Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Golkar

Golkar Babak Belur di Sulawesi Utara, Ini Penyebabnya Menurut Pakar

Di Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara, PDIP dan koalisinya berhasil mempecundangi Golkar dengan memenangkan pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw

Editor: muhammad irham
Kolase Tribun Manado
Para Elit Golkar yang Beralih Dukung Olly-Steven di Pilgub Sulut 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Utara kalah telak di Pilkada Sulawesi Utara.

Di Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara, PDIP dan koalisinya berhasil mempecundangi Golkar dengan memenangkan pasangan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw.

Pasangan Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar yang diusung Partai Golkar dan PAN, tak bisa berbuat banyak.

Olly Dondokambey dan Steven Kandouw yang merupakan pasangan petahana berhasil meraup 821.503 suara atau 57,10 persen.

Sedangkan pasangan Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar meraih 491.457 suara atau 34,17 persen.

Pasangan lainnya, Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Corneles Runtuwene meraih 125.627 Suara 8,73 persen.

Di Pemilihan Wali Kota Manado, lagi-lagi Golkar tak bisa berbuat banyak. Pasangan Sonya S Kembuan-Syarifudin Saafa (SSKSS) yang diusung Partai Golkar dan PKS, hanya meraih 32.224 suara atau 13,4 persen.

Sedangkan pasangan yang diusung PDIP dan koalisinya, Andrei Angou dan Richard Sualang, dinyatakan sebagai pemenang dengan meraih 88.303 suara atau 36,7 persen.

Pilkada Minahasa Selatan yang diharapkan menjadi momentum kemenangan Partai Golkar, ternyata, tak sesuai harapan.

Meski Minahasa Selatan dipimpin oleh Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, namun, sebagian besar warganya ternyata berkehendak lai. Mereka lebih memilih pasangan yang diusung oleh PDIP Franky Donny Wongkar dan Pdt Petra Yani Rembang (FDW-PYR) menjadi pemenang dengan meraih 74.875 suara.

Pasangan yang diusung Golkar Michaela Elsiana Paruntu dan Ventje Tuela (MEP-VT) dengan perolehan suara 50.269 suara.

Pilwako Tomohon juga sama nasibnya. Golkar lagi-lagi jadi bulan-bulanan dari pasangan yang diusung PDIP.

Caroll Senduk Wenny Lumentut (CS-WL) yang diusung PDIP dan koalisinya menang telak di 5 Kecamatan. Mereka berhasil meraih 43.611 suara

Sedangkan pasangan yang diusung Golkar Jilly Gabriella Eman Virgie Baker (JGE-VB) mendapat total 23.495 suara.

Menurut Dosen Kepemiluan Unsrat, Ferry Liando, ada sejumlah faktor mengapa Golkar bisa kalah.

Pertama, Golkar belum memiliki struktur kelembagaan yang kuat dan solid.

“Konflik internal terus mendera parpol itu. Perbedaan pendapat tidak dimanage secara profesional. Kader yang tidak sejalan dengan elit begitu dengan mudah dikesampingkan,” ujar Ferry Liando.

Ia menambahkan, bahkan sejumlah tokoh-tokoh besar seperti Vreke Runtu, Jimmy Rimba Rogi, Marhany Pua dan Dolvie Angkow dikesampingkan dari struktur parpol.

“Padahal figur-figur ini memiliki nama besar dan banyak pengikut. Harusnya mereka ini adalah aset parpol yang harus dijaga bukan didepak,” ujarnya.

Kedua, Partai Golkar kerap menyampingkan kader-kader militan di parpol untuk diusung sebagai calon.

“Malahan parpol itu dimanfatakn pihak lain yang bukan kader untuk maju sebagai calon,” ujar Liando.

Lanjutnya, pengalaman Pilkada di Tomohon dan Manado menjadi sebuah pembelajaran.

“Apalagi berdasarkan pengakuan salah satu calon bahwa dirinya sempat menyetorkan uang pada elit partai yang diduga sebagai kompensasi karena diusung sebagai calon dan itu tidak dibantah oleh sejumlah elit di partai,” terang Liando.

Ketiga, runtuhnya Partai Golkar di Sulut disebabkan juga karena pesaing utama yaitu PDIP sedang dalam kondisi yang bagus.

“Kelembagaan PDIP sangat kuat, jarang ada riak-riak konflik dan karena pengaruh individu-individu tertentu seperti sosok dwitunggal Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang menjadi daya tarik pemilih,” jelasnya.

Tambahnya, Olly-Steven menjadi salah satu contoh pasangan pemimpin karena tetap harmonis selama 5 tahun menjabat.

“Kebanyakan pasangan walikota/bupati dan wakilnya di Sulut tidak harmonis dan selalu dilanda konflik. Birokrasi terpecah pada dua gerbong akibat adanya 2 matahari,” katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved