Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penembakan di Papua

Pratu Dedi Hamdani Gugur Ditembak KKB, Rencana Pernikahan Batal, Ibu Menyesal Tak Angkat Telepon

"Korban ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," kata Suriastawa.

Instagram gardadepan_ind via Surya.co.id
Pratu Dedi Hamdani, prajurit Yonif Raider 408/Suhbrastha yang gugur ditembak KKB Papua 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rencana Pratu Dedi Hamdani untuk menikah kini pupus. 

Prajurit TNI Dedi Hamdani gugur saat menjalankan tugas.

Ia ditembaki kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).

Akibatnya, rencana indah Pratu Dedi dan kekasihnya harus batal di tengah jalan.

Sang ibu bercerita, satu hari sebelumnya Pratu Dedi Hamdani sempat meneleponnya.

Ada tiga kali panggilan telepon dari Pratu Dedi Hamdani.

Hanya saja panggilan telepon tersebut tak terjawab oleh ibunya.

Sampai akhirnya, KKB menyerang Pos Titigi di Kabupaten Intan Jaya pada Jumat (22/1/2021).

Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua
Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua (Dokumentasi TNI via TrbunBogor.com)

Dalam penyerangan di Pos Titigi itu, Pratu Roy Vebrianto gugur karena tertembak di dada kanan.

Suriastawa mengatakan, Pratu Dedi yang bertugas di Pos Hitadipa itu berusaha mengejar KKB yang berada di hutan.

Namun, Pratu Dedi gugur karena ditembak KKB saat pengejaran itu.

"Korban ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," kata Suriastawa lewat keterangan tertulis, Jumat.

Ibu Pratu Dedi Hamdani, Sarmiati (50) menceritakan kesedihannya.

Duka mendalam sangat dirasakan Sarmiati saat menerima kabar Pratu Dedi gugur dalam tugasnya.

Ia bercerita satu hari sebelum gugur, Pratu Dedi sempat meneleponnya.

"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia telepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushala," kata Sarmiati di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu.

Suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani
Suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani (KOMPAS.COM IDHAM KHALID)

Setibanya di rumah, Sarmiati mencoba menelepon balik.

Sayang, ponsel Pratu Dedi saat itu sudah tak aktif lagi.

"Saya coba telepon balik, tapi tidak aktif ponselnya, itu saya sangat penasaran mungkin pesan terakhir apa yang ingin disampaikan sebelum meninggal itu," kata Sarmiati.

Sarmiati mengatakan, Pratu Dedi Hamdani biasanya menelepon dirinya sekali dalam seminggu.

Prajurit TNI itu selalu mengingatkan ibunya agar tidak lagi bekerja.

Pratu Dedi Hamdani, kata dia, juga berjanji akan membelikan dirinya perhiasan.

Ada banyak cerita yang disampaikan Pratu Dedi saat menghubungi sang ibu.

Sarmiati menambahkan, anaknya itu juga sering melakukan puasa sunah pada Senin Kamis.

Tak hanya itu saja, Sarmiati menganggap Pratu Dedi adalah anak yang sangat baik dan rajin.

Menurut Sarmiati, bahkan Pratu Dedi sering kali mencuci bajunya.

"Anaknya baik sekali, dia sering cuci baju saya, padahal saya tidak pernah suruh," kata dia.

Menurut dia, tak banyak remaja yang mau mencuci pakaian ibunya.

Bahkan, sebagian besar remaja masih enggan mencuci pakaian sendiri.

"Malah anak muda sekarang banyak pakaiannya yang masih dicuci orangtuanya," kata Sarmiati.

suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani
suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani (KOMPAS.COM IDHAM KHALID)

Dua Bulan Lagi Akan Menikah

Melansir Kompas.com, Sang ayah Muhdin berlinang air mata jika mengingat putranya itu hendak menikah.

Pujaan hati yang akan dinikahi Dedi, kata Muhdin, berasal dari kampung yang sama dengannya di Desa Plambek, Lombok Tengah.

"Pacarnya gadis orang sini, dia pacaran sudah lebih 5 tahun," tutur Muhdin.

Dua minggu lalu, putranya itu sempat meneleponnya.

Pratu Dedi memberitahukan rencananya mengambil cuti untuk menikah.

"Dua minggu yang lalu dia telepon, dua bulan lagi dia akan pulang ambil cuti untuk menikah," kata Muhdin pilu.

Tekad menjadi TNI sangat kuat

Jalan Pratu Dedi menjadi anggota TNI penuh perjuangan.

Sebelumnya, Dedi sempat mengikuti tes masuk kepolisian tapi tak lolos.

Begitu juga pada tes masuk TNI tahun pertama.

Dedi baru lolos tes TNI pada tahun berikutnya.

"Memang dia niatnya keras menjadi TNI, sejak kecil memang itu cita-citanya," kata Muhdin.

Muhdin pun teringat bagaimana ia mengantar putranya itu untuk mengikuti tes menjadi tentara di Singaraja, Bali.

Dalam perjalanan, mereka sempat kehabisan bensin.

"Yang saya ingat itu, waktu mengantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," tutur Muhdin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pratu Dedi Hamdani Gugur di Papua, Sang Ayah Ungkap Kenangan Terakhir " dan di tribunnewsbogor.com dengan judul Pratu Dedi Ditembak KKB, Rencana Spesial Bareng Pacar Batal, Ibunda Menyesal Singgung Pesan Terakhir

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved