Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Majene

UPDATE Gempa Sulawesi Barat: Sudah 42 Jenazah Ditemukan

Korban meninggal kebanyakan terjadi di Mamuju sebanyak 34 orang, sedangkan di Majene delapan orang.

Editor: muhammad irham
ANTARA FOTO/AKBAR TADO
Foto Warga melintasi tiang listrik yang melintang di jalan karena gempa bumi, di Mamuju, Sulbar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga malam ini regu penyelamat telah mengevakuasi 42 orang yang menjadi korban gempa bumi 6,2 SR di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Korban meninggal kebanyakan terjadi di Mamuju sebanyak 34 orang, sedangkan di Majene delapan orang.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati

Pusdalops BNPB memutakhirkan data kerusakan di Kabupaten Mamuju antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju.

Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan.

Selain itu, terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif untuk pelayanan kedaruratan di Kabupaten Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.

Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.

Pengungsi Kelaparan

Kondisi pengungsi gempa di Mamuju Sulawesi Barat mulai memprihatinkan.

Mereka mulai kelaparan karena kekurangan bahan makanan.

"Masyarakat banyak mengungsi di daerah perbukitan. Seperti khusus Thamrin dan Stadion, kemudian Padang Baka," kata Lukman Rahim seorang warga yang dihubungi Tribun Timur lewat whatsapp.

Kata Lukman warga mendirikan posko alakadarnya dalam situasi cuaca ekstrim (hujan deras).

"Sampai sekarang hujan tidak pernah berhenti. Apalagi banyak anak-anak, rata-rata mereka hanya pakai terpal. Baguslah yang tinggal di rumah orang, itupun hanya diteras, tidak mau masuk rumah karena takut. Nah inikan memprihatinkan," ujar Lukman.

Dia mengatakan pengungsi juga sulit memperoleh sumber makanan. Apalagi belum ada bantuan dari pemerintah daerah.

Berdasarkan laporan data sementara sebanyak 26 warga Mamuju meninggal karena tertimpa runtuhan bangunan. Bahkan beberapa belum dapat dievakuasi.

Ratusan ribuan rumah penduduk dilaporkan rusak parah.

Kemudian sejumlah bangunan ambruk total seperti kantor Gubernur dan RS Mitra Manakarra.

Gempa bumi melanda Mamuju dengan pusat gempa di Majene terjadi dua hari berturut-turut.

ada Kamis (14/1/21) gempa berkekuatan 5.9 SR disusul gempa 6.2 SR pada Jumat (15/1/21) dinihari.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved