Terkini Nasional
Begini Respon Hasto Kristiyanto, Saat PDIP Kerap Dicap Sebagai Partai Anti-Ulama
PDIP memilih bahwa peran negara yang harus benar-benar muncul. Menurutnya negara Indonesia sejak awal dibangun untuk semua.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tudingan terhadap PDI Perjuangan (PDIP) yang kerap dianggap sebagai anti-ulama dan pendukung kriminalisasi ulama, ditanggapi Ulama kondang Gus Miftah.
Awalnya Gus Miftah mempertanyakan bagaimana PDIP melihat soal hadirnya kelompok intoleran.
Menjawab pertanyaan tersebut, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu mengajarkan kader partai untuk berpolitik dengan keyakinan, menebar kebaikan, dan santun.

Maka terhadap kelompok intoleran, PDIP memilih bahwa peran negara yang harus benar-benar muncul.
Menurutnya negara Indonesia sejak awal dibangun untuk semua.
"Bagaimana negara kita dibangun untuk semua. Dan itu diatur jelas di sila ketiga persatuan indonesia. Yang intinya adalah kebangsaan. Kebangsaan itu intinya semua sama, punya hak dan kewajiban yang sama," kata Hasto.
"Ketika Indonesia merdeka, tak ada itu dibeda-bedakan, apa sukumu, apa agamamu, apa status sosialmu, apa jenis kelaminmu. Setiap warga negara sama. Semua sama. Maka itulah yang dikembangkan oleh PDI Perjuangan, sikap toleran sebagai penjaga Pancasila," lanjut Hasto.
Lantas, Gus Miftah mempertanyakan PDIP yang kerap dianggap partai anti-ulama.
"Tapi kan selama ini PDI Perjuangan disebut antiulama?" tanya Gus Miftah.
Baca juga: Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj Harap NU dan PDIP Terus Solid Jaga NKRI
"Tak ada itu. Buktinya banyak kepala daerah kami dari elemen keagamaan seperti NU. Tak ada kebenaran istilah PDI Perjuangan itu Anti-Islam atau pelaku kriminalisasi ulama," jawab Hasto.
Hasto menjelaskan, yang harus dipahami adalah bahwa dahulu pernah ada proses de-Soekarnoisasi di mana segala sejarah soal Bung Karno ditutup rapat.
Belakangan, Hasto mengaku dirinya pribadi bertemu banyak ulama NU.
Baca juga: PDIP Rayakan Harlah NU ke-95, Bakal Dihadiri Megawati, Hasto Kristiyanto Hingga Gus Miftah
Para kiai itu menyampaikan bahwa Soekarno adalah seorang NU dan santri.
"Bahkan Bung Karno diberi gelar Pahlawan Pembebas Bangsa-bangsa Islam. Karena kemerdekaan Maroko, Aljazair, Tunisia, itu mendapat dukungan penuh oleh Bung Karno," kata Hasto.
Ribka Tjiptaning Dimarahi Hasto 'Saya Punya Alasan Menolak Soal Vaksin' Karena Seorang Dokter
Pro dan kontra tentang vaksin mencari pembicaraan di tengah masyarakat.
Bahkan bukan hanya dari kalangan masyarakat bawah yang menolak, tapi kalangan DPR RI juga menolak.
Hangat diperbincangakan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning menolak untuk divaksin Covid-19.
Hal ini membuat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun sampai menyampaikan klarifikasi atas pernyataan dari Ribka.
Ditemui usai rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan, Ribka menceritakan bahwa dirinya dimarahi oleh Hasto.
"Kalau saya sih berdasarkan pengalaman ya. Waktu aku Ketua Komisi IX kan aku paparin. Makanya di wartawan kan kalau ini jangan sepenggal-sepenggal. Jadi orang salah persepsi. Jadi cuma Tjiptaning menolak vaksin. Nah, saya partai pemerintah. Jadi Pak Hasto marah-marah sama sayalah. Tapi ya itu sih resiko ya," ujar Ribka, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Ribka menegaskan penolakannya bukan tanpa dasar. Latar belakangnya sebagai seorang dokter menjadi alasannya.
Dia mengatakan sebagai dokter dirinya disumpah untuk melindungi pasien. Karenanya itu membuat Ribka lebih tak mudah menerima apapun terkait masalah kesehatan, termasuk soal vaksin.
"Aku dokter, tentunya sudah tahulah basic dokter dari sisi kesehatan. Tentunya sumpah dokter itu kan melindungi pasien, apalagi sekarang sebagai wakil rakyat, melindungi rakyatnya. Jadi sudah dokter, sebagai wakil rakyat. Jadi apa-apa juga, kalau tentang kesehatan, aku tidak gampang terima," tegasnya.
Menurutnya, ini bukan pertama kali dirinya menolak dan tidak menerima hal yang berbau kesehatan.
Ribka mengungkap dirinya juga tak mau menandatangani vaksin flu burung saat masih menjadi Ketua Komisi IX DPR RI.
"Waktu Ketua Komisi, aku flu burung tidak terima. Saya tidak mau menandatangani 493 miliar waktu Siti Fadillah," tandasnya.
Anies Siap
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan dirinya bersama Gubernur Anies Baswedan, bersedia dan siap menjadi orang pertama di tingkat Pemerintahan Provinsi DKI yang disuntik vaksinasi Covid-19.
Kondisi Terkini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tribunnews)
"Prinsip Pak Anies, saya, Wakil Gubernur, siap menjadi orang pertama yang divaksin," kata Riza kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
Jika ditunjuk, Anies dan Riza akan disuntik vaksin pada tanggal 14 Januari 2021 atau satu hari setelah penyuntikan vaksin untuk Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan tanggal 13 Januari 2021.
"Kan Presiden tanggal 13 (Januari), dan masing - masing daerah tanggal 14 (Januari)," jelas dia.
Kendati Anies dan Riza menyatakan siap divaksin, tapi berdasarkan ketentuan, pemberian vaksin akan didahulukan atau di prioritaskan bagi para tenaga kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas.
"Kan diatur nanti di rumah sakit, di puskesmas diutamakan jajaran kesehatan terlebih dahulu," pungkas dia.
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
• 7 Cara Ampuh Atasi Masuk Angin Tanpa Obat
• Sidang Lewat Zoom, Pengacara Ini Malah Berhubungan Dewasa, Adegannya Terekam Secara Nasional
• HASIL KLASEMEN Liga Italia: AS Roma Buntuti AC Milan & Inter, Juventus-Napoli Turun Peringkat
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Kerap Dicap Sebagai Partai Anti-Ulama, Ini Respons Hasto Kristiyanto