Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ombak Tinggi di Manado

Sampah Bekas Terjangan Ombak di Sindulang Masih Berceceran, Tahun Ini Lebih Parah

sepanjang pesisir Jalan Pierre Tendean, Manado Town Square (Mantos), kawasan bisnis Megamas Manado hingga pesisir wilayah Sindulang diterpa ombak.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Isvara Savitri
Kondisi Jalan Boulevard 2 di daerah Sindulang yang penuh dengan sampah, Senin (19/1/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kota Manado sejak Jumat (15/1/2021) malam hingga Minggu (18/1/2021) pagi menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah.  

Selain itu, Siklon Tropis Joshua yang sempat mampir di perairan utara Sulawesi Utara menyebabkan terjadinya gelombang tinggi 2,5 m-4 m di sejumlah daerah, salah satunya Kota Manado.

Minggu malam hujan memang sudah reda, namun cuaca di laut justru sedang ekstrem.

Hal ini menyebabkan sepanjang pesisir Jalan Pierre Tendean, Manado Town Square (Mantos), kawasan bisnis Megamas Manado hingga pesisir wilayah Sindulang diterpa ombak.

Bahkan sepanjang jalan Pierre Tendean dan jalan di dalam kawasan bisnis Megamas sudah terendam banjir air laut.

Sindulang sendiri tidak mengalami banjir, hanya saja jalanan penuh sampah.

Menurut pantauan Tribunmanado.co.id pada Senin (19/1/2021) pagi, sebagian ruas Jalan Boulevard 2, Sindulang sudah bersih dengan sampah.

Tapi sebagian lainnya, sampah justru menumpuk dan belum dibersihkan warga.

Sampah ini juga terlihat sampai ke tanggul pemecah ombak.

Menurut salah satu warga, Natalia, terjangan ombak kali ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya.

"Biasanya sih memang air sampai ke jalan, bahkan dulu pernah perahu sampai terbalik ke jalan. Tapi tahun lalu sih tidak separah ini, ini lebih parah," ujar istri nelayan ini.

Meski parah, tapi Natalia mengaku para nelayan sudah belajar dari pengalaman sehingga perahu diikat kuat-kuat ke pembatas jalan atau tiang, bahkan ada yang dipindah ke pinggir jalan.

Ia mengaku suaminya sudah tidak melaut selama tiga hari, dan belum tahu kapan bisa melaut lagi.

"Menunggu instruksi dari pemerintah dan masih memantau cuaca di laut juga," tutupnya. (*) 

Baca juga: Banyak Restoran di Megamas Manado Rusak Akibat Gelombang Tinggi 

Baca juga: BREAKING NEWS Kawasan Bisnis Megamas Manado Penuh Sampah Pagi Ini 

Baca juga: Sosok Yuda, Pemuda Bersorban dengan Wajah Penuh Tato, Bermimpi Jadi Pendakwah dan Bertemu Sang Ibu

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved