Sosok Tokoh
Sosok Yuda, Pemuda Bersorban dengan Wajah Penuh Tato, Bermimpi Jadi Pendakwah dan Bertemu Sang Ibu
Sosoknya memang tampak menyeramkan dengan tato di wajah dan sekujur tubuhnya. Namun suaranya terdengar lembut saat berbicara dan jauh dari kesan gahar
Yuda akhirnya memilih tinggal di Semarang karena dekat dengan keluarga termasuk ayah.
Dia mengaku proses hijrahnya tidak mudah dan penuh rintangan.
Terlebih, dirinya kerapkali dipandang sebelah mata oleh beberapa orang.
"Pandangan pertama orang-orang di masjid mereka tadinya pada takut. Pas waktu sholat banyak dilihatin orang. Mereka pada bingung. Tapi yang penting saya sudah niat dan berusaha. Akhirnya sekitar sebulan mereka sudah mulai terbiasa dan menerima," tuturnya.
Kini Yuda menjalani hari-harinya dengan membantu mengurus masjid di Masjid Jami Al-Istiqomah Jalan Kusuma Wardani, Pleburan.
"Saya tinggal di sini sekarang, bantu-bantu bersih-bersih, adzan, memang harus adaptasi, Alhamdulilah di sini menerima saya," ungkapnya.
Selain itu, dia juga memperdalam ilmu agama dan menghafal Alquran yang dulu sudah 24 juz, menemui ulama-ulama dan mempelajari lagi ilmu dakwah.
Dari pertemuannya dengan ulama di Jawa Barat, Yuda diberi nama Sa'ad Al-Maliki yang diambil dari nama salah satu sahabat Rasullullah.
"Nama sahabat Rasulullah, Sa'ad. Tidak terkenal di bumi tapi terkenal di langit," katanya.
Yuda ingin hidupnya bermanfaat bagi banyak orang. Dia pun memiliki cita-cita berdakwah di wilayah pelosok negeri.
"Habis Lebaran tahun ini saya keluar 4 bulan (berdakwah). Sekarang ini memperbaiki bacaan Alquran saya dulu, mengulang hafalan yang sudah 24 Juz," katanya.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini juga berharap bisa bertemu dengan ibunya karena sejak kecil orangtuanya telah berpisah.
"Dari kecil tidak pernah ketemu ibu, saya ingin ketemu tapi Allah belum mempertemukan lagi. Dengar-dengar di Kalimantan, tapi saya menunggu Allah mempertemukan," ujarnya.
Yuda juga memiliki tujuan hidup membangun keluarga kecil, memperoleh pekerjaan dan membahagiakan orangtua.
Seorang takmir Masjid, Syarifudin merasa bangga dengan pilihan hidup yang ditempuh oleh Yuda.
Dia berharap Yuda bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depannya.
"Kita sebagai takmir bangga dan ikut bahagia melihat Mas Yuda kembali menjadi orang yang baik. Semoga bisa terus dipegang dan segera dipertemukan dengan ibunya," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Pemuda Bersorban dengan Wajah Penuh Tato, Mimpinya Ingin Jadi Pendakwah dan Bertemu Sang Ibu