Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Ahli Forensik Ungkap Cincin Kawin Tanpa Nama di Jari Manis Korban Sriwijaya Air
Pemilik cincin kawin di jari manis korban Sriwijaya Air SJ 182 masih menjadi misteri.
Adapun Razanah tercatat di nomor 16, sedangkan Panca Widia di nomor 14.
• Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Bolmong, Wabup dan Sekda Bolmong Terima Penyuntikan Vaksin
Rusdi mengatakan, proses pencocokan data DNA antemortem dan postmortem kepada keempat jenazah belum berhenti.
"Itu nama-nama korban yang sampai sekarang, empat korban tersebut belum teridentifikasi dari 62 korban yang ada," katanya.
Misteri Cincin Kawin
Pemilik cincin kawin di jari manis korban Sriwijaya Air SJ 182 masih menjadi misteri.
Temuan itu menjadi petunjuk petugas untuk mengungkap siapa pemilik sebenarnya cicin kawin tersebut.
Sebab, dokter forensik yang melakukan identifikasi belum mengetahui siapa jasad yang memakai cicin berwarna emas tersebut.
Menurut Ahli Forensik RS Polri Kramatjati, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, Sp.F pihaknya bersama tim DVI Mabes Polri berupaya maksimal untuk mengidentifikasi seluruh body part korban Sriwijaya Air SJ 182.
Ia pun mengungkapkan, soal cincin nikah yang masih menempel di jari manis korban Sriwijaya Air SJ 182.
"Kemarin saya dapat tuh cincin kawin kuning, tapi gak ada namanya, di jari aja. Itu yang kita kejar, ukurannya, mungkin ada bukti pembeliannya," ungkap dalam Youtube Denny Darko seperti dikutip TribunnewsBogor.com, Kamis (4/2/2021)
Menurutnya, yang ditemukan hanya bagian jari manisnya saja yang masih menempel dengan cincin kawin tersebut.
"Jangan sampai keluarga lain ngaku-ngaku, karena beberapa kali kasus, keluarga tahu kita ketemu data, terus keluarga melapor ke post mortem. Keluarga saya pakai celana jeans dan seterusnya," katanya.
Padahal, belum tentu bagian jasad tersbut merupakan keluarganya.
Menurutnya, sebenarnya tak ada niat buruk dari keluarga korban dengan mengaku-ngaku jika jasad tersebut merupakan keluarganya.
dr Hastry melanjutkan, sikap yang dilakukan keluarga korban merupakan hal yang wajar, sebab, pihak keluarga hanya ingin jasad keluarganya ditemukan.