Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

2021, Benarkah Tahun Terburuk untuk Bertahan Hidup dalam Sejarah Umat Manusia?

Kabut misterius menenggelamkan Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Asia ke dalam kegelapan, siang dan malam, selama 18 bulan.

Editor: Rhendi Umar
michaelrolsen.com
2021, Benarkah Tahun Terburuk untuk Bertahan Hidup dalam Sejarah Umat Manusia? 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hampir selama sepuluh bulan kita dihadapkan pada wabah pandemi virus corona, bahkan hingga awal tahun 2021 pun kita tidak tahu kapan itu akan segera berakhir.

Apakah Anda  merasa bahwa tahun 2020 adalah tahun terburuk dalam hidup Anda?

Coba tanyakan sejarawan abad pertengahan Michael McCormick tahun berapa saat terburuk untuk hidup, dan dia akan memberikan jawaban: "536."

Bukan 1349, ketika Black Death melenyapkan setengah dari Eropa.

Bukan 1918, ketika flu menewaskan 50 juta hingga 100 juta orang, kebanyakan orang dewasa muda.

Tapi 536. Di Eropa, "Itu adalah awal dari salah satu periode terburuk untuk hidup, jika bukan tahun terburuk," kata McCormick, seorang sejarawan dan arkeolog yang mengetuai Inisiatif Universitas Harvard untuk Sains Masa Lalu Manusia.

Kabut misterius menenggelamkan Eropa, Timur Tengah, dan sebagian Asia ke dalam kegelapan, siang dan malam, selama 18 bulan.

"Karena matahari memancarkan cahayanya tanpa kecerahan, seperti bulan, sepanjang tahun," tulis sejarawan Bizantium Procopius.

Suhu di musim panas 536 turun 1,5 ° C menjadi 2,5 ° C, memulai dekade terdingin dalam 2300 tahun terakhir.

Salju turun pada musim panas itu di China; gagal panen; orang kelaparan.

Kronik Irlandia mencatat "kegagalan roti dari tahun 536–539."

Kemudian, pada tahun 541, wabah pes melanda pelabuhan Romawi Pelusium, di Mesir.

Apa yang kemudian disebut Wabah Justinian menyebar dengan cepat, memusnahkan sepertiga hingga setengah dari populasi Kekaisaran Romawi timur dan mempercepat keruntuhannya, kata McCormick.

Para sejarawan telah lama mengetahui bahwa pertengahan abad keenam adalah saat-saat gelap yang dulunya disebut Abad Kegelapan, tetapi sumber awan misterius tersebut telah lama menjadi teka-teki.

Analisis es yang sangat tepat dari gletser Swiss oleh tim yang dipimpin oleh McCormick dan ahli glasiologi Paul Mayewski di Institut Perubahan Iklim Universitas Maine (UM) di Orono telah menunjukkan penyebabnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved