Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sampah di Manado

Vicky Minta Maaf Pada Warga Manado, Janji Atasi Sampah Manado

Ia tak segan minta maaf atas sampah yang berserakan di seluruh penjuru kota Manado dalam beberapa hari terakhir. Meski kesalahan tak melulu di Pemkot.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Vicky Minta Maaf Pada Warga Manado, Janji Atasi Sampah Manado - vicky-minta-maaf-pada-warga-manado-janji-atasi-sampah-manado.jpg
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Vicky Minta Maaf Pada Warga Manado. Janji Atasi Sampah Manado
Vicky Minta Maaf Pada Warga Manado, Janji Atasi Sampah Manado - vicky-saat-meninjau-tpa-sumompo-3-februari-2021.jpg
tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw
Vicky saat meninjau TPA Sumompo Rabu 3 Februari 2021.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Walikota Manado Vicky Lumentut menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin besar Kota Manado

Ia tak segan minta maaf atas sampah yang berserakan di seluruh penjuru kota Manado dalam beberapa hari terakhir. 
Meski kesalahan tak melulu di Pemkot Manado. 

"Kepada seluruh masyarakat kota Manado. Mohon maaf atas kurang lancarnya penyelesaian sampah khususnya setelah bencana banjir dan longsor," kata dia via rilis yang diterima Tribun Manado Kamis (4/2/2021) 

Pemerintah, kata dia, tak berpangku tangan. Selalu berupaya mengatasi masalah. Kepada para petugas sampah, ia mengajak mereka tetap bekerja. 

"Marilah kita bersemangat di tengah segala keterbatasan," ujarnya. 

Vicky membeber, dirinya bersama Kapolresta Manado Kombes Pol Elvianus Laoli dan Dandim 1309 Manado Kolonel Inf YR Raja Sulung Purba meninjau TPS Sumompo Rabu siang. 

Hal itu sebagai tindak lanjut hasil rapat penanganan sampah pasca bencana alam banjir dan tanah longsor bersama Forkopimda Manado serta instansi terkait belum lama ini. 

Sebut Vicky, TPA Sumompo sudah tak layak lagi menampung sampah kota Manado. Solusinya adalah TPA regional Ilo Ilo. 

"Sambil menanti TPA tersebut, kita manfaatkan dulu TPA ini," ujarnya. 

Gunungan sampah di TPA Sumompo Manado kian tinggi. 

Amatan Tribun Manado, Rabu (3/2/2021) pagi, tinggi gunung sampah sudah mencapai puluhan meter. 

Sebuah eskavator di puncak gunungan dengan susah payah coba menyorong sampah ke tempat yang masih lowong. 

Di jalan sekeliling TPA, ratusan kendaraan pengangkut sampah antre. Panjang antrean hampir 500 meter.

Waktu luang menanti pembongkaran sampah dimanfaatkan para sopir truk dengan duduk di warung. 

Ada yang tetap di dalam mobil truknya sambil memainkan ponsel. 

Musabab kian tingginya gunungan sampah tersebut adalah volume sampah yang meningkat saat bencana banjir. 

Diketahui, pada Januari lalu, Manado alami dua kali bencana banjir dalam tempo sepekan. Yang paling parah terjadi Jumat (22/1/2021). Sebanyak delapan Kecamatan terdampak. 

Data yang dihimpun Tribun Manado dari Dinas Lingkungan Hidup Manado, volume sampah usai banjir mencapai 700 ton per hari. 

Di waktu normal, produksi sampah Manado per hari hanya 200 ton. 

"Sampah yang datang hampir dua kali lipat," kata Maruf salah seorang sopir.

Ia membeber, truknya dalam sepekan terakhir selalu memuat sampah melebihi kapasitas. 

Akibatnya, keluar bunyi bunyi pada truk itu pertanda ada kerusakan. 

Hal yang sama diakui Carlos, kepala seksi TPA Sumompo. 

"Sampah akibat bencana ini sangat banyak. Bukan hanya plastik tapi juga tanah. Kami hampir kewalahan," kata dia. 

Sampah banyak, sialnya, alat pendukung tak memadai. 

Sebut dia, hanya ada sebuah eskavator untuk membongkar sampah. 

"Itu pun sudah sering rusak," katanya. 

Diungkapnya, pengelolaan sampah di TPA tersebut sudah tak normal sejak bencana alam 2014 lalu. 

Kala itu sampah sangat banyak dan TPA pun rusak. 

"Ini tidak pakai sanitary landfill. Hanya sorong sorong saja. Jadi sampah disorong ke ruang yang lowong atau jurang," kata dia. 

Ia menuturkan, lahan yang lowong sudah tak ada ada. 

Karena itulah terjadi gunungan sampah yang kian tinggi. 

"Harapan kami tinggal TPA di Ilo Ilo sana. Kalau disini sudah tak memadai," katanya. 

Mahmud warga sekitar mengatakan, TPA tersebut sudah berusia hampir lima puluh tahun. 

"Dulunya hanya ada dua motor sampah yang kemari. Kini sudah ratusan truk," ujarnya. 

Luas TPA Sumompo 13,7 Hektare. Kondisi buruk TPA tersebut membuat Manado tak pernah lagi meraih piala Adipura sejak beberapa tahun terakhir dan meraih predikat kota kotor. (art) 

Ayah Grislend Gloria Sebut Pramugari Korban Sriwijaya Air SJ 182 Pulang ke Rumah Pakai Baju Putih

Uang Kembalian Donasi Konsumen Alfamidi Jadi Bantuan bagi Korban Banjir Manado

TERBARU, Daftar Harga HP Samsung di Awal Bulan Februari 2021, Lengkap dengan Spesifikasinya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved