Di Depan Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo Ungkit Kebebasan Berpendapat Era Soeharto 'Sekarang Gak Berani'
"Dengan segala hormat waktu zaman Pak Harto, orang Batak bisa ngenyek orang Madura loh," ujar Sudjiwo
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekitar 12 detik, Budayawan Sudjiwo Tedjo terdiam saat ditanya pendapatnya soal kebebasan berpendapat era saat ini.
Sudjiwo Tedjo menyinggung kebebasan era Presiden Soeharto.
Menurutnya era Soeharto kebebasan berpendapat lebih terjamin dibandingkan saat ini.
Hal itu tampak dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1/2021).
Mulanya, Sudjiwo enggan menjawab pertanyaan Karni Ilyas.
Budayawan Sudjiwo Tedjo (kiri) dan Karni Ilyas (kanan) dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1/2021). (YouTube Karni Ilyas Club)
"Ya Pak Karni lah yang bisa jawab," kata Sudjiwo.
"Bernegara itu kan katanya orang hukum, saya bukan orang hukum, adalah berkonstitusi."
"Di dalam konstitusi ada kebebasan berpendapat."
"Berarti kalau enggak ada kebebasan berpendapat, enggak ada negara dong," tambahnya.
Karni Ilyas lantas kembali mengulangi pertanyaannya.
Kali ini, Sudjiwo terdiam sejenak sekitar 12 detik.
"Menurut Mas Jiwo bagaimana dengan kebebasan berpendapat kita sekarang ini?," ucap Karni Ilyas mengulangi.
Setelah terdiam sejenak, Sudjiwo langsung menyinggung era Presiden Soeharto.
Kala itu, ia menilai kebebasan berpendapat masih lebih baik ketimbang saat ini.
"Dengan segala hormat waktu zaman Pak Harto, orang Batak bisa ngenyek orang Madura loh," ujar Sudjiwo.
"Orang Madura ngenyek orang Batak, dan biasa, dibikin lelucon."
"Sekarang kita enggak berani loh pak," tambahnya.
Sudjiwo lantas membahas perbedaan setiap daerah di Indonesia.
Kini, Sudjiwo bahkan tak berani mengucap candaan soal budaya sejumlah daerah.
"Makanya saya tadi diawali ketika orang Sunda enggak bisa bilang 'Pfizer', makanya saya pagerin orang Madura enggak bisa ngomong 'Gue'."
"Karena saya juga orang Madura, orang Jawa enggak bisa bilang 'Dua' kan."
"Aku pagerin karena takut dikira ngenyek orang Sunda," tukasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-30.25:
Ungkit Penghentian FPI
Dalam kesempatan itu, sebelumnya Sudjiwo Tedjo turut angkat bicara soal penghentian kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Sudjiwo Tedjo justru merasa bingung FPI akhirnya dibubarkan.
Tribunnewsbogor
Pasalnya, calon kapolri, Listyo Sigit bertekad bakal menghidupkan kembali organisasi Pasukan Pengamanan Masyarakat (Pam) Swakarsa.
Hal itu diungkap Sudjiwo Tedjo dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1/2021).
Mulanya, Sudjiwo ditanya Karni Ilyas soal pendapatnya mengenai kondisi politik saat ini.
"Ya bingung aja, tetap bingung," kata Sudjiwo.
"Masalahnya seperti senior saya Mas Slamet Rahardjo."
"Berita politik kita enggak baca ketinggalan, kita baca bingung."
Terkait hal itu, Sudjiwo langsung membahas pembubaran FPI.
Ia mengaku heran saat FPI dibubarkan namun Pam Swakarsa akan segera dihidupkan kembali.
"Misalkan sebuah organisasi dibubarkan, katakanlah FPI," ucap Sudjiwo.
"Yang diduga jadi cikal bakalnya Pamswakarsa dihidupkan lagi."
"Jadi saya bingung, ini gimana gitu."
Ia meyakini Pam Swakarsa lah yang menjadi cikal bakal FPI.
Karena itu, Sudjiwo menganggap janggal jika akhirnya Pam Swakarsa kembali dihidupkan setelah FPI dihentikan.
"Ya sebuah pohon sudah berdiri, pohonnya enggak boleh, tapi benihnya dihidupkan lagi," ujarnya.
"Bahkan sekarang rakyat sudah boleh 'menjadi polisi' satu sama lain dalam kasus terorisme."
Melihat kondisi ini, Sudjiwo menganggap hukum di Indonesia masih tebang pilih.
Ia pun menyinggung soal beda perlakuan hukum terhadap kasus kerumunan akhir-akhir ini.
"Dalam kasus masih tebang pilih, kalau pihak sana melapor langsung diproses, kalau pihak sini melapor enggak," kata Sudjiwo.
"Kalau di sana berkerumun dibilang masih mengikuti protokol"
"Kalau pihak sana berkerumun langsung."
Karena itulah, Sudjiwo menilai kondisi saat ini begitu berbahaya.
Apalagi, penindakan hukum dilakukan sesuai rasa suka-tidak suka aparat keamanan.
"Dalam kasus-kasus situasi masih begini, rakyat dikasih hak untuk saling memeriksa itu bahaya banget."
"Kalau ada yang disukai sama enggak di aparat hukum," tukasnya. (TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Terdiam Ditanya Kebebasan Berpendapat, Sudjiwo Tedjo Ungkit Era Soeharto: Sekarang Enggak Berani Loh