.000 kaki karena pada ketinggian yang sama ketika itu ada pesawat Air Asia yang juga bertujuan ke Pontianak.
(Foto: Video di dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum lepas landas.Instagram)
Pramintohadi melanjutkan, pada pukul 14.39 WIB, pesawat yang berada di ketinggian 10.600 kaki merespons baik diinstruksikan agar naik ke ketinggian 13.000 kaki.
"Selama proses dari jam 14.36 sampai 14.39, tidak ada laporan pesawat dalam kondisi tidak normal.
Jadi ini semua berlangsung dengan normal," ujar dia.
Namun, tiba-tiba pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terpantau berbelok ke arah kiri atau barat laut padahal seharusnya pesawat itu belok ke kanan di posisi 075 derajat.
Lalu, pada pukul 14.00 WIB, pihak ATC mengonfirmasi arah pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tetapi tidak ada respons dan diikuti dengan hilangnya Sriwijaya Air SJ 182 dari layar radar.
Setelah itu, barulan pihak ATC berusaha memanggil pilot sebanyak 11 kali tetapi tak direspons hingga akhirnya diketahui bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan.
Pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Lebih lanjut pencarian blackbox berisi cockpit voice recorder (CVR) SJ-182, masih terus dilakukan.
Hal tersebut ditanggapi Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Tamanuri, di mana ia memberikan usulan untuk mempercepat pencarian kotak hitam atau black box berisi CVR dengan menggunakan dukun.
Tamanuri menjelaskan, pencarian CVR menggunakan sistem manual akan sulit dilakukan.
Bahkan, dengan peralatan canggih pun, memory dari CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tak kunjung ketemu.