Tembak Mati Bajak Laut Somalia, Lalu Tertawa dan Selfie di Dek Kapal, Kapten Ini Dipenjara 26 Tahun
Tidak ada gambar penembak yang terlihat. Usai pembantaian ini, sekelompok pria di dek kapal tertawa, lalu berpose untuk selfie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah seorang Kapten Kapal yang mengeksekusi perompak Somalia, lalu akhirnya dihukum penjara selama 26 tahun. Begini kisahnya.
Kekejaman dan kesadisan perompak atau bajak laut somalia sudah melegenda.
Namun tak semua aksi Bajak Laut Somalia berakhir sukses.
Bahkan dalam beberapa kasus bajak laut somalia malah menjadi sasaran tembak kapal yang dirompaknya.
Saat ini rombongan kapal dagang selalu menyertakan personel keamanan yang akan menghadapi kejahatan di laut lepas.
The Ping Shin 101, kapal ikan Taiwan yang mengeksekusi empat perompak yang menyerang kapal ini (Fish-I Africa)
Seperti yang terjadi di Samudera Hindia di lepas pantai Somalia pada 29 September 2012.
Menurut pengadilan, pada 29 September 2012, Ping Shin beroperasi di Samudra Hindia sekitar 595 kilometer tenggara ibu kota Somalia Mogadishu ketika itu, bersama dengan Chun I No. 217 yang terdaftar di Kaohsiung dan dua kapal penangkap ikan tak dikenal lainnya, ditembaki oleh empat kawanan bajak laut yang menaiki motor tempel kapal kayu.
Ternyata kapal ikan Ping Shin 101 yang relatif lebih bagus karena bodinya dari besi membalas dengan menabrak kapal bajak laut.
Akibatnya keempat perompak Somalia yang semula menjadi pemburu, menjadi target peluru kru kapal ikan Ping Shin.
Keempat bajak laut ini terombang ambing di puing perahu kayu mereka.
Rekaman video detik-detik empat bajak laut sekarat terapung meminta tolong viral sejak 2014 lalu.
Berita pembantaian misterius ini pernah diangkat media New York Times berjudul Murder at Sea: Captured on Video, but Killers Go Free, 20 Juli 2015.
Keempat korban dibantai oleh penembak dari kapal ikan Taiwan Ping Shin yang diperkirakan menembakkan setidaknya 40 peluru dalam waktu hampir 7 menit.
"Tembak, tembak, tembak!" ujar suara yang diyakini kapten kapal melalui pengeras suara kapal saat orang terakhir terbunuh.