Pendidikan
Dampak Pembelajaran Jarak Jauh, Ribuan Siswa Terancam Tidak Naik Kelas
Para siswa tersebut dikabarkan tidak naik kelas akibat ketertinggalan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan mengklarifikasi kabar mengenai ribuan siswa yang terancam tidak naik kelas di Cimahi, Jawa Barat kepada dinas pendidikan setempat.
Para siswa tersebut dikabarkan tidak naik kelas akibat ketertinggalan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Kami akan cek ke Dinas Pendidikan Cimahi," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri kepada Tribun, Jumat (29/1).
Menurut Jumeri, guru maupun pihak sekolah dapat bertindak proaktif dalam menghubungi orang tua, jika ada siswa yang tidak aktif dalam mengikuti PJJ.
Jumeri menilai dibutuhkan empati dari pendidik untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti PJJ.
"Jika murid tidak aktif atau tidak kumpulkan tugas dari sekolah perlu menghubungi orang tua baik via telepon atau didatangi," tutur Jumeri.
"Diperlukan empati guru untuk membangkitkan semangat belajar guru," tambah Jumeri.
Dirinya menilai, diperlukan kerjasama yang kompak dari seluruh pihak untuk mengatasi kesulitan belajar siswa di tengah masa yang sulit akibat pandemi Covid-19 ini.
"Dengan kegotongroyongan yang tinggi masalah kesulitan belajar siswa bisa diatasi," pungkas Jumeri.
Data dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi ada sebanyak 722 siswa tingkat Sekolah Dasar(SD) yang nilainya bermasalah karena tidak setor tugas kepada guru.