Terkini Nasional
Sigit Prabowo: Tidak Ada Agama yang Mengajarkan Terorisme, Semua Tentang Kasih Sayang
Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme semua agama mengajarkan kasih sayang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme semua agama mengajarkan kasih sayang.
Hal tersebut dijelaskan oleh Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo.
"Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan terorisme. Semua agama mengajarkan kasih sayang, termasuk Islam yang di dalamnya mengajarkan Islam rahmatan lil alamin," kata Listyo, saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan, di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
Listyo menegaskan bahwa terorisme tidak bisa dikaitkan dengan agama.
Ia menekankan, terorisme merupakan paham yang harus dicegah dan diperangi bersama.
"Sekali lagi terorisme itu musuh bersama kita semua. Wajib bagi kita untuk mencekal, mencegah dan memerangi," ujarnya.
Menurut Listyo, Polri sudah berkoordinasi dengan Kemenkominfo untuk menghapus konten internet yang mengarah pada tindakan terorisme.
Selain itu, ia juga menyebut soal pentingnya kerja sama dengan tokoh-tokoh agama untuk menangkal terorisme dan agar masyarakat tidak mudah terpapar paham yang identik dengan kekerasan itu.
"Ada konten bernuansa ajaran-ajaran yang mengarah ke terorisme, maka itu jangan sampai muncul, dan nanti di takedown," ucap Listyo.
Listyo merupakan calon Kapolri yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.
Nama Listyo diserahkan Presiden Jokowi ke DPR pada Rabu (13/1/2021).
Sebelum uji kepatutan dan kelayakan, Komisi III DPR telah meminta masukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Tak Mudah, Ini Tugas Komjen Listyo Sigit Prabowo Jika Resmi Terpilih Sebagai Kapolri
Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo diharapkan dapat menekan tingkat kejahatan jalanan dan kerah putih atau white collar crime, setelah resmi menjadi Kapolri.
"Pak Listyo itu orang reskrim. Ke depan, masalah-masalah kejahatan itu tinggi sekali, sehingga dibutuhkan fokus polisi yang mampu menangani kejahatan-kejahatan kerah putih," kata Guru Besar Hukum Universitas Soedirman, Hibnu Nugroho saat dihubungi, Minggu (17/1/2021).