Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa dan Amalan

Bolehkah Wanita Membaca Alquran Saat Hadi?, Sebelum Kamu Lakukan Sebaiknya Baca Dulu 4 Pendapat ini

Semangat dan keinginan istiqomah dapat membaca Alquran setiap hari ini, sering menjadi dilema tersendiri bagi wanita yang sedang haid.

Editor: Indry Panigoro
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi membaca Alquran 

"Tidaklah seseorang yang haid boleh memegang mushaf, dan tidak pula masuk masjid, serta tidak diperbolehkan membaca satu ayat Al-Qur’an dengan sempurna"

Imam As-Sarakhsi dalam kitab Al-Mabsuth-nya menegaskan bahwa haram hukumnya bagi wanita haidh memegang mushaf dan membaca ayat Al-Qur’an secara utuh.

Beliau memberikan batasan keharaman membacanya adalah satu ayat secara sempurna, namun jika hanya potongan ayat atau tidak sampai satu ayat beliau berpendapat hal tersebut tidak dianggap membaca Al-Qur’an yang diharamkan.

2. Al-Kasani (W. 587)

حُكْمُ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ فَمَنْعُ جَوَازِ الصَّلَاةِ، وَالصَّوْمِ، وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ، وَمَسِّ الْمُصْحَفِ إلَّا بِغِلَافٍ، وَدُخُولِ2الْمَسْجِدِ، وَالطَّوَافِ بِالْبَيْتِ

Konsekuensi hukum dari haid dan nifas adalah tidak boleh shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, memegang mushaf tanpa sampul, masuk masjid, dan thawaf di baitullah.

3. Ibnul Humam (w. 681 H)

ليس للحائض والجنب والنفساء قراءة القرآنلقوله - عليه الصلاة والسلام - لا تقرأ الحائض ولا الجنب شيئا من القرآن3

Tidaklah bagi wanita haid, junub, dan nifas membaca al-Qur’an. Karena nabi SAW bersabda: "Tidaklah bagi wanita haidh dan junub membaca sesuatu pun dari Al-Qur’an”

2. Madzhab Maliki

Madzhab Maliki adalah madzhab yang sering disebut-sebut sebagai yang membolehkan wanita haidh membaca Alquran.

Pendapat mereka juga sering dijadikan rujukan atau hujjah oleh berbagai pihak untuk membolehkan wanita haidh membaca Alquran, terutama untuk wanita-wanita yang sedang program tahfizh bisa menyelesaikan hafalannya sesuai target.

Meskipun mereka sedang haidh, mereka tetap dibolehkan membaca dan menghafal Alquran serta memuraja’ah hafalan dengan bersandarkan kepada pendapat madzhab Maliki.

Karena jika memakai pendapat jumhur Ulama, sudah tentu membaca dan menghafal Alquran diharamkan.

Sebenarnya apakah benar madzhab ini membolehkan wanita haidh membaca Alquran? Dan apakah mereka tidak menggunakan hadis-hadis yang menjadi hujjah jumhur?

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved