Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info

Kata Peneliti, Gempa Bumi Merusak Itu Terjadi Setiap 5,6 Bulan Sekali Atau 2 Kali Setahun

Eko Yulianto menyebut, berdasarkan sejarah kejadian gempa bumi di Indonesia, gempa berdaya rusak cenderung terulang dalam 5,6 bulan sekali.

SHUTTERSTOCK
Gempa bumi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - BMKG selalu menginformasikan jika terjadi gempa bumi di wilayah Indonesia

Namun sesuai data BMKG, gempa bumi tidak terjadi setiap hari. 

Gempa bumi yang terjadi juga tidak selalu dengan kekuatan yang besar. 

FOTO ILUSTRASI - Dua bencana gempa bumi merusak di Indonesia. Peneliti LIPI Eko Yulianto menyebut bencana gempa bumi yang merusak cenderung muncul tiap 5,6 bulan di Indonesia.

BMKG mencatat semua gempa yang terjadi, baik kecil maupun besar. 

Ada informasi kapan terjadinya Gempa Bumi merusak yang disampaikan oleh peneliti

Di Indonesia, gempa berdaya rusak ini muncul setiap 5,6 bulan sekali atau setara dengan dua kali setahun.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto, dalam sebuah acara Virtual bersama media.

Eko Yulianto menyebut, berdasarkan sejarah kejadian gempa bumi di Indonesia, gempa berdaya rusak cenderung terulang dalam 5,6 bulan sekali.

Eko Yulianto mengatakan, sinyalemennya itu didasarkan pada sejarah kejadian gempa pada periode antara 1990-2012.

"Peristiwa gempa merusak di Indonesia itu terjadi rata-rata setiap 5,6 bulan sekali," kata Eko dalam Sapa Media secara virtual, Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Sementara itu, menurut dia, perulangan tsunami di Indonesia cenderung terjadi setiap 1,3 tahun sekali berdasarkan catatan tertulis dari Parwanto dan Oyama (2014).

Catatan sejarah mengenai gempa dan tsunami pada masa lampau masih kurang di Indonesia. Padahal, menurut dia, catatan sejarah itu bisa untuk memperkirakan peristiwa berulangnya gempa atau tsunami pada masa datang.

Gempa Bumi Terkini
Gempa Bumi (Tribunnews)

Eko menuturkan, gempa dan tsunami rawan terulang sehingga perlu diwaspadai dan masyarakat bisa memahami kondisi itu.

Dengan demikian, warga jadi siaga bencana. "Frekuensinya cukup tinggi maka kemudian keperluan kita untuk segera memberikan pemahaman dan edukasi ke masyarakat menjadi sangat mendesak," ujar dia.

Eko juga menyampaikan, gempa magnitudo 9 bisa berulang pada waktu ratusan tahun atau ribuan tahun mendatang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved