Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Tekno

Pengguna WhatsApp Menurun, Tak Takut dengan Signal, Mark Zuckerberg Justru Khawatir Aplikasi Ini!

bos WhatsApp Tak Takut dengan Signal atau Telegram dan aplikasi pesan instan lainnya.

Editor: Alexander Pattyranie
Brendan Smialowski / AFP
CEO Facebook Mark Zuckerberg saat memberikan kesaksian di depan senat atas skandal kebocoran data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengguna WhatsApp Menurun sejak keluarkan kebijakan privasi baru.

Namun, bos WhatsApp Tak Takut dengan Signal atau Telegram dan lainnya.

Mark Zuckerberg Justru Khawatir Aplikasi Ini.

BERITA PILIHAN EDITOR :

 Minibus yang Ugal-ugalan Serempet Polisi, Sopir Terobos Razia Ditangkap, Videonya Viral

 Masih Ingat Krishna Murti, Polisi Ganteng Pahlawan Bom Thamrin? Kini Sudah Jenderal, Begini Kabarnya

 Jumlah Harta Kekayaan AHY, Ketum Partai Demokrat yang Buat Heboh Usai Bongkar Rencana Kudeta Partai

TONTON JUGA :

Firma riset aplikasi Sensor Tower melaporkan, jumlah unduhan WhatsApp menurun sekitar 11 persen.

Berbanding terbalik, Telegram dilaporkan kebanjiran pengguna baru.

Bahkan, CEO Telegram Pavel Durov menyatakan bahwa pengguna Telegram sudah tembus lebih

dari 500 juta pengguna pada minggu pertama Januari 2021.

Firma riset aplikasi App Annie juga melaporkan terjadi penurunan peringkat WhatsApp di daftar

aplikasi terpopuler, baik di Android maupun iOS.

Kendati demikian, Mark Zuckerberg yang notabene pendiri Facebook sekaligus pemilik WhatsApp

justru terkesan tidak "terganggu" dengan kenaikan jumlah pengguna Telegram dan Signal.

Ilustrasi aplikasi perpesanan Telegram, Signal, WhatsApp

Foto : Ilustrasi aplikasi perpesanan Telegram, Signal, WhatsApp. (Nikkei Asia)

Terungkap bukan Telegram dan Signal, Zuck justru memandang iMessage sebagai pesaing utama WhatsApp.

Belakangan, Zuckerberg mengaku justru lebih khawatir dengan aplikasi pesan instan bawaan perangkat Apple tersebut.

Mengapa produk chat Apple?

Padahal, Facebook dan Apple memiliki inti bisnis yang berbeda.

Apple berfokus pada bisnis gadget dan komputer, sedangkan Facebook bergerak di bidang jejaring sosial.

Alasannya ternyata Whatsapp tidak begitu mendapatkan tempat di hati orang-orang AS karena

mereka lebih suka menggunakan aplikasi pesan instan bawaan di smartphone mereka, seperti iMessage.

Foto : Ilustrasi iMessage.

Karena iPhone sudah dibekali dengan iMessage, pengguna tidak perlu repot-repot lagi untuk

mengunduh aplikasi pesan instan lainnya di App Store dan mendaftarkan akun baru.

"iMessage sudah terpasang di setiap iPhone.

Itulah sebabnya iMessage jadi layanan pesan instan paling banyak

digunakan di AS," kata Zuckerberg dalam paparan kinerja perusahaan kuartal

keempat 2020, dihimpun KompasTekno dari India Today, Senin (1/2/2021).

Sebagaimana yang dilaporkan CEO Apple Tim Cook, ada lebih dari satu miliar perangkat iPhone

yang aktif di seluruh belahan dunia saat ini.

Tak mengherankan, iMessage tampil menjadi pesaing terdekat WhatsApp.

Padahal, Zuck mengeklaim bahwa kebijakan privasi WhatsApp lebih andal dibandingkan iMessage.

Ia menyebut fitur enkripsi end-to-end milik WhatsApp membuatnya "jelas lebih unggul" dari iMessage.

"Saya ingin menekankan bahwa kami semakin melihat Apple sebagai salah satu pesaing terbesar kami.

iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka," ungkap Zuckerberg.

(Kompas.com)

BERITA TERPOPULER :

 Ayah Pramugari Korban Pesawat Sriwijaya Air Mengaku Ada Arwah yang Datang di Mimpinya: Lihatin Saya

 Masih Ingat Gadis yang Berbuat Asusila di Halte Busway? Kini MA Sedang Hamil, Pria Ini Jadi Diburu

 Kepala Desa Tercantik di Indonesia Asal Bolmong, Gita Ratnasari Tuuk, Raih Penghargaan International

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa iMessage Lebih Ditakuti Zuckerberg Ketimbang Telegram dan Signal?"

https://tekno.kompas.com/read/2021/02/02/19280057/mengapa-imessage-lebih-ditakuti-zuckerberg-ketimbang-telegram-dan-signal-.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved