Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Internasional

200 Juta Vaksin Pfizer Dikirim ke Amerika Serikat pada Bulan Mei 2021, Penggunaan Darurat di AS

Pfizer seperti pembuat vaksin virus korona lainnya, telah berjuang untuk memenuhi permintaan suntikan yang diharapkan dapat mengakhiri pandemi

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
DW/BioNTech
Vaksin Covid-19, kerja sama Pfizer dan BioNTech. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pfizer berencana mengirimkan 200 juta dosis vaksin virus korona ke Amerika Serikata pada Bulan Mei mendatang.

Perusahaan yang mengembangkan vaksinnya dengan pembuat obat Jerman BioNTech juga mengatakan  2 miliar dosis secara global pada akhir tahun akan tersebar, karena penyedia layanan kesehatan dapat mengekstrak dosis keenam tambahan dari vaksin dari botol.

Pfizer telah mengirimkan 29 juta dosis vaksin dua suntikannya kepada pemerintah AS pada 31 Januari, menurut perusahaan tersebut.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, pada hari Senin lalu 17  juta dari dosis Pfizer tersebut telah diberikan.

Vaksin Covid-19 perusahaan adalah yang pertama kali disetujui untuk penggunaan darurat di AS.

Pfizer seperti pembuat vaksin virus korona lainnya, telah berjuang untuk memenuhi permintaan suntikan yang diharapkan dapat membantu mengakhiri pandemi.

Baru-baru ini ia meminta bantuan pembuat obat Prancis Sanofi untuk membantu memproduksi 100 juta dosis vaksinnya.

Pembaruan pada jadwal pasokannya datang beberapa jam setelah Pfizer mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menjual sekitar $15 miliar dalam dosis vaksin virus corona tahun ini. 

Perusahaan juga mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya "siap untuk menanggapi" jika varian Covid menunjukkan bukti bahwa ia kebal terhadap vaksinnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat kesehatan AS, termasuk Dr.Anthony Fauci, mengatakan bahwa mereka khawatir vaksin yang saat ini beredar di pasaran mungkin tidak seefektif dalam mencegah galur virus baru yang lebih menular.

Dalam slide yang diterbitkan sebelumnya, Pfizer mengatakan pasien kemungkinan perlu meningkatkan secara teratur untuk mempertahankan respons kekebalan dan untuk melawan jenis varian yang muncul.

Harga Vaksin Covid-19 akan Naik, Sri Mulyani: Orang-orang di Negara Kaya Sudah Borong

Anggaran untuk vaksin Covid-19 yang diestimasikan sebesar Rp 73,3 triliun berpotensi mengalami penambahan seiring harga vaksin yang mengalami kenaikan.

"Estimasi Rp 73,3 triliun berdasarkan estimasi harga yang disampaikan. Tentu, kita akan melihat dinamika yang terjadi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dilansir dari Antara, Rabu (27/1/2021).

Sri Mulyani menjelaskan saat ini terdapat dinamika yaitu mulai terjadi kenaikan harga vaksin karena negara-negara kaya memborong semua ketersediaan vaksin corona. 

"Mulai terjadi kenaikan harga vaksin sebab orang-orang negara kaya memborong semua dan orang-orang kaya di negara kaya mulai memborong sendiri," jelas dia.

Terlebih lagi, Sri Mulyani menyatakan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hal tersebut merupakan peringatan bahwa vaksinasi Covid-19 bisa menjadi tragedi moral dunia.

Meski demikian, Sri Mulyani memastikan Pemerintah Indonesia tetap akan melakukan vaksinasi gratis untuk seluruh masyarakat untuk menjamin bahwa semua orang harus divaksinasi tanpa pengecualian.

"Total dosis diamankan itu 663,5 juta vaksin ini untuk memenuhi vaksinasi gratis herd immunity dan jangka waktu yang Presiden harapkan dapat selesai 2021, meski sebetulnya 15 bulan," jelas Sri Mulyani.

Sementara itu, ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi akan dilakukan refocusing atau realokasi belanja untuk menjaga defisit sesuai masukan dari DPR.

Kemudian juga refocusing atau realokasi belanja K/L termasuk TKDD telah dilakukan pemerintah sesuai dengan arahan Presiden yaitu difokuskan pada belanja nonprioritas serta penyesuaian pada belanja barang dan belanja modal nonoperasional.

"Ini akan diselesaikan pada Februari agar pelaksanaan pemulihan ekonomi dapat segera berjalan," ujar Sri Mulyani.

Tak hanya itu, pemenuhan anggaran juga dilakukan melalui optimalisasi pembiayaan 2021 yaitu menggunakan silpa PEN 2020 sesuai amanat UU APBN 2021 serta memanfaatkan sumber pembiayaan murah untuk mendukung program vaksinasi.

"Untuk seluruh pengadaan kita dikawal sangat erat oleh KPK, BPK, dan teman-teman Kemenkes," tegas Sri Mulyani.

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Sosok Ade Hanifah Siregar, Ibu Bobby Nasution Berketurunan Raja, Intip Gaya Modis Mertua Kahiyang

Masih Ingat Nicky Astria? Lady Rocker Punya Putri Sulung yang Jarang Terekspos, Gaya Mirip Sang Ibu

BACAAN ALKITAB, Keadaan Manusia Pada Akhir Zaman, 2 Timotius 3: 1-9: Cinta akan Diri Sendiri

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved