Komisaris PTPN V
SOSOK Budiman Sudjatmiko Diangkat Erick Thohir Jadi Komisaris PTPN V, Ternyata Punya Kemampuan Ini
Erick Thohir kembali merombak perusahaan BUMN. Diketahui seorang politikus dari partai PDIP bernama Budiman Sudjatmiko dijadikan komisaris.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Erick Thohir kembali merombak perusahaan BUMN.
Diketahui seorang politikus dari partai PDIP bernama Budiman Sudjatmiko dijadikan komisaris.
Terkait hal tersebut ternyata Erick Thohir memilihnya karena alasan ini.
Baca juga: Masih Ingat Wanita Tewas Dibakar Mantan Pacar, Tinggalkan Anak Gadis 6 Tahun, Kini Mendapat Bantuan
Baca juga: Karena Bertengkar dengan Suami, Sang Istri Nekat Lompat dari Mobil hingga Akhirnya Ditemukan Tewas
Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Minggu 24 Januari 2021, Taurus Bijaksana Hemat Uang, Pisces Bisnis Untung
Profil Budiman Sudjatmiko, politikus PDIP yang diangkat Menteri BUMN Erick Thohir menjadi komisaris PTPN V.
Erick Thohir kembali merombak jajaran komisaris di perusahaan BUMN.
Terbaru, Mantan Ketua Timses Jokowi-Maruf Amin ini mengangkat politikus PDIP,
Budiman Sudjatmiko menjadi komisaris independen di PTPN V.
Menurut Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga,
Budiman Sudjatmijo dipilih menjadi komisaris karena pengalamannya di bidang desa.
“Budiman Sujatmiko ini adalah mantan anggota DPR yg berhubungan dengan masyarakat desa,
kita tahu UU Desa beliau yang menggagas,” kata Arya, Jumat (22/1/2021) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Salah satu kemampuan Budiman yang dianggap bisa membantu PTPN V di antaranya soal petani plasma.
“Artinya kita melihat beliau mampu untuk organisis masyarakat desa,
nah selama ini kita tahu PTPN V banyak berhubungan dengan plasma jadi dengan bantuan beliau
nanti kita harapkan PTPN V bisa mengembangkan plasma lebih baik,” kata jubir Erick Thohir itu.
Profil dan Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko merupakan mantan anggota DPR RI.
Ia menjadi anggota DPR Fraksi PDIP selama dua periode yakni sejak 2009 hingga 2019.
Ia berangkat dari Dapil dapil Jawa Tengah VIII yang meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas.
Pada Pemilu 2019 lalu, Budiman Sudjatmiko gagal untuk mempertahankan kursinya di Senayan.
Saat itu, Budiman maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.
Sebelum menjadi anggota DPR, Budiman Sudjatmiko merupakan seorang aktivis yang menentang Orde Baru.
Berdasarkan data di laman resmi KPU, Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap, 10 Maret 1970.
Setelah lulus dari SMAN 5 Bogor, Budiman diterima di Universitas Gajah Mada.
Semasa kuliah di UGM ini, Budiman terlibat dalam gerakan politik mahasiswa.
Dikutip dari Tribunnewswiki, tahun 1996, Budiman Sudjatmiko
mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.
Dari pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko
dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakata pada 27 Juli 1996.
Setelah dibebaskan, Budiman Sudjatmiko menempuh studi di bidang Ilmu Politik di Universitas London.
Serta melanjutkan kuliah masternya di Universitas Cambridge.
Kembali ke Indonesia, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan PDI Perjuangan.
Budiman Sudjatmiko juga membentuk organisasi REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).
Kemudian pada tahun 2009, Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai anggota DPR RI dengan dapil Jawa Tengah.
Pada Pilpres 2019 lalu, Budiman ditunjuk menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Budiman Sudjatmiko dan UU Desa
Semasa pembahasan RUU Desa, Budiman Sudjatmiko menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Desa.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 17 Juni 2014 silam,
Budiman Sudjatmiko mengatakan RUU Desa sebelumnya tidak masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas).
Lahirnya UU Desa itu atas dorongan 40.000 kepala desa yang tergabung dalam
Parade Nusantara pada aksi demonstrasi Februari 2010 di Gedung DPR dan lapangan Monas.
Setelah aksi demo tersebut, akhirnya DPR sepakat memasukkan RUU Desa ke dalam Prolegnas.
"Setelah itu saya dan sesekali bersama (Wakil Ketua DPR) Priyo Budi Santoso mengunjungi berbagai daerah
mendengarkan aspirasi dan keinginan para kepala desa tersebut," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/6/2014).
Budiman melanjutkan, DPR kemudian membentuk pansus RUU Desa dengan Achmad Muqowam sebagai ketua pansus.
Sementara dirinya beserta Chatibul Umam Wiranu dari Fraksi Demokrat dan
Ibnu Munzir dari Fraksi Golkar sebagai wakil ketua pansus.
Salah satu perjuangan dalam RUU Desa, tutur Budiman,
adalah mengalokasikan dana untuk desa sebesar 10 persen dari APBN.
Namun, diputuskan bahwa dana desa sebesar 10 persen dari dana transfer daerah equivalen dengan 3 persen APBN. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Budiman Sudjatmiko, Politikus PDIP yang Dipilih Erick Thohir jadi Komisaris PTPN V, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/23/profil-budiman-sudjatmiko-politikus-pdip-yang-dipilih-erick-thohir-jadi-komisaris-ptpn-v.