Banjir Longsor di Manado
Hujan Lebat Mengguyur Wilayah Sulawesi Utara, Jalan Trans Sulawesi Terputus Akibat Longsor
jalan raya yang menghubungkan Desa Ranowangko dan Desa Pinsungkulan Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa terputus akibat tanah longsor
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Jalan Trans Sulawesi tepatnya jalan raya yang menghubungkan Desa Ranowangko dan Desa Pinsungkulan Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa terputus akibat tanah longsor pada, Sabtu (16/1/2021) pukul 12.00 Wita.
Atas peristiwa tanah longsor yang menutupi badan jalan itu mengakibatkan kendaraan roda empat maupun roda dua untuk sementara menjadi terhambat.
Mengetahui hal itu, Plh Danramil 07 Tombariri Pelda Royke Ogi yang mendapat laporan dari Babinsa Prada Everd Loho segera memerintahkan kepada Babinsa Eferd Loho untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat yaitu Hukum Tua Desa Poopoh.
Setelah menerima laporan, Hukum tua dan Babinsa berkoordinasi dengan pemilik alat Eskavator yang ada di Desa Poopoh untuk membantu membersihkan tanah longsor.
“Pembersihan material tanah berlangsung selama empat jam dan berakhir pada pukul 17.45 Wita, sehingga sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar , Plh Danramil 07 Tombariri Pelda Royke Ogi.
Diketahui, terjadinya Longsor diakibatkan hujan lebat terus mengguyur sejumlah wilayah di Sulawesi Utara.
Selain itu longsoran tanah juga diakibatkan karena adanya penggusuran tanah untuk pelebaran jalan.
Danramil Tombariri melanjutkan, “Saat ini Babinsa masih tetap memantau perkembangan situasi di lokasi longsor,” tandasnya.
Baca juga: Nagita Slavina Mengaku Tak Masalah Jika Raffi Ahmad Menikah Lagi: Tapi Aku Mundur
Baca juga: Hujan Masih Mengguyur Manado, Masyarakat yang Merasa Kehilangan Keluarga Segera Hubungi Basarnas
Baca juga: Langganan Banjir, Warga Tuminting Ini Ingin Tinggikan Konstruksi Rumah
Tiga Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado
Hujan deras yang mengguyur Manado Sabtu (16/01/3/2021) mengganggu kelancaran transportasi udara.
Cuaca buruk menyebabkan beberapa penerbangan ke Manado terpaksa dialihkan ke bandara lain. Bahkan ada yang terpaksa kembali ke bandara asal.
Stakeholder Relations Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Yanti Purnomo mengatakan, ada tiga pesawat yang tak bisa mendarat karena cuaca buruk.
"Ada tiga penerbangan yang divert dan RTB karena faktor cuaca," ujar Yanti kepada Tribun Manado, Sabtu (16/01/2021) petang.
Tiga penerbangan itu, pertama Lion Air JT 778 rute Makassar - Manado yang seharusnya mendarat pukul 14.05 WITA terpaksa kembali ke Bandara asal.
"Statusnya Return to Base (RTB) terpaksa kembali ke Makassar karena cuaca buruk di Manado," katanya.