Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Buatan China

TNI AL Selidiki Benda Mirip Rudal Punya Tulisan China yang Ditemukan Nelayan di Pantai Anambas

 Efran mengatakan, benda asing mirip rudal ini pertama kali ditemukan oleh Ain, warga Tarempa yang berprofesi sebagai nelayan.

Editor: Aldi Ponge
ANTARA/HO
Benda mirip rudal ditemukan di Anambas, Kepri, Selasa (19/1/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah benda mirip rudal ditemukan di Anambas, Kepulauan Riau.

Benda mirip rudal tersebut berwarna biru dan punya tulisan China.

Benda mirip rudal tersebut sudah dievakuasi ke Pangakalan TNI AL Tarempa.

Danlanal Tarempa Letkol Laut (P) Efran Indra mengatakan, pihaknya masih menyelidiki terkait temuan benda mirip rudal tersebut.

"Benar ada benda asing ditemukan warga Tarempa. Namun apa pastinya benda tersebut, kami masih menunggu ahlinya untuk identifikasi," kata Efran saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (22/1/2021)

Baca juga: Puskesmas Kakaskasen Gelar Vaksinasi Covid-19, 18 Tenaga Kesehatan Disuntik Vaksin Sinovac

 Efran mengatakan, benda asing mirip rudal ini pertama kali ditemukan oleh Ain, warga Tarempa yang berprofesi sebagai nelayan.

Ain bersama putranya bermana Aris menemukan benda ini di sekitar tepian Pantai Siantan Timur, Kabupaten Anambas, pada Selasa (19/1/2021), sekitar pukul 15.30 WIB.

Penemuan benda asing itu sempat membuat warga Tarempa heboh.

Sebab benda asing yang banyak terlihat tulisan China itu mirip sebuah rudal.

"Kami sudah menjelaskan ke warga bahwa benda itu belum diketahui jenisnya, dan sampai saat ini kami masih menunggu ahlinya untuk proses identifikasi," kata Efran.

Mengenai benda asing tersebut, Efran mengatakan, panjangnya 1,5 meter dengan berat 25 kilogram.

Objek Langit Ditemukan di Kalimantan Tengah

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dalam waktu dekat akan melakukan penyelidikan terhadap temuan sejumlah serpihan benda yang diduga bangkai pesawat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Mengutip Antara, Rabu (6/1/2021), Kabid Humas Polda Kalteng Hendra Rochmawan mengatakan, penemuan benda tersebut bermula dari seorang warga bernama Arfandi yang sedang memancing bersama keluarganya di lokasi tersebut pada Jumat (1/1/2021).

Baca juga: Pelaku Mesum di Rumah Sakit Dompu Ternyata Anggota Polisi

"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang kurang lebih sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter.

Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom aluminium atau sejenis plat aluminium," kata Hendra.

Hendra menuturkan, pada sisi luar benda tersebut terdapat logo berbentuk bintang dan berwarna kuning, serta di sisi sebelahnya berlogo bintang seperti bekas terbakar dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( Lapan) memastikan asal-usul sejumlah benda yang ditemukan di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, benda tersebut adalah sampah antariksa, yang merupakan bagian Payload Fairing (pelindung muatan) dari roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan pada 22 Desember 2020.

"Payload Fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat, sehingga bisa terapung di laut," kata Thomas, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (8/1/2021).

Roket CNSA China

Thomas mengatakan, roket Long March/CZ-8 dimiliki oleh China National Space Agency (CSNA).

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah tim dari Lapan bersama tim evakuasi lainnya datang ke lokasi penemuan sampah antariksa, dan mengidentifikasinya.

Pihak CNSA juga sudah mengonfirmasikan bahwa obyek tersebut adalah Payload Fairing dari roket Long March/CZ-8.

Roket Long March/CZ-8 diluncurkan dari Wenchang Space Center (WS), Hainan, China, pada 22 Desember 2020.

Bagian fairing yang ditemukan tersebut dilepaskan dan jatuh saat roket meluncur di atas perairan barat laut Kalimantan, yang merupakan perairan internasional sekitar Laut China Selatan-Laut Natuna Utara.

Thomas mengatakan, fairing dilepaskan dari roket pada ketinggian sekitar 100 km, menjelang memasuki ruang antariksa. Hal itu menyebabkan bagian fairing tidak sepenuhnya terbakar.

"Karena material cukup ringan, bagian fairing terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa. Obyek kemudian terdampar di pantai selatan Kalimantan Tengah," kata Thomas.

Tidak berbahaya

Dari hasil identifikasi, dan konfirmasi dari pihak CNSA, dapat dipastikan obyek sampah antariksa tersebut sama sekali tidak berbahaya karena tidak mengandung racun serta radiasi.

Ditemukan pemancing

Sebelumnya, mengutip Antara, Rabu (6/1/2021), Kabid Humas Polda Kalteng Hendra Rochmawan mengatakan, benda tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Arfandi yang sedang memancing bersama keluarganya di lokasi tersebut pada Jumat (1/1/2021).

"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang lebih kurang sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom aluminium atau sejenis plat aluminium," kata Hendra.

Hendra menuturkan, pada sisi luar benda tersebut terdapat logo berbentuk bintang dan berwarna kuning, serta di sisi sebelahnya berlogo bintang seperti bekas terbakar dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi.

Selain benda tersebut, ditemukan pula pelampung dan wearpack dengan merek YUAN WANG HAI PANAMA, di lokasi terpisah dengan jarak lebih kurang 500 meter dari benda yang diduga bagian pesawat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lapan: Objek Langit yang Ditemukan di Kalimantan Tengah adalah Bekas Roket China

Penemuan Drone Buatan China di Perairan Indonesia

Awal Januari 2021 telah ditemukan drone yang diduga milik China di perairan Indonesia.

Drone diduga milik mata-mata China kembali ditemukan di perairan Indonesia, tepatnya di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Drone yang berbentuk seperti rudal yang diduga milik China tersebut telah diamankan di Pangkalan Angkatan Laut di Makassar.

"Tidak ada info dari kepolisian, karena saat ini benda tersebut berada di bawah otoritas Kodim Selayar," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, kepada Tribunnews, Sabtu (2/1/2021).

Ini bukan kali pertama, Maret 2019, drone diduga milik China juga pernah jatuh di perairan Bintan.

Waktu itu warga setempat sempat mengira drone sepanjang dua meter tersebut adalah rudal.

Dikutip Tribunnews dari YouTube iNews, drone itu ditemukan terdampar di perairan Pulau Tenggel, Bintan, Kepulauan Riau.

Disebutkan drone itu tidak berbahaya karena tak berfungsi lagi.

Saat ditemukan, drone milik mata-mata China itu sudah berkarang.

Diduga drone jatuh ke laut sejak Desember 2018.

Kapolres Bintan saat itu, AKBP Boy Herlambang, menegaskan bahwa drone tersebut bukanlah rudal.

Dilansir Kompas.com, Boy mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, drone itu buatan China.

Diduga drone itu milik lembaga penelitian China yang tengah melakukan penelitian, namun hanyut sampai ke Indonesia.

"Itu bukan rudal, tetapi drone laut, yang biasanya digunakan untuk penelitian bawah laut," kata Boy, melalui sambungan selulernya, Minggu (24/3/2019).

"Hasil pengecekan juga menyebutkan drone ini buatan China."

"Mungkin lembaga penelitian dari China melakukan penelitian namun hanyut sampai ke laut kita, yakni Pulau Tenggel," imbuhnya.

SUMBER: 

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/03/bukan-kali-pertama-drone-diduga-milik-mata-mata-china-pernah-ditemukan-di-indonesia-pada-2019?page=all

https://regional.kompas.com/read/2021/01/22/17263331/benda-mirip-rudal-dengan-tulisan-china-di-pantai-anambas-diselidiki-tni-al

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved