Virus Corona
Kasus Kematian Akibat Terinfeksi Virus Corona di Indonesia Pecahkan Rekor
Kasus kematian akibat terinfeksi virus corona di Indonesia, Kamis (21/1/2021) mengalami lonjakan drastis.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus kematian akibat terinfeksi virus corona di Indonesia, Kamis (21/1/2021) mengalami lonjakan drastis.
Hari ini, tercatat jumlah kematian akibat virus mematikan itu tercatat sebanyak 346 orang. Sehingga total kasus kematian sejak virus ini merebak di Indonesia, menjadi 27.203 kasus.
Angka kematian ini sekaligus yang tertinggi sejak Maret 2020 lalu.
Sementara itu, pemerintah juga mengumumkan jumlah kasus harian baru yakni sebanyak 11.703 kasus.
Sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 951.651 kasus.
Jumlah pasien yang sembuh dari Corona hari ini sebanyak 9.087 orang. Secara kumulatif, ada 772.790 kasus kesembuhan di Indonesia.
Pemerintah hari ini memeriksa sebanyak 67.454 spesimen Corona. Selain itu, pemerintah masih memantau 79.200 kasus suspek Corona di Tanah Air.
Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Masyarakat diminta disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.
Untuk diketahui, penambahan kasus baru virus Corona sebelumnya memecahkan rekor selama empat hari berturut-turut. Penambahan kasus baru Corona tertinggi terjadi pada Sabtu (16/1) sebanyak 14.224 kasus.
Berikut sebaran kasus positif corona di Indonesia, Kamis (21/1/2021).
DKI Jakarta: 3.151 kasus
Jawa Tengah: 1.976 kasus
Jawa Barat: 1.228 kasus
Jawa Timur: 1.134 kasus
Sulawesi Selatan: 645 kasus
Kalimantan Timur: 496 kasus
Bali: 483 kasus
DI Yogyakarta: 456 kasus
Sulawesi Barat: 241 kasus
Banten: 236 kasus
Sumatera Barat: 181 kasus
Riau: 137 kasus
Lampung: 128 kasus
Kalimantan Selatan: 106 kasus
Sumatera Selatan: 101 kasus
Sulawesi Utara: 92 kasus
NTB: 90 kasus
Papua: 90 kasus
Sumatera Utara: 83 kasus
Sulawesi Tengah: 80 kasus
Bangka Belitung: 79 kasus
Sulawesi Tenggara: 77 kasus
Jambi: 71 kasus
Kalimantan Tengah: 54 kasus
Bengkulu: 50 kasus
Kalimantan Utara: 49 kasus
Papua Barat: 48 kasus
NTT: 44 kasus
Kepulauan Riau: 30 kasus
Kalimantan Barat: 25 kasus
Maluku: 17 kasus
Aceh: 11 kasus
Gorontalo: 7 kasus
Maluku Utara: 7 kasus.(*)