Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Profil Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri yang Putus Sekolah karena Soal Golput, Tegas dan Penuh Kasih

Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kesal saat ditanyai soal ekspor benih lobster. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Susi Pudjiastuti mendadak ramai dibicarakan di media sosial khususnya twitter.

Di mana banyak netizen yang menyerangnya dan melabeli julukan-julukan kepadanya.

Tampak dari akun twitter miliknya @susipudjiastuti, dirinya sempat me re-tweet cuitan para netizen yang bernada negatif ditujukan kepadanya.

Cuitan netizen yang di re-tweet satu di antaranya yang menyebut latar belakang pendidikan Mantan Menteri KKP tersebut tidak jelas. 

Bahkan realitas sosial media yang menimpa Susi tersebut direspon oleh Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Febri Diansyah.

Susi Pudjiastuti Dicap Sumbu Pendek, Abu Janda 'Perang' dengan Eks Menteri
Susi Pudjiastuti Dicap Sumbu Pendek, Abu Janda 'Perang' dengan Eks Menteri (istimewa)

Siapa Susi Pudjiastuti?

Susi Pudjiastuti adalah seorang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product,

eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.

Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti.

Susi Air mempekerjakan 136 pilot, dengan 90 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.

Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.

Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.

Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.

Masa Kecil dan Pendidikan

Susi lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat.

Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.

Keluarga Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.

Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya.

Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.

Susi Pudjiastuti sentil soal harga ekspor benih Lobster.
Susi Pudjiastuti sentil soal harga ekspor benih Lobster. (Dok. Susi Pudjiastuti/via Kompas.com)

Selain itu, Susi juga mengaku tidak cocok dengan sistem sekolah.

Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015. Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018.

Setelah putus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983.

Bisnisnya berkembang hingga pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand."

Bisnis pengolahan ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika.

Karena hal ini, susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.

Pada 2004, Susi memutuskan membeli dua buah pesawat Cessna Caravan menggunakan pinjaman dari sebuah bank BUMN.

Hal itu didapatkannya setelah empat tahun berusaha menyakinkan beberapa bank.

Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di Pangandaran ke Jakarta.

Susi Pudjiastuti mohon pada Presiden Jokowi untuk cegah kapal asing masing ke Indonesia dan berantas ilegal fishing
Susi Pudjiastuti mohon pada Presiden Jokowi untuk cegah kapal asing masing ke Indonesia dan berantas ilegal fishing (instagram @susipudjiastuti115)

Dengan menggunakan pesawat, lobster yang dikirim lebih segar dan tingkat kematiannya pun jadi lebih rendah.

Keberhasilannya menyingkat waktu pengiriman produk perikanan hingga berkembang menjadi bisnis aviasi tak lepas dari peran sang suami Christian von Strombeck yang merupakan seorang pilot asal Jerman.

Pada saat itu, hanya berselang sebulan sejak Susi membeli pesawat untuk mengangkut ikan, tsunami menerjang Aceh.

Ribuan orang meninggal dunia dan hampir semua akses transportasi yang masuk ke Aceh terputus.

Atas inisiatifnya sendiri, Susi meminjamkan pesawatnya untuk mengangkut bantuan selama dua minggu.

Namun, ketika Susi akan menarik kembali pesawatnya banyak organisasi kemanusiaan yang ingin tetap memakai pesawatnya. Mereka bersedia menyewa pesawat Susi untuk mengirim bantuan ke Aceh. Dari sini, Susi kemudian terpikir untuk secara serius terjun ke bisnis penerbangan.

Sampai tahun 2012,perusahaan penerbangan milik Susi telah mengoperasikan setidaknya 50 pesawat berbagai tipe.

Kiprah jadi Menteri

Selama menjabat, Susi dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di laut Indonesia.

Ia tak segan-segan memerintahkan penenggelaman kapal terutama milik asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia.

Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus 2018, sebanyak 488 kapal pencuri ikan ditenggelamkan. Kapal berbendera Vietnam paling banyak ditenggelemkan yaitu sebanyak 276 kapal, diikuti Filipina , Thailand , Malaysia, Indonesia , Papua Nugini, Tiongkok, Belize, dan tanpa negara .

Susi Pudjiastuti jadi tokooh publik paling berpengaruh
Susi Pudjiastuti jadi tokooh publik paling berpengaruh (instagram @susipudjiastuti)

Selama dua tahun kebijakan tersebut diterapkan, stok ikan Indonesia bertambah 5,4 juta ton atau sekitar 76%.

Pada tahn 2018, stok ikan mencapai 13,1 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebanyak 7,3 juta ton.

Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia.

Langkah Susi menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan mendapat respon positif dan negatif dari berbagai pihak.

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Melemah, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Berada di Posisi Angka Rp 14.036

Ingat Kakek Koswara? Digendong Menantu di Pengadilan, Tiga Anak Cuek dan Tak Mau Melihat

Kabupaten Sabu Raijua Akan Dipimpin Warga Negara AS, Riont P Riwu Kore Sah Bupati Terpilih

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved