Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kota Wuhan

Warga Kota Tempat Virus Corona Bermula Kini Asyik Berlari dan Berlatih Tai Chi di Taman

Beberapa penduduk kota Wuhan, tempat pertama kali virus corona terdeteksi tampak asyik berlari dan berlatih Tai Chi di taman.

Editor: Rizali Posumah
NOEL CELIS / AFP
Orang-orang menghadiri hitung mundur Tahun Baru di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 31 Desember 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pukul 2 pagi setahun yang lalu di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RTT), sebuah pemberitaan dikirim ke seluruh ponsel warga.

Isi berita yang dikirim itu tentang kuncian pertama virus corona di dunia.

Hal yang membuat salah satu pusat perekonomian dunia yang ramai itu menjadi macet hampir dalam waktu semalam.

Kuncian atau lockdown di kota Wuhan saat itu berlangsung selama 76 hari.

Akan tetapi, kondisi hari ini berbeda. Sabtu pagi (23/1/2021), berdasarkan laporan Associated Press (AP) beberapa penduduk kota Wuhan, tempat pertama kali virus corona terdeteksi tampak asyik berlari dan berlatih Tai Chi di taman yang diselimuti kabut di sisi Sungai Yangtze.

Sebagian besar kehidupan sudah kembali normal, khususnya di kota berpenduduk 11 juta itu, bahkan ketika seluruh dunia bergulat dengan penyebaran varian virus yang lebih menular.

Lalu lintas memang sepi di Wuhan tapi tidak ada penghalang yang dipasang seperti setahun lalu, untuk mengisolasi lingkungan dan memaksa orang kembali ke rumah dan apartemen mereka.

Kota Wuhan telah menyumbang angka kematian akibat Covid-19 sebagian besar dari 4.635 di China.

Meski sebagian besar kota-kota di China telah bebas dari wabah, pertanyaan tentang asal-usul virus masih bergelayut.

Walau begitu, Wuhan telah dipuji karena berkorban dengan menjadi semacam Stalingrad dalam perang China melawan virus.

Kota Wuhan marak disebut dalam buku, dokumenter, acara TV dan pidato berisi madah dari para pejabat termasuk kepala negara dan pemimpin Partai Komunis China, Xi Jinping.

Seorang warga bernama Chen Jiali (24) mengatakan bahwa Wuhan adalah kota heroik, "Kami pikir Wuhan adalah kota heroik. Bagaimanapun, Wuhan menghentikan ekonominya untuk membantu China menangani pandemi. Itu tindakan mulia."

Tetapi, China pada Sabtu masih mengumumkan 107 kasus infeksi. Provinsi utara Heilongjiang menyumbang angka terbesar, 56 kasus. 

Beijing dan pusat keuangan di timur Shanghai melaporkan 3 kasus baru di antara pengujian massal, penguncian rumah sakit dan kompleks perumahan yang terafiliasi dengan virus belakangan ini.

Jelang Imlek, Tahun Baru China bulan depan, pihak berwenang mewaspadai potensi lonjakan baru kasus infeksi akibat Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved