Mobil Esemka
Masih Ingat Mobil Esemka yang Diresmikan Jokowi? Kini Tampil Keren Jadi Kendaraan Operasional Desa
Masih ingat dengan mobil Esemka? Mobil buatan anak bangsa yang dulu di resmikan presiden Joko Widodo.?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan mobil Esemka?
Mobil buatan anak bangsa yang dulu di resmikan presiden Joko Widodo.?
Kini Jadi mobil operasional di pedesaan.
• Moeldoko Bantah Kudeta Partai Demokrat, Tapi Tak Tolak Dicalonkan Pilpres 2024, Ya Alhamdulillah
• Mengharukan. Sahabatnya Meninggal, Wanita Ini Rela Jadi Ibu Pengganti Bagi 3 Anak Almarhumah
• Rebutan Cowok, ABG Ini Dibuli di Tempat Pemakaman, Kisahnya Viral
Foto : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebonan Mandiri, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali memiliki mobil operasional yang tak dimiliki Desa lainnya di Indonesia. (Tribunsolo.com/Agil Tri)
Apa kabar nasib mobil Esemka?
Mobil Esemka sempat mencuri perhatian khalayak nasional saat pabriknya di Boyolali, diresmikan oleh Presiden Jokowi pada September 2019 lalu.
Nah, bagaimana kondisi mobil Esemka setelah lebih satu tahun beroperasional?
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebonan Mandiri, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali memiliki mobil operasional yang tak dimiliki Desa lainnya di Indonesia. ((Tribunsolo.com/Agil Tri))
Mobil Esemka nyatanya masih sangat jarang terlihat di jalan.
Meski demikian, sau desa di Boyolali, kini mempercayakan Mobil Esemka untuk jadi mobil operasional desa.
Adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebonan Mandiri, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali yang menjadikan mobil Esemka sebagai mobil operasional.
Pihak Desa Kebonan memilih mobil Esemka Jenis Bima 1.3 sebagai operasional BUMDes mereka.
Kepala Desa (Kades) Kebonan Yassir Jatmika mengatakan, kecintaannya terhadap produk dalam negeri, yang melatarbelakangi pembelian mobil Esemka itu.
"Alasan kami ya karena itu buatan dalam negeri, dan pabriknya ada di Boyolali," katanya, Rabu (3/2/2021).
Dia mengaku proses pembelian mobil Esemka ini sangat mudah.
Pengenalan ini dilaksanakan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Kamis (20/1/2021) lalu.
Mobil jenis pikap itu akan digunakan untuk operasional BUMDes dalam bidang perniagaan.
"Kita baru membeli satu mobil Esemka.
Nanti akan kita gunakan untuk kulakan kebutuhan BUMDes kami," jelasnya.
"Misal kita kulakan kebutuhan di Pasar Gede (Solo), nanti kita jual di toko sembako milik BUMDes kami," ucapnya.
Mobil Esemka Bima 1.3 ini mempunyai dimensi panjang 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.995 mm. Untuk dimensi bak 2.970 mm x 1.740 mm x 470 mm.
Esemka Bima 1.3 ini mempunyai berat mencapai 1.606 kilogram.
Dengan ukuran yang lebih besar dan lebar dibandingkan mobil pikap merek impor, Yassir optimis mobil Esemka ini akan sangat menunjung kebutuhan BUMDes.
"Mobilnya ini lebih lebar dan panjang, sehingga mampu menampung muatan lebih banyak," terangnya.
Desa Kebonan sendiri membeli mobil Esemka Bima 1.3 dengan harga Rp 101 juta off the road, sementara harga on the roadnya Rp 125 juta.
Meski mobil Esemka ini sudah berada di Desa Kebonan, namun pihak BUMDes belum bisa mengoperasikan mobil tersebut karena masih mengurus surat-surat kendaraan.
"Kepengurusan suratnya mudah, ini sudah ada di Samsat.
Kita juga masukan ke Dinas Perhubungan, karena itu nanti jadi kendaraan plat kuning," tandasnya.
Cara Pesan Mobil Esemka
PT Esemka Sabar Budhi kini sudah resmi beroperasi.
Pabrik juga sudah memulai penjualan.
Meski demikian, tak sedikit yang masih bingung soal cara membeli mobil Esemka garapan PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka).
Nah, bila memang serius berminat untuk meminang, ternyata Esemka sudah memberikan jalur pemesanan via daring yang bisa dilakukan langsung dari situs resminya, yakni esemkaindonesia.co.id.
Layanan pemesanan online tersebut menurut Humas PT Esemka Sabar Budhi, sudah dibuka sejak lama. Tujuannya memang untuk memudahkan bila ada konsumen yang tertarik membeli mobil garapan anak bangsa tersebut.
"Betul, dan itu sudah kami mulai sejak lama saat situsnya ada. Konsumen bisa langsung melakukan pemesanan tinggal mengikuti saja langkah-langkahnya," ucap Sabar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/9/2020).
Namun, jangan berharap banyak soal pilihan produknya, karena sejauh ini yang baru dilepas di pasar otomotif nasional masih sama seperti tahun lalu, yaitu Esemka Bima yang bermain di segmen kendaraan niaga ringan berjenis pikap.
Seperti diketahui, untuk Bima, Esemka menyedikan dalam dua versi pilihan mesin bensin, yakni 1.200 cc dan 1.300 cc.
Sementara untuk model yang beberapa waktu sempat diisukan, yakni Garuda 1, hingga saat ini memang belum dipasarkan.
"Produknya sejauh ini ya masih sama, masih Bima 1.2 dan 1.3 itu saja," kata Sabar.
Untuk membeli Esemka Bima via online, cukup membuka situs resmi dan langsung menuju kanal pemesanan.
Ketika sudah dibuka, akan muncul seperti formulir pendaftaran yang wajib diisi lengkap oleh calon konsumen. Selanjutnya tinggal mengirim dan akan ada proses konfirmasi.
Terkait ketersediaan unit atau kapan pesanan bakal sampai ke konsumen, belum ada informasi lanjutan dari pihak Esemka.
Esemka Bima
Mobil Esemka Jenis Bima 1.3 kini menjadi mobil operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Keboan Mandiri, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
Mobil buatan anak bangsa itu dipilih Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonan untuk mobilitas perniagaan BUMDes Kebonan Mandiri.
Saat TribunSolo.com, mendatangi Desa Kebonan, Kepala Desa (Kades) Kebonan Yassir Jatmika secara eksekusif mengajak untuk menjajal mobil Esemka Bima itu.
Dari tampilan sendiri, mobil Esemka Bima lebih besar daripada mobil pickup lainnya.
Mobil Esemka Bima 1.3 ini mempunyai dimensi panjang 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.995 mm. Untuk dimensi bak 2.970 mm x 1.740 mm x 470 mm.
Esemka Bima 1.3 ini mempunyai berat mencapai 1.606 kilogram.
Dengan ukuran yang lebih besar dan lebar dibandingkan mobil pickup merek impor, Yassir optimis mobil Esemka ini akan sangat menunjung kebutuhan BUMDes.
"Mobilnya ini lebih lebar dan panjang, sehingga mampu menampung muatan lebih banyak," katanya, Rabu (3/2/2021).
Dari segi interior, nampak mobil itu memiliki space yang cukup luas.
"Untuk tempat AC sudah ada, namun motornya harus dipasang sendiri. Jadi ini ACnya belum menyala," kata dia.
"Kalau Audio sudah terpasang dan menyala," tambahnya.
Mobil Esemka Bima ini memiliki lima transimisi.
Dan saat dikendarai, suspensi terasa cukup nyaman, dan peredam suara didalam kabin cukup baik.
Mobil tidak terdengar suara gemuruh saat dikendarai dijalan gelombang.
"Untuk tarikan, ini cukup ringan. Cocok untuk kontur jalan di Karanggede yang naik turun," terangnya.
Keunggulan lainnya, Esemka Bima cukup hemat BBM.
Foto : Jokowi saat test drive atau menguji mobil Esemka Bima di Pabrik Esemka, Boyolali, Jumat (6/9/2019). ((TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI))
Namun, keterbatasan bengkel resmi Esemka, membuat perawat mobil baru bisa dilakukan di pabrik Esemka di Boyolali.
Desa Kebonan sendiri membeli mobil Esemka Bima 1.3 dengan harga Rp 101 juta off the road, sementara harga on the roadnya Rp 125 juta.
Meski mobil Esemka ini sudah berada di Desa Kebonan, namun pihak BUMDes belum bisa mengoperasikan mobil tersebut karena masih mengurus surat-surat kendaraan.
"Kepengurusan suratnya mudah, ini sudah ada di Samsat. Kita juga masukan ke Dinas Perhubungan, karena itu nanti jadi kendaraan plat kuning," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Apa Kabar Nasib Mobil Esemka? Kini Jadi Mobil Operasional di Pedesaan, Begini Penampakannya, https://solo.tribunnews.com/2021/02/03/apa-kabar-nasib-mobil-esemka-kini-jadi-mobil-operasional-di-pedesaan-begini-penampakannya.