Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pangan Nasional

Petani Lokal Sudah Mampu, Pengusaha Minta Pemerintah Batasi Impor Beras Khusus

Para Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) meminta agar pemerintah harus mulai membatasi impor beras khusus.

Editor: Rizali Posumah
Freepik.com
Ilustrasi beras - Para Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) meminta agar pemerintah harus mulai membatasi impor beras khusus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para petani lokal dinilai sudah mampu menyediakan berbagai macam beras khusus bagi kebutuhan dalam negeri

Hal ini membuat para Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) meminta agar pemerintah harus mulai membatasi impor beras khusus.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, pemerintah harus mengevaluasi kembali kebijakan impor beras khusus, yang sebenarnya bisa di subtitusi dengan beras kualitas sama hasil produksi di dalam negeri.

"Perlu dilakukan evaluasi, sebenarnya beras khusus yang mana yang bisa dan perlu diimpor."

"Kalau menurut saya yang betul-betul tidak bisa di produksi dalam negeri yah beras basmati," ujarnya, Sabtu (30/1/2021).

Saat ini Indonesia memang masih melakukan impor sejumlah beras khusus seperti seperti japonica, jasmine, dan basmati asal Thailand, Vietnam, hingga India untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kafe.

Namun Sutarto menilai petani dalam negeri saat ini sudah mampu memproduksi beras khusus seperti rojolele dan mentik wangi.

"Kalau menurut kami itu, beras khusus seperti jasmine, tidak perlu impor lagi," imbuhnya.

Termasuk juga dalam hal impor beras broken (pecah) yang dibutuhkan industri sebagai bahan baku tepung dan bihun.

Menurut Sutarto, kebutuhan beras broken bisa dipenuhi oleh sektor penggilingan padi dalam negeri.

Ia mengatakan, kendala bagi industri beras broken dalam negeri adalah keterbatasan alat sehingga produksinya tak optimal.

Oleh sebab itu, harusnya pemerintah turut membantu dalam hal revitalisasi mesin guna membantu produsen lokal.

" Broken kan masih impor, padahal sebagian besar penggilingan padi kita bisa memproduksi broken. Hanya saja alatnya masih perlu direvitalisasi, ini yang menjadi permasalahan," ungkapnya.

Sutarto menjelaskan, impor pada masa kini hanya akan berdampak buruk bagi pasar beras dalam negeri.

Lantaran, saat ini produksi beras lokal cukup tinggi sehingga pasokan pun surplus.

Kondisi tersebut sudah membuat pasar beras dalam negeri cukup lesu.

Terlebih pada Maret mendatang akan masuk musim panen raya, yang bakal semakin menambah stok beras di pasar.

"Pada situasi sekarang mestinya tidak perlu impor. Karena kan kita surplus, artinya kondisi pasar tidak ada gejolak, bahkan cenderung lesu untuk pasar beras. Juga ini kan jelang panen raya," kata dia.

"Jadi adanya beras impor berpotensi menekan harga, dan ujung-ujungnya petani yang akan tertekan dan dirugikan," tambah Sutarto.

Fenomena Sindrom Yerusalem, Gangguan Psikologis Aneh yang Menimpa Wisatawan di Kota Suci

Kenali 4 Tanda Awal Tubuh Anda Terinfeksi Covid-19

BOCORAN Ikatan Cinta Malam Ini, Nino Tak Dapat Berkas Kasus Pembunuhan Roy, Justru Tanya ke Al

sumber: https://money.kompas.com/read/2021/01/30/183700526/pengusaha-minta-pemerintah-kurangi-impor-beras-khusus-ini-alasannya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved