Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Nipah

Gejala yang Akan Dirasakan Seseorang Ketika Terinfeksi Virus Nipah

Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan munculnya sebuah virus baru yang disebut-sebut lebih ganas dari virus corona. Virus itu bernama Virus Nipah.

Editor: muhammad irham
kompas.com
Penampakan Virus Nipah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan munculnya sebuah virus baru yang disebut-sebut lebih ganas dari virus corona. Virus itu bernama Virus Nipah.

Virus ini diduga berasal dari Thailand. Ilmuan bernama Supaporn Wacharapluesadee, telah mendeteksi virus baru yang cukup mematikan bernama Nipah.

Mengutip BBC (12/1/2021) via Kompas.com, Wacharapluesadee yang juga peneliti di Chulalongkorn University, Bangkok telah mengambil ribuan sampel kelelawar dan mendeteksi banyak jenis virus.

Salah satu virus yang ditemukan adalah virus nipah yang dapat menular kepada manusia dan hingga kini belum ada vaksinnya.

Virus nipah berasal dari kelelawar buah ini telah menyebabkan kematian di antara 40-75 persen orang yang terinfeksi.

Gejala- Gejala Virus Nipah

Dilansir dari laman WHO via Kompas.com, Virus NiV hingga saat ini dapat menginfeksi manusia dengan gejala dan tak bergejala.

Salah satu gejala yang akan dialami oleh seseorang yang terinveksi virus NiV akan merasakan infeksi saluran pernapasan akut, kejang, ensefalitis yang fatal, hingga menyebabkan koma dalam waktu 24-48 jam.

Namun, ilmuan mengemukakan gejala umum dari virus NiV atau Nipah adalah sebagai berikut:

- Demam,

- Sakit kepala,

- Nyeri otot,

- Muntah,

- Sakit tenggorokan.

Tidak berhenti di situ, ada pula gejala yang tidak umum yang dirasakan orang yang terinfeksi seperti:

- Pusing,

- Mengantuk,

- Pneumonia atipikal,

- Turunnya kesadaran,

- Tanda-tanda neurologis.

Masa inkubasi Sementara itu masa inkubasi atau waktu penularan hingga gejala muncul diyakini antara 4-14 hari, akan tetapi masa inkubasi virus di dalam tubuh berlangsung selama 45 hari.

Cara penularan

Belajar dari salah satu korban yang terinfeksi virus NiV di Malaysia, penularan terjadi saat manusia berinteraksi dengan hewan yang sakit. Transmisi virus berlangsung melalui paparan sekresi binatang tersebut kepada manusia.

Dalam wabah yang terjadi di Bangladesh dan India, transmisi berlangsung dari konsumsi buah-buahan atau produk buah yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah.

Pada kejadian wabah kali ini, penularan langsung dari manusia ke manusia juga dilaporkan sudah terjadi.

Penularan ini terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang sudah terpapar.

Cara pencegahan

Sebelumnya, virus ini pernah merebak pada tahun 1999 dan diketahui berasal dari peternakan babi, namun pernah juga berasal dari kelelawar buah.

Sementara itu salah satu cara pencegahan yang bisa diupayakan adalah dengan melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara rutin pada area-area yang dianggap rawan.

Jika wabah kembali dicurigai terjadi, maka hewan-hewan yang menjadi inangnya harus segera dikarantina atau dimusnahkan.

Tidak sekadar dimusnahkan, proses penguburan atau pembakarannya juga harus di bawah pengawasan ketat untuk mengurangi risiko penularan kepada manusia.

Sebelum infeksi terjadi pada manusia, membatasi pergerakan hewan dari satu peternakan ke peternakan lain juga bisa diupayakan agar virus tidak menyebar semakin luas.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved