Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapolri

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Ternyata Jago Basket dan Main Gitar

Ia menjadi Kapolri ke-25 menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.

Editor: muhammad irham
SETPRES/Youtube
Pidato perdana Kapolri Jenderela Polisi Listyo Sigit Prabowo setelah resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi akhirnya dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Rabu (27/1/2021). Ia menjadi Kapolri ke-25 menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Listyo adalah alumni kebanggaan almamater SMA-nya, yakni SMA Negeri 8 Yogyakarta atau dikenal juga dengan istilah Delayota. Kisah Listyo saat masih menjalani hari-hari sebagai siswa di SMAN 8 Yogyakarta berhasil terekam oleh Tribun Jogja dari teman seangkatannya di SMA, yakni Pramusinto, SE MM.

Pria yang saat ini menjabat sebagai General Manager PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu juga aktif sebagai Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pakci (Ikapakci) SMAN 8 Delayota Yogyakarta. Hingga kini ia masih kerap berinteraksi dengan Listyo yang merupakan pendiri sekaligus Pembina Ikapakci SMAN 8 Delayota Yogyakarta.

Pramusinto dan Listyo sama-sama masuk ke SMAN 8 Yogyakarta pada 1985 dan lulus 1988.

“Kami seangkatan, tetapi beda kelas. Beliau kelas 3 A 1.2 atau kelas fisika 2. Saya kelas Kelas 3 A 1.1. Namun, zaman dulu pergaulannya semua, main-main dengan beda kelas itu biasa,” ujarnya.

Pramusinto mengisahkan, ia biasa berinteraksi dengan Listyo saat di kantin sekolah maupun kegiatan olahraga yang merupakan hobi keduanya. Menurut Pramusinto, Listyo paling suka melakukan olahraga basket, sementara untuk bidang seni ia cukup piawai bermain gitar.

Orang tua Listyo adalah anggota TNI AU yang tinggal di Lanud Adisucipto. Lingkungan di kompleks tempat tinggalnya seringkali ada pelatihan yudo, sehingga Listyo kerap ikut hingga berprestasi dalam olahraga tersebut.

“Sampai tingkat provinsi atau nasional kalau tidak salah. Pernah izin dari sekolah untuk ikut itu,” beber Pramusinto.

“Orangnya menghormati guru, aktif di kelas. Semasa SMA sudah menunjukkan kedisiplinan, ketegasan, teguh pendirian, dan peduli terhadap teman dan sesama tanpa memandang keyakinan agama masing-masing,” imbuhnya.

Menurut Pramusinto, selama bergaul dengan teman-temannya Listyo merupakan orang yang bersahaja, tidak suka menonjolkan diri, dan humanis. Listyo menurutnya dapat berhubungan baik dengan siapa saja dan juga cenderung pendiam.

“Enggak kelihatan menonjol. Kalau yang menonjol itu yang suka genk motor, balapan. Itu beda komunitas dengan beliau. (Beliau) anak sekolahan banget,” ujarnya.

Setelah lulus dari SMAN 8 Yogyakarta, ungkap Pramusinto, Listyo masih sering ikut berkumpul dalam kegiatan alumni. Saat itu Pramusinto berkuliah di universitas, sementara Listyo menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian.

Ketika bergabung di kegiatan alumni, Listyo kerap datang dengan penampilan berseragam yang sudah diatur oleh institusinya. Tindak tanduknya pun tampak berbeda menjadi lebih sopan dan beretika.

“Sudah mulai diatur penampilannya, tindak tanduknya juga lebih sopan beretika. Jadi memang membawa institusi Akpol itu. Beda dengan ketika kita menjadi mahasiswa. Dari situ tercermin kalau beliau itu disiplin, tepat waktu, dan konsisten,” ungkap Pramusinto.

Berbagi Inspirasi

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved