Moeldoko Bantah Kudeta Partai Demokrat, Tapi Tak Tolak Dicalonkan Pilpres 2024, 'Ya Alhamdulillah'
Pada intinya menurut Moeldoko ia belum kepikiran masalah Pemilu Presiden 2024. Ia merupakan orang yang mencintai pekerjaan dan profesional
Menurut Moeldoko dalam pertemuan dengan anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut, ia hanya pasif. Ia sebagai pihak yang diajak, bukan mengajak.
Moeldoko (Antara Foto)
"Intinya aku datang diajak ketemu wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," katanya.
Mantan Panglima TNI tersebut mengakui bahwa pertemuan dilakukan beberapa kali. Pertemuan bukan hanya dilakukan di rumahnya saja, melainkan juga di hotel.
"Jadi apa yang salah? apa mau pertemuan di mana hak gw. ngapain ikut campur? gitu," katanya.
Moeldoko enggan membeberkan isi pertemuan tersebut.
Menurutnya pembicaraan masalah internal partai Demokrat yang tidak etis apabila diungkapkan ke publik.
Moeldoko juga enggan menyebutkan siapa saja internal Partai Demokrat yang ikut dalam pertemuan tersebut.
"Saya enggak perduli itu siapa, wong saya itu hanya datang, ngobrol saja," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan, ada aliran dana yang disebarkan kepada DPC untuk menggerakkan ambil alih paksa Partai Demokrat.
Herman menyatakan, partainya masih melakukan pendalaman soal adanya aliran dana tersebut.
"Pertemuan terakhir tentu kami juga berkoordinasi dengan dewan kehormatan partai dan mahkamah partai dalam 1 sampai 2 minggu ini akan bekerja kemudian berita acara untuk yang sudah dipanggil," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Dalam prosesnya, Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai Demokrat melakukan pemeriksaan terhadap DPC yang menerima aliran dana tersebut.
Adapun aliran dana yang dijanjikan berkisar Rp100 juta.
Dana tersebut sudah disebar dan diberikan kepada beberapa DPC Partai Demokrat dalam satu minggu terakhir.