Berita Heboh
Pemerintah dan Militer di Myanmar Tegang, Pemimpin dan Presiden Ditangkap, Pemilu Dianggap Curang
Situasi Pemerintah dan Militer di Myanmar Tegang. Bahkan, Pemimpin dan Presiden Ditangkap.
lihat foto
Mereka mendesak pemerintah Aung San Suu Kyi dan UEC menjawab tudingan kecurangan pemilu tahun lalu di mana Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi memenangkan 83 persen kursi parlemen.
UEC menolak tuduhan itu dengan menyatakan ketidakwajaran yang ada tidak signifikan untuk sampai merusak kredibilitas pemilu.
Tetap saja, militer, lewat partai proksinya Partai Uni Solidaritas dan Pembangunan (USDP), menuntut digelar pemilu baru yang disupervisi militer, selain menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Agung.
Hasil suara NLD memang mengusik militer karena bisa memupus jatah 25 persen kursi parlemen untuk militer seperti diamanatkan Konstitusi 2008 yang juga pintu militer untuk mengisikan orang-orangnya dalam pemerintahan.
Kekhawatiran kudeta itu kian besar setelah pada Rabu, kepada para perwira militer dalam Dewan Pertahanan Nasional lewat konferensi video, pemimpin militer Jenderal Min Aung Hlaing menyatakan jika Konstitusi 2008 bentukan militer tak dipatuhi, maka konstitusi harus dicabut.
Konstitusi itu pernah direferendumkan pada April 2008. NLD memboikotnya. Partai pimpinan Suu Kyi ini juga memboikot pemilu 2010 yang digelar di bawah payung konstitusi 2008.
Konstitusi 2008 adalah peta jalan menuju demokrasi yang disusun militer yang terpaksa diadopsi karena tekanan hebat dari Barat dan janji militer membuka Myanmar kepada dunia luar.
(Antaranews)
BERITA PILIHAN EDITOR :
• Sinopsis Ikatan Cinta 1 Februari 2021: Andien Sakit Keras, Aldebaran Geram SIngkirkan Sosok Ini
• Ingat Enji Baskoro? Blak-blakan Sebut Orang Tua Ayu Ting Ting Minta Nikahi Kembali Anaknya
• Raffi Ahmad Pecat Asistennya, Bukannya Sedih Merry Justru Mengucap Syukur: Alhamdulillah
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint Ditangkap
Editor: Hertanto Soebijoto
