Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Krisis Myanmar

Militer Kudeta Aung San Suu Kyi, Junta Militer Tak Rela Partai NLD Menang 83 Persen Kursi

Junta militer mengambilalih secara paksa pemerintahan dari Aung San Suu Kyi, pemimpin Partai National League for Democracy (NLD) yang memerintah

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Sosok Aung San Suu Kyi, Pimpinan NLD yang Ditahan Militer Myanmar, Peraih Nobel Perdamaian 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MYANMAR - Junta militer mengambilalih secara paksa pemerintahan dari Aung San Suu Kyi, pemimpin Partai National League for Democracy (NLD) yang memerintah Myanmar.

Penangkapan tak hanya terhadap Aung San Suu Kyi, namun kepada beberapa tokoh senior berkuasa lainnya.

Sejumlah tokoh senior ini ditahan setelah sebelumnya militer melakukan penggerebekan pada, Senin (1/2/2021) dini hari.

Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Partai NLD.

Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi (net)

Dikutip dari Theguardian.com Senin (1/2/2021), Juru bicara Myo Nyunt mengatakan bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah dibawa pada dini hari.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," ujar Myo Nyunt, menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.

Sosok Aung San Suu Kyi, Pimpinan NLD yang Ditahan Militer Myanmar, Peraih Nobel Perdamaian

Ikatan Cinta Hari Ini Senin 1 Februari 2021: Reyna Menangis Minta Mirna Tak Pergi, Mama Rossa Panik

Penangkapan itu terjadi di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer sejak pemilihan November 2020 lalu.

Pada pemilihan tersebut, NLD memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan.

Namun tentara mengatakan pemungutan suara itu curang.

"Kami harus berasumsi bahwa militer sedang melakukan kudeta," ungkap Myo Yunt.

Pasca peristiwa itu, saluran telepon ke ibu kota Myanmar, Naypyitawt tidak bisa dihubungi pada Senin dini hari.

Koneksi data internet seluler dan beberapa layanan telepon telah terganggu di kota-kota besar.

Pada Senin pagi, TV pemerintah Myanmar juga mengatakan di Facebook bahwa mereka tidak dapat menyiarkan.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk memberikan tanggapannya terkait berita penangkapan Suu Kyi dan tokoh partai lainnya.

Penggerebekan itu terjadi setelah militer diduga melakukan kudeta mengenai tuntutan untuk penyelidikan atas dugaan penipuan pemilih selama pemilu tahun lalu, yang dimenangkan oleh partai yang berkuasa Suu Kyi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved