Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksinasi Covid

Bupati Sleman Positif Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin, Sri: Virus Mati di Vaksin Itu Kembali Hidup

Bupati Sleman, Sri Purnomo positif Covid-19 setelah disuntik vaksin. Ini penjelasannya.

Editor: Frandi Piring
TribunJogja.com
Foto Bupati Sleman, Sri Purnomo menjalani rapid tes antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021). Kini positif Covid-19 setelah disuntik vaksin. 

Selama masa penyembuhan, Sri Purnomo akan tetap bekerja dan menjalankan pemerintahan di Kabupaten Sleman secara online.

FOTO - <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/bupati-sleman' title='Bupati Sleman'>Bupati Sleman</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sri-purnomo' title='Sri Purnomo'>Sri Purnomo</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/disuntik' title='disuntik'>disuntik</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/vaksin' title='vaksin'>vaksin</a> COVID-19 pertama di Puskesmas Ngemplak 2, Kamis (14/01/2021). (TRIBUNJOGJA/ Christi Mahatma Wardhani)

Kelompok-kelompok yang Tak Bisa Disuntik Vaksin

Berikut kelompok-kelompok orang yang dikategorikan tidak bisa disuntik Vaksin Covid-19.

Ada beberapa kategori kelompok orang yang tak bisa menerima vaksin.

Dalam hal ini keamanan pada tubuh setelah mendapatkan vaksinasi.

Vaksin Covid-19 yang telah memenuhi standar uji coba, saat ini tengah diproduksi dan didistribusikan ke sejumlah negara.

Bahkan, para pemimpin sejumlah negara telah disuntik vaksin untuk membuktikan kepada warganya bahwa vaksin Covid-19 aman untuk digunakan.

Presiden Jokowi sendiri memastikan bahwa pemerintah akan menggratiskan seluruh vaksin Covid-19.

Selain itu, Presiden Jokowi juga kembali menegaskan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Lantas, apakah vaksin Covid-19 aman untuk semua kelompok orang?

Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan,

keamanan vaksin Covid-19 tergantung dari jenis vaksin yang akan dipergunakan dalam suatu negara.

"Kalau misalnya Sinovac hanya untuk usia 18-59 tahun, maka vaksin tersebut tidak bisa digunakan di luar kelompok usia tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).

Dicky menambahkan, pada umumnya anak-anak di bawah usia 18 tahun, wanita hamil, orang yang memiliki riwayat alergi parah,

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved