Gelombang Tinggi di Manado
PENJELASAN BMKG Mengapa Sampai Terjadi Gelombang Tinggi di Area Mantos dan Megamas Manado
Menurutnya, kondisi seperti ini bukan kejadian pertama. Pihaknya terus mengimbau agar waspada dan berhati-hati.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kota Manado Sulawesi Utara ( Sulut ), baru saja dihantam banjir rob.
Banjir rob hasil dari gelombang tinggi itu menghantam pusat bisnis di Manado yang berada di pesisir pantai.
Tak hanya air yang dibawa oleh gelombang tinggi, bebatuan pantai, sampah hingga perahu pun ikut dibawa ke darat oleh ombak besar.
Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika ( BMKG ) Stasiun Maritim Bitung, menjelasakn itu adalah efek dari kondisi tinggi gelombang dan angin kencang yang melanda pesisir utara perairan Sulawesi Utara Minggu (17/1/2021) malam.
Menurut Ricky Aror, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung yang terjadi di perairan teluk Manado hingga air masuk ke pusat perbelanjaan Manado Town Squere dan Kawasan Mega Mas Manado sesuai peringatan dini pada Sabtu (16/1/2021) kemarin terkait tinggi gelombang untuk Minggu (17/1/2021).
Baca juga: BARU KALI INI TERJADI! Fakta Lain Gelombang Tinggi di Manado, Warga Beri Kesaksian tak Terduga
Untuk perairan utara Sulut kategori gelombang tinggi.
Dia menjelaskan air laut masuk jauh ke darat ditambah air pasang. Hal disebabkan dalam sehari di wilayah Sulut normalnya air naik pasang dua kali yakni pukul 8 pagi air pasang, surut jam 1 siang.
"Air pasang berlanjut naik puncaknya paling tinggi pukul 8 malam naik ditambah angin sejajar dengan gelombang pada tinggi gelombang, akan surut kembali pukul 03.00 wita," jelasnya.
"Dari Prakiraan yang telah kami sampaikan, hari ini (kemarin) adalah puncak gelombang tinggi di perairan utara Sulut," kata Ricky kepada Tribunmanado.co.id Minggu malam.
Menurutnya, kondisi seperti ini bukan kejadian pertama. Pihaknya terus mengimbau agar waspada dan berhati-hati.
Kondisi seperti ini diperkiraka cenderung menurun beberapa hari ke depan karena puncaknya Minggu.
"Namun jangan salah, secara klimatologi Januari ini adalah puncak gelombang tinggi untuk wilayah Sulut," tambahnya.
Terkait gelombang tinggi di Kawasan Megamas dan Mantos, pihaknya sudah keluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
Bahkan sejak pekan lalu, telah berulang kali diperingati untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan angin kencang.
"Ya, nanti sudah kejadian baru heboh," ujarnya.
Menurut BMKG Stasiun Maritim Bitung kondisi ini normal, mengingat November hingga Februari nanti cuaca ekstrem.
Menyebabkan dan berpeluang terjadi bencana hidro meteorologi. Begitu juga secara kelimotologi di awal tahun ini banyak cuaca ekstrem.
Masyarakat diimbau waspada dan terus up date informasi BMKG terkait peringatan dini cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
"Bisa akses di Facebook BMKG Sulawesi Utara, di situ setiap saat ketika ada peringatan dini selalu disampaikan," katanya
Pihaknya juga menjelaskan terkait dengan informasi tinggi gelombang Moderate sea atau gelombang sedang berdasarkan kesepakatan internasional WMO tingginya 1,25 sampai 2,5 meter
Baca juga: 5 Fakta Gelombang Tinggi di Manado, ini Nama Restoran yang Rusak hingga Jalan Belakang Mantos Hancur
Kemudian untuk tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter rough sea atau gelombang tinggi.
"Nah untuk kondisi yang terjadi tadi, kategori rough sea atau gelombang tinggi," tandasnya.
Sementara itu dari analisis gelombang ekstrem di Wilayah perairan Sulut, Minggu (17/1/201) suhu permukaan laut di Perairan utara Halmahera terpantau skitar 30 – 32 Celsius (C).
Kondisi lebih hangat jika dibandingkan dengan suhu permukaan laut di Utara Kalimantan yang berkisar antara 28 – 30C.
Meningkatnya suhu permukaan laut di Utara perairan Halmahera mengakibatkan terbentuknya daerah tekanan rendah (1008 HPA), sedangkan pada perairan Kalimantan Utara terpantau memiliki daerah tekanan yang lebih tinggi (1010 HPA).
Perbedaan tekanan udara diantara perairan utara Kalimantan dan Utara perairan Halmahera mengakibatkan angin bertiup kencang dari Barat ke Timur dengan kecepatan 20 – 30 Knots.
Peningkatan kecepatan angin, durasi angin berhembus, dan panjang hembusan angin dapat membangkitkan gelombang tinggi.
Dari model InaWAVE pada 17 Januari 2021 tinggi Gelombang di perairan Utara Sulut berkisar antara 2.5 – 4.0 Meter atau termasuk kedalam kategori gelombang Tinggi atau Rough Sea.
Pada pukul 19.00 Wita di perairan Utara sSulut terjadi air pasang 2,3 Meter , hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang di pesisir utara Sulut
kondisi angin kencang dan gelombang tinggi masih akan berlangsung hingga esok hari, dan akan berangsur-angsur menurun.
Informasi selanjutnya mengenai peringatan dini gelombang tinggi akan kami update setiap harinya melalui whatsapp, facebook BMKG Sulawesi Utara, maupun instagram StamarBitung.
Gelombang Tinggi di Manado Kembalikan Sampah ke Daratan
Gelombang tinggi yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu (17/01/2021) sore tak hanya membuat air laut naik dan membuat warga panik.
Namun gelombang tinggi kali ini juga berhasil membawa pulang ribuan sampah plastik, yang dibuang sembarangan oleh manusia.
Menurut Gebby, warga Kecamatan Sario yang sedang berada di kawasan Megamas, jika air laut membuat kawasan Megamas Manado penuh sampah.
"Bukan hanya kafe dan rumah yang rusak, tapi air laut juga berhasil membawa sampah plastik ke darat," ujarnya.

Ia menambahkan jika saat ini masyarakat Manado sedang merasakan dampak dari membuang sampah sembarangan.
"Ini karena ulah kita sendiri, laut hanya seperti mengembalikannya sampah ini pada kita," aku dia.
Wanita 26 tahun ini meminta sanksi terhadap warga yang membuang sampah sembarangan belum tegas.
"Kalau kita nonton film Aquaman, maka hari ini terjadi di Manado. Laut mengembalikan sampah pada kita," tegasnya.
*Banyak Kendaraan Terendam Air
Gelombang tinggi yang terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (17/1/2021) berhasil membuat kepanikan di salah satu Mall yakni Mantos.
Selain membuat kepanikan bagi pengunjung Mantos, gelombang yang tinggi juga berhasil merendam banyak kendaraan pengunjung.
Nofri, pekerja di Mantos mengatakan jika banyak kendaraan roda dua yang jadi korban akibat gelombang yang tinggi.
"Paling banyak di belakang Mantos Tiga, banyak pengunjung yang takut keluar dan kendaraan mereka terendam air," aku dia.
Ia membeberkan jika kepanikan juga terjadi di dalam Mantos.
Banyak pengunjung yang memaksa keluar karena mobil mereka masih berada di parkiran.
"Saat air laut naik, banyak pengunjung yang terjebak didalam Mantos, mereka panik karena kendaraan masih ada di parkiran," ungkapnya.
Diketahui, Cuaca ekstrem yang melanda Kota Manado membuat gelombang laut naik.
Bahkan gelombang laut yang tinggi berhasil masuk hingga ke parkiran salah satu mall di Manado yakni Manado Town Square (Mantos).
Menurut Ivana salah satu pekerja di Ace Hardware Mantos mengatakan jika gelombang tinggi sudah terjadi sejak sore.
Namun, para pengunjung masih banyak yang mengacaukan hal tersebut.
"Semakin malam, gelombangnya kian naik. Bahkan sampai ke parkiran," ujarnya saat ditemui Tribun Manado, Minggu (17/1/2021).
Ia menambahkan gelombang yang masuk hingga ke parkiran membuat para pengunjung berlari dan menyelamatkan kendaraan mereka.
"Banyak yang lari ke parkiran dan amankan motor mereka," ungkapnya.
Dirinya membeberkan jika gelombang yang tinggi juga berhasil masuk sampai pintu Mantos.
"Ini yang bikin panik pengunjung, karena sudah banyak air di pintu masuk, jadi banyak yang keluar ke parkiran," aku dia.
Wanita 27 tahun ini mengaku jika baru kali iki melihat gelombang yang tinggi seperti ini.
"Baru kali ini ada gelombang yang masuk ke parkiran mall," tegasnya.
Sebelumnya, Minggu (17/01/2021), BMKG Sulut memberi peringatan dini akan terjadi gelombang tinggi terutama pada 18 Januari pukul 08.00 Wita hingga 19 Januari pukul 08.00 Wita
BMKG menyebut gelombang tinggi 1,25 – 2,5 M akan terjadi di Perairan Utara Sulut, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung & Likupang, Laut Maluku dan Laut Sulawesi
Sedangkan Gelombang 2,5 - 4,0 M akan terjadi diLaut Sulawesi bagian Timur, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Talaud, Sebelah Barat Perairan Kepulauan Sitaro dan Laut Maluku bagian Utara.
Cuaca ekstrem juga terjadi sejak Sabtu (16/01/2021), hujan deras dan angin kencang terjadi sepanjang hari menyebabkan banjir dan longsor di Kota Manado.
Ratusan warga mengungsi dan 6 orang meninggal tertimbun longsor pada Sabtu kemarin. (Tribunmanado.co.id/Ind/Crz/Nie)