Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

KKB Serang Anak Buah Jendral Andika Perkasa, Pratu Roy Vebrianto Tewas Kena Tembakan Di Dada

Pratu Roy Vebrianto Gugur dalam Baku Tembak dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Distrik Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).

Editor: Rhendi Umar
Istimewa
Pratu Roy Vebrianto Tewas Kena Tembakan Di Dada 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pratu Roy Vebrianto Gugur dalam Baku Tembak dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Distrik Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan melalui pesan singkat, hingga Jumat siang masih terjadi kontak senjata di Kampung Titigi.

"Info dari lapangan benar terjadi kontak tembak antara KKB dengan Satgas Pamtas di Kampung Titigi mulai pukul 06.30 WIT, sampai saat ini masih terjadi kontak tembak.

Untuk lebih detailnya akan saya infokan setelah kondisi di lapangan aman terkendali," kata dia.

Senada Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono menjelaskan, satu prajurit dilaporkan gugur dalam baku tembak tersebut.

Namun pihaknya masih mendalami identitas korban dan kronologi kejadian tersebut.

"Iya betul (ada kontak senjata), satu gugur," ujarnya.

Dilansir dari Antara, prajurit yang menjadi korban adalah Pratu Roy Vebrianto, anggota Yonif 400/BR.

Korban terkena tembakan di dada sebelah kanan dan meninggal setibanya di RS Mitra Masyarakat Timika setelah dievakuasi dengan menggunakan helikopter.

Informasi tertembaknya Pratu Roy Vebrianto juga beredar di media sosial.

*Laporan ganguan tembakan di TK. Titigi satgas YR 400/BR yang mengakibatkan Pratu Roy Vebrianto Tertembak*

*I . FAKTA – FAKTA.*

A. Pada Hari Jumat tanggal 22 Januari 2021 pukul 06.35 WIT Titik Kuat Titigi mendapat gangguan tembakan oleh kelompok KSB dari arah sudut kompas 190° dengan jarak kurang lebih 200 meter dari sektor pos 3 Jaga TK Titigi yang mengakibatkan Pratu Roy Vebrianto tertembak pada bagian dada sebelah kanan.

*Adapaun kronologi sbb:*
a. Pada Pukul 06.35 WIT :
Diketahui dari Laporan Wadansatgas yang berada di TK. Titigi mendapat gangguan sebanyak 3 kali tembakan oleh kelompok KSB arah sudut kompas 190° dengan jarak kurang lebih 200 meter dari arah sektor pos 3 Jaga TK.Titigi

b. Pada Pukul 06.40 WIT :
Diketahui dari Laporan Wadansatgas yang berada di TK.Titigi menyampaikan bahwa 1 anggota a.n Pratu Roy Vebrianto tertembak pada bagian Dada sebelah Kanan.

c. Pada Pukul 06.50 WIT :
Dari Titik Kuat Mamba mengeluarkan 3 Tim PAM RPU jumlah 31 orang DPP Letda Inf Endri Marjiyo untuk mengamankan Jalur Evakuasi.

d. Pukul 07.00 WIT :
Tim evakuasi jumlah 16 Orang DPP Kapten Inf Eko Hadi Syaputra berangkat menuju titik penjemputan.

e. Pukul 07.15 WIT :
Tim evakuasi tiba di titik penjemputan dan diadakan pemeriksaan oleh Lettu CKM dr.Kus Ageriawan selanjutnya korban dibawa menuju Bandara Bilorai Sugapa.

f. Pukul 07.37 WIT :
Tim evakuasi dan korban tiba di Bandara Bilorai Sugapa.

g. Pukul 08.35 WIT :
Helly Caracal landing di Bandara Bilorai Sugapa.
h. Pukul 08.37 WIT :
Helly Caracal takeoff ke Timika dan Korban an. Pratu Roy Vebrianto telah di evakuasi dengan menggunakan Helly Caracall beserta personel pendamping a.n Lettu Ckm dr. Kus Ageryawan.

3. Adapun Kerugian dari gangguan tembakan sbb;
a. Personel :
- 1 Korban (Kondisi Kritis).
b. Materiil :
Munisi menunggu konfirmasi dari Titik Kuat Titigi yang kontak (saat ini melaksanakan pengejaran).

4. Adapun identitas korban sbb;
a. Nama : Roy Vebrianto.
b. Pangkat/NRP : Pratu NRP 31150371560295.
c. Jabatan Penugasan : Tabak SPR Titik Kuat Titigi.
d. Jabatan Organik : Danpokpan 2 Ru 3 Ton 1 Kipan C
e. Satuan : Yonif Raider 400/BR

*II . CATATAN.*
1. Proses evakuasi berjalan Aman dan Lancar;
2. Proses evakuasi korban menggunakan Helly Caracall menuju Timika
3. Situasi sampai saat ini dalam keadaan Rawan Terkendali, Personel Satgas YR 400/BR melaksanakan Siaga di Titik Kuat masing-masing.
Demikian yang kami laporkan . Mmp

Sebelumnya tercatat dua anggota Yonif 400/BR gugur saat kontak tembak dengan KKB yakni Pratu Firdaus meninggal saat kontak tembak tanggal 7 November 2020 lalu dan Prada Agus Kurniawan Senin (11/1/2021).

Sebelumnya aua prajurit Yonif 400/BR meninggal dunia setelah truk yang ditumpangi mengalami kecelakaan, pada Jumat (11/9/2020) sekitar pukul 16.00 WIT.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menuturkan, kejadian tersebut berawal saat truk milik TNI yang membawa 17 personel Yonif 400/ Banteng Raiders (BR) mengalami kecelakaan karena rem blong di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Truk tersebut awalnya bergerak dari arah Sugapa menuju Titigi, Distrik Hitadipa.

Akibat kecelakaan tersebut, dua prajurit TNI mengalami luka ringan dan 13 luka berat.

Evakuasi truk pengangkut TNI yang alami kecelakaan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (11/9/2020). (facebook)

Sementara, dua prajurit meninggal dunia, yakni Sertu Heri Susanto dan Pratu Jhan Risky Pratama Purbatua.

"Kecelakaan tersebut saat ini telah ditangani oleh TNI dibantu masyarakat setempat dengan mengevakuasi korban luka untuk dibawa ke RSUD Kabupaten Intan Jaya menggunakan kendaraan Hilux milik PT MUJ," kata Suriastawa, saat dikonfirmasi Kompas.com, melalui WhatsApp, Jumat malam.

Diketahui prajurit Yonif Raider 400/BR baru bertugas di Papua sejak akhir Agustus 2020 lalu.

Sebanyak 400 prajurit Yonif 400/Banteng Raiders diangkut KRI Tanjung Kambani 971 ke Papua dari Dermaga Nusantara 3 Semarang, 24 Agustus 2020.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari melepas 450 prajurit Yonif Raider 400/Banteng Raiders di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, 24 Agustus 2020 (dok)

Kemudian KRI Tanjung Kambani 971 sempat singgah di Surabaya menjemput pasukan Yonif 515 Raider dan Makassar untuk bekal ulang logistik.

KRI Tanjung Kambani 971 mendrop pasukan Yonif 400 Banteng Raiders yang siap melaksanakan operasi pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) di Dermaga Nabire, Biak, Rabu (9/9/2020).

Komandan Yonif (Danyon) Raider 400/BR, Mayor Inf Andreas Yudhi Wibowo, mengungkapkan, personelnya mendapatkan tugas Pamtas Mobile sehingga harus senantiasa bergerak di wilayah Papua.

Dirinya berjanji untuk memimpin 450 prajuritnya, agar berangkat dan pulang dalam kondisi utuh.

Tugas tersebut akan berlangsung selama sembilan bulan.

Batalyon Infanteri Raider 400/Banteng Raiders adalah sebuah batalyon infanteri raider Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sebelumnya bernama Yonif 401/Banteng Raider.

Batalyon yang sudah ada sejak 23 Maret 1953 ini awalnya adalah Batalyon 454 yang sejak dulu sudah dikenal sebagai satuan elite setingkat pasukan komando (pasukan khusus).

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Baca juga: Daftar Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 7,1 di Talaud, Nihil Korban Jiwa

Baca juga: 2021, Benarkah Tahun Terburuk untuk Bertahan Hidup dalam Sejarah Umat Manusia?

Baca juga: Motif Anak Gugat Ibu Kandung Karena Fortuner, Ingin Orangtuanya Berdamai, Sang Ayah Eks Dirut RSUD

KLIK TAUTAN AWAL: https://medan.tribunnews.com/2021/01/22/tni-berduka-prajurit-yonif-400br-pratu-roy-vebrianto-gugur-dalam-baku-tembak-dengan-kkb-di-supaga?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved