Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Calon Kapolri

Tito Karnavian Puji Listyo Sigit Layak Jadi Kapolri Gantikan Idham Azis : Pribadi Santun, Merangkul

Listyo Sigit Prabowo akan menjalani rangkaian fit and proper test di depan Komisi III DPR RI

Editor: Aldi Ponge
Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Eks Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Listyo Sigit Prabowo (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengajukan nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo menjaid calon tunggal Kapolri.  

Listyo Sigit Prabowo akan menjalani rangkaian fit and proper test di depan Komisi III DPR RI, pada Selasa (19/1/2021)

Mantan Kapolda Banten dan Kapolresta Solo itu sudah menjalani uji kepatutan tahap pertama dengan materi pembuatan makalah selama 1-2 jam pada Senin kemarin

Sebelumnya, Listyo Sigit Prabowo menemui sejumlah mantan Kapolri termasuk Jenderal (Purn) Tito Karnavian.

Baca juga: BOCORAN Cerita Sinetron Ikatan Cinta Selasa 19 Januari 2021, Andin Kecewa dan Tak Mau Maafkan Al

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) saat menjelaskan prose penyerahan barang bukti dan tersangka kasus dugaan korupsi penjualan kondensat oleh PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) saat menjelaskan prose penyerahan barang bukti dan tersangka kasus dugaan korupsi penjualan kondensat oleh PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis (30/1/2020). ((Sumber: KOMPASTV))

Tito Karnavian menyebut sosok Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo layak menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang bakal pensiun mulai 31 Januari 2021 ini. 

Hal ini bukannya tanpa alasan. Sebab, mengingat, sejumlah torehan prestasi diraih oleh Listyo Sigit ketika menjabat Kabareskrim

"Saya kira dengan segala pengalaman itu, ditambah dengan pribadi beliau yang saya sangat paham. Pribadi yang santun, pribadi yang merangkul," tutur Tito dalam dilansir dari rilis media Divisi Humas Polri. 

Tito pun menilai, meskipun Listyo Sigit masih tergolong usia muda, tetapi sudah memiliki pengalaman yang matang seperti di teritorial, pengalaman di staff yang cukup lama, dan juga pengalaman di bidang reserse. 

"Termasuk kemampuan beliau merangkul semua pihak senior-junior, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik," imbuh Tito.

Tito yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) pada Senin pagi (18/1/2021) menerima kunjungan dari calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo di kediamannya. 

Baca juga: Gugatan Paslon di MK Tunggu Jadwal Sidang, KPU Siapkan Dokumen Bantahan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian - Berikut ulasan tentang Mendagri Tito Karnavian yang mengeluarkan Instruksi tentang Penegakan Protokol Kesehatan, kepala daerah yang ikut kerumunan bisa diberhentikan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian - Berikut ulasan tentang Mendagri Tito Karnavian yang mengeluarkan Instruksi tentang Penegakan Protokol Kesehatan, kepala daerah yang ikut kerumunan bisa diberhentikan. (istimewa)

Kunjungan calon Kapolri ke mantan Kapolri sendiri merupakan tradisi yang dilakukan ketika menjelang pergantian pucuk pimpinan Korps Bhayangkara. 

"Tadi juga Pak Sigit ke kediaman, tadi pagi jam 08.00 lewat dikit, dengan ibu Sigit. Saya sangat menghargai Pak Sigit yang datang ke para mantan Kapolri.

Selain meminta masukan, juga minta restu. itu memang tradisi, kita menghormati senior, saya juga sering begitu dulu.

Sama tadi pagi juga, prinsipnya Pak Sigit ingin meminta masukan-masukan. Dan saya juga meminta masukan-masukan," papar Tito. 

Tito pun mengungkapkan, dalam silahturahmi kedua Jenderal tersebut, dia menyampaikan pesan soal membuat internal Polri tetap solid satu sama lain.

"Oh ya diantaranya bagaimana untuk membuat soliditas internal, ya karena Pak Sigit sama dengan saya, banyak senior di atas. Tapi kiat-kiat seperti itu saya kira cukup Pak Sigit dan saya yang tahu," ujar Tito. 

Selain itu, Tito menyebut, mereka juga membicarakan soal penguatan soft approach dengan jajaran Binmas. Kemudian disamping kinerja lain dalam penegakan hukum yang tegas. 

"Itu juga soft approach yang lain, dengan kegiatan Binmas terutama," ucap Tito.

Arahan Idham Azis

Setelah Listyo terpilih sebagai calon kapolri, Idham Azis mengajak jajarannya mendukung Listyo hingga dilantik nantinya.

"Saya mengajak kepada rekan-rekan semua untuk bergandeng tangan memberikan dukungan kepada calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo," ucap Idham dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).

"Sehingga proses pelaksanaan rangkaian fit and proper test yang akan dilaksanakan pekan depan sampai dengan pelantikan Bapak Kapolri Baru bisa berjalan dengan sukses dan lancar serta tidak menemui hambatan apa pun," kata dia.

Idham pun berharap jajarannya tetap solid untuk mendukung keputusan Presiden Jokowi.

Ia meminta jajarannya meyakini bahwa keputusan Jokowi memilih Listyo pasti sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang.

"Saya berharap kita semua tetap solid, bersatu dan mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden RI selaku pimpinan tertinggi Polri untuk kita laksanakan dan amankan," tutur Idham.

Tantangan satukan internal

Menurut pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, pernyataan Idham Azis tersebut menunjukkan internal Polri tidak solid setelah pemilihan Listyo.

Bambang berpandangan, timbul kegusaran di internal Polri setelah pemilihan Listyo. Alasannya, Listyo yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 bakal “melompati” beberapa angkatan seniornya.

Ia pun menilai hal itu menjadi tantangan bagi Listyo bila terpilih nantinya untuk menyatukan internal Korps Bhayangkara.

"Bukan sekadar menyatukan kelompok yang ada saja, tetapi menyatukan dalam satu visi membangun pondasi untuk masa depan Polri. Apakah Polri hanya akan jadi penjaga kepentingan rezim, atau kepentingan negara?," ucap Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Bambang berharap Listyo dapat melakukan terobosan berupa perubahan kebijakan di internal Polri bila terpilih.

Dalam pelaksanaannya, menurut dia, idealisme Listyo pun akan diuji.

"Tantangannya adalah tarikan-tarikan yang kuat dari berbagai kepentingan dan faksi-faksi di internal. Dan di sini integritas dan idealisme Pak Listyo akan diuji, mampu tidak menahan godaan-godaan itu," tutur dia.

Masa Pensiun Listyo Sigit Nanti Mei 2027, Hadapi Banyak Jenderal Senior

Nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo diajukan ke DPR untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun 1 Februari 2021.

Listyo Sigit Prabowo adalah lulusan Akademi Kepolisian atau Akpol 91.

Ada tiga jenderal polisi yang lain satu anggkatan dengan Listyo Sigit Prabowo yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran, Karomisinter Divhubinter Polri Brigjen Krishna Murti, Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Iqbal.

Listyo Sigit Prabowo akan menjadi kapolri termuda jika disetujui DPR.

Usainya 51 tahun saat jadi Kapolri, lebih muda sebulan dari Tito Karnavian yang berusia 52 tahun 9 bulan saat menjadi Kapolri pada 3 Juli 2016

Tito kelahiran 26 Oktober 1964 sedangkan Listyo kelahiran Ambon, 5 Mei 1969. 

Usianya 51 tahun 8 bulan jika dilantik Februari.

Tito Karnavian yang melewati 4 angkatan yakni Akpol 1983, 1984, 1985, dan 1986.

begitu juga Listyo sigit melewati 4 angkatan Akpol yakni 1987, 1988, 1989 dan 1990

Listyo menjadi ajudan Presiden tahun 2014 hingga 2016.

Masa pensiun Listyo Sigit Prabowo masih lama yakni Mei 2027.

Jokowi Ingin Dikawal

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, dipilihnya Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri mirip dengan penunjukan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian beberapa tahun lalu.

"Saat itu Tito adalah kader muda Polri yang masa pensiunnya masih panjang, sekitar enam tahun lagi. Sama halnya dengan Sigit yang baru pensiun di tahun 2027," kata Neta ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (13/1/2021).

Nama Listyo sebagai calon tunggal kapolri yang dipilih Presiden Joko Widodo telah diserahkan kepada DPR pada hari ini untuk diproses.

Neta berpandangan, pemilihan Listyo dengan masa aktif yang panjang menunjukkan Jokowi ingin dikawal oleh Listyo selama sisa periode kepemimpinannya sebagai presiden.

"Sepertinya Jokowi lebih memercayai pengamanannya kepada orang kepercayaannya yang pernah menjadi ajudannya saat pertama kali menjadi presiden dan hal itu tidak masalah. Sebab mengangkat kapolri adalah hak prerogatif presiden," ucap dia.

Dengan pemilihan Listyo sebagai calon kapolri, Neta melihat peluang para anggota polisi yang masih muda atau junior untuk menduduki posisi strategis semakin terbuka.

Artinya, terbuka potensi bagi para junior untuk melompati seniornya dalam mengisi posisi strategis tersebut.

Untuk itu, Listyo diharapkan dapat membuat keseimbangan jika terpilih nantinya.

"Dalam menyusun personel Polri ke depan, Sigit diharapkan mampu membuat keseimbangan agar para senior tidak merasa ditinggalkan," tutur Neta.

Profil Listyo Sigit 

Listyo Sigit adalah lulusan Akpol 1991.

Ia lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969.

Artinya ia akan dilantik sebagai Kapolri di umur 52 tahun.

Jika mengacu kepada UU Nomor 34 Tahun 2004 yang menyebut masa anggota Polri akan memasuki masa purna tugas saat usianya mencapai 58 tahun, maka Listyo Sigit yang kini berusia 52 tahun 2021 akan pensiun di usia 58 tahun pada 2027.

Sementara, Jenderal Idham Azis menjabat sebagai Kapolri sejak tanggal 1 November 2019, menggantikan Jenderal Tito Karnavian.

Ia hanya menjabat sebagai Kapolri selama 1 tahun 3 bulan.

Saat pensiun pada Februari 2021, Idham Azis berumur 57 tahun.

Sebelumnya, Listyo Sigit menjabat sebagai Kabareskrim Polri sejak 6 Desember 2019.

Listyo juga sudah mengemban sejumlah jabatan penting selama berkarier di Polri.

Pada 2009 Listyo menjabat sebagai Kapolres Pati, Jateng.

Satu tahun kemudian, ia dimutasi sebagai Kapolres Sukaharjo, Jateng.

Saat Listyo bertugas di Solo ini, Jokowi menjabat Wali Kota.

Di wilayah ini, Listyo pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah, 2011.

Setahun kemudian, Listyo dimutasi ke Jakarta mengisi posisi Kepala Subdirektorat II Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Pada saat yang sama, Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta usai menang di Pilkada DKI 2012.

Dia lantas ditugaskan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara pada 2013.

Listyo kembali ditarik ke Ibu Kota bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai Presiden pada 2014.

Listyo dipercaya menjadi ajudan Presiden selama sekitar dua tahun.

Lepas dari ajudan Jokowi, Listyo diangkat menjadi Kapolda Banten pada 2016.

Setelah itu Polri menariknya ke markas besar untuk menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).

Selang satu tahun kemudian, Listyo diangkat menjadi Kabareskrim per Desember 2019.

Selama menjabat Kabareskrim Polri, Listyo tercatat mengungkap kasus penipuan, menangkap dua tersangka penyiram air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang merupakan oknum kepolisian.

Dia juga menangani kasus penembakan enam anggota Laskar FPI, dan terlibat penangkapan buron kasus korupsi Bank Bali Djoko Tjandra.

Nama Listyo sempat disebut-sebut dalam kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Namun, hal itu dibantah saksi di pengadilan.

Seperti diketahui, DPR memiliki waktu paling lambat 20 hari untuk menolak atau menerima usulan presiden setelah surat presiden diterima.

Hal itu sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Komisi III DPR pun mulai mempersiapkan rangkaian uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Listyo sebagai calon tunggal Kapolri.

Ketua Komisi III Herman Herry mengundang Kompolnas dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menerima masukan pada Kamis (14/1/2021) ini.

"Kami akan mengundang RDPU PPATK dan Kompolnas. Tujuan RDPU tersebut adalah untuk meminta masukan dari masyarakat," ujar Herman.

Selanjutnya, rangkaian uji kepatutan dan kelayakan dimulai pada Senin (18/1/2021) dengan pembuatan makalah.

Pada Selasa (19/1/2021), Komisi III akan melakukan wawancara dengan Listyo.

Terakhir, jika tahap tersebut lancar maka keputusannya langsung bisa diumumkan.

SUMBER: https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/13/fakta-listyo-sigit-calon-kapolri-lompati-4-angkatan-sisihkan-12-komjen-hingga-rekor-tito?page=all

SUMBER: 

 https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/09420831/soliditas-polri-setelah-calon-kapolri-dipilih-jokowi-ajakan-idham-azis?page=all

https://www.kompas.tv/article/139239/tito-karnavian-pribadi-santun-komjen-listyo-sigit-layak-jadi-kapolri?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/14/05450091/penunjukan-listyo-sigit-punya-kesamaan-dengan-tito-karnavian-usia-pensiun

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved