Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Berikut Isi Percakapan Antara ATC dan Awak Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Garuda Sempat Lakukan ini

Tak hanya itu, penerbangan lainnya, seperti Garuda Indonesia, juga mencoba berkomunikasi dengan SJ-182.

Editor: Indry Panigoro
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih jadi misteri.

Pasalnya baru empat menit terbang tiba-tiba pesawat yang dikemudikan oleh Captain Afwan itu hilang dari radar dan ditemukan di dasar laut.

Meski masih jadi tanda tanya, namun lenyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu, masih terus diselidiki.

Terungkap! Kata yang Diucap Pilot Afwan di Detik Terakhir Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh ke Laut

Empat menit menjelang jatuh, awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat berkomunikasi dengan Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta.

Pada hari jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi Sukarno, mengungkapkan air traffic controller ( ATC ) Bandara Soekarno-Hatta sempat memanggil pilot sebanyak 11 kali sebelum kecelakaan terjadi.

Tak hanya itu, penerbangan lainnya, seperti Garuda Indonesia, juga mencoba berkomunikasi dengan SJ-182.

Namun, panggilan tersebut tak mendapat respons.

Potret Pesawat Sriwijaya Air. Rekaman percakapan Pilot Sriwijaya AIr SJ 182 dan Pengatur Lalu Lintas Udara sebelum pesawat jatuh.
Potret Pesawat Sriwijaya Air. Rekaman percakapan Pilot Sriwijaya AIr SJ 182 dan Pengatur Lalu Lintas Udara sebelum pesawat jatuh. (via CNBC)

"ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali, kemudian juga dibantu oleh beberapa penerbangan lain antara lain Garuda untuk mencoba melakukan komunikasi dengan SJ 182 namun tidak ada respons," ungkap Pramintohadi saat rapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (3/2/2021), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Pramintohadi membeberkan kronologi SJ-182 lepas landas hingga hilang dari radar dan akhirnya jatuh, sebagai berikut:

14.36 WIB - Sriwijaya Air SJ-192 lepas landas dari runway 25 Bandara Soekarno-Hatta untuk bertolak ke Bandara Supadio, Pontianak.

Pesawat lalu melewati ketinggian 1.700 kaki dan diinstruksikan naik ke ketinggian 29.000 kaki, mengikuti standar alur keberangkatan.

14.38 WIB - SJ-182 melewat ketinggian 7.900 kaki dan meminta arah 075 derajat pada ATC karena alasan cuaca.

ATC lalu menginstruksikan SJ-182 naik ke ketinggian 11.000 kaki karena pada ketinggian yang sama, ada pesawat Air Asia yang juga terbang menuju Pontianak.

14.39 WIB - Pesawat berada di ketinggian 10.600 kaki, lalu diinstruksikan agar naik ke ketinggian 13.000 kaki.

SJ-182 merespons instruksi tersebut.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved