KKB Papua
KKB Papua Tantang Perang TNI dan Polri, Begini Respons Wakapolda Papua: Kita Akan Hadapi
Tantangan atau upaya provokasi yang dilakukan KKB tersebut disampaikan melalui selebaran yang beredar di Intan Jaya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - TNI dan Polri ditantang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya Papua untuk perang secara terbuka.
Tantangan tersebut terjadi setelah sebelumnya KKB menewaskan dua prajurit TNI gugur dan seorang warga sipil tewas.
Wakapolda Papua Brigjen Matius Fakhiri menyampaikan kabar ini dan ikut angkat bicara.
• Arti Mimpi Disambar Petir, Jadi Pertanda Baik, Anugerah Luar Biasa Untuk Anda, Ini Tafsirannya
• HASIL Coppa Italia Inter Milan vs Juventus, Jinakkan Nerazzurri, Cristiano Ronaldo Cetak Brace
Menurutnya, tantangan atau upaya provokasi yang dilakukan KKB tersebut disampaikan melalui selebaran yang beredar di Intan Jaya.
Namun demikian, pihaknya tidak ingin terpancing.
Adapun, upaya provokasi itu sudah berulang kali dilakukan KKB. Terutama saat eskalasi sedang tinggi.
"Ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata dia di Jayapura, Selasa (2/2/2021).
TNI-Polri Tidak Takut
Menanggapi tantangan perang terbuka dari KKB tersebut, Matius menegaskan jika aparat keamanan dari TNI-Polri tidak pernah takut.
Hanya saja, pihaknya tidak ingin masyarakat sipil banyak yang menjadi korban akibat terpancing dengan provokasi yang mereka lakukan.
"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi," kata Matius.
"Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh."
"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft."
"Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," tambah Matius.
Sementara untuk mengantisipasi adanya serangan dari KKB tersebut, pihaknya akan menambah pasukan di Polres Intan Jaya.
"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia.
Seorang Warga Intan Jaya Tewas Ditembak, KKB Berdalil Boni Bagau Adalah Mata-mata TNI-Polri
Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) menembak Boni Bagau, seorang warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Sabtu (30/1/2021) sore.
Akibat kejadian tersebut, Boni Bagau mengalami luka tembakan.
Nahas, luka tembak yang dialami Boni Bagau, warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua mengakibatkan ia meninggal dunia.
Pasalnya, ia tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata ( KKB) yang diduga pimpinan Undinus Kogoya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (30/1/2021) sore di perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo.
Korban ditembak KKB karena diduga sebagai mata-mata dari aparat keamanan TNI-Polri.
"Boni Bagau ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Undinus Kogoya karena dicurigai sebagai mata-mata aparat keamanan TNI-Polri," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, melalui rilis, Senin (1/2/2021).
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu keluarga korban bernama Wilem Bagau melaporkannya kepada polisi.
Menindaklanjuti kasus tersebut, polisi melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh dan keluarga korban.
Hasil dari pertemuan itu, korban dimakamkan di Kampung Agapa.
"Dari hasil pertemuan tersebut, orangtua korban bernama Gad Bagau meminta agar korban dikuburkan di Kampung Agapa mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan apabila diambil atau dibawa ke Distrik Sugapa maupun Distrik Homeyo," kata Kamal.
Kasus tersebut menambah panjang kasus kekerasan yang dilakukan KKB di Kabupaten Intan Jaya.
Sebelumnya, dua prajurit TNI bernama Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani gugur dalam kontak senjata dengan KKB.
Pratu Roy gugur setelah diberondong senjata KKB ketika berjaga di Pos TNI Titigi, Distrik Sugapa.
Sedangkan Pratu Dedy gugur saat melakukan pengejaran terhadap para pelaku di hutan yang terletak di antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa.
Menduga Mata-mata TNI-Polri
"Boni Bagau ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Undinus Kogoya karena dicurigai sebagai mata-mata aparat keamanan TNI-Polri," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, melalui rilis, Senin (1/2/2021).
Dijelaskan Kamal, pada Sabtu pukul 16.28 WIT keluarga korban bernama Wilem Bagau, melapor ke Polsek Sugapa bahwa telah terjadi penembakan terhadap Boni oleh KKB.
Penembakan terjadi di perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo.
Kemudian pada 17.10 WIT, datang Pastor Yustinus Rahangiyar membawa sebuah surat dari KKB pimpinan Undius Kogoya yang ditujukan kepada keamanan TNI-Polri yang berada di Kabupaten Intan Jaya.
Isi surat tersebut menyatakan bahwa telah terjadi penembakan terhadap masyarakat bermarga Bagau.
Kemudian pada Minggu (31/1/2021) pukul 11.58 WIT di ruangan Pastoran Kampung Bilogai Distrik Sugapa, dilaksanakan pertemuan antara TNI-Polri, para tokoh, dan keluarga korban terkait penembakan yang dilakukan KKB.
"Dari hasil pertemuan tersebut, orangtua korban bernama Gad Bagau meminta agar korban dikuburkan di Kampung Agapa mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan apabila diambil atau dibawa ke Distrik Sugapa maupun Distrik Homeyo," kata Kamal.
Kamal memastikan saat ini situasi di Distrik Sugapa kondusif dan warga diminta tetap waspada.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Respons Wakapolda Papua soal Tantangan Perang Terbuka dari KKB: Saya Pastikan TNI-Polri Tak Takut