Penanganan Covid
Tomohon Ternyata Sudah Tak Lagi Zona Merah
Pemkot Tomohon diketahui baru saja menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai disampaikan pada 11 Januari 2021 kemarin.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON -- Pemerintah Kota Tomohon terkesan seperti kurang koordinasi dengan Pemerintah Pusat, terkait update zona penyebaran Covid-19.
Pemkot Tomohon diketahui baru saja menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai disampaikan pada 11 Januari 2021 kemarin.
PPKM tersebut berlaku selama Tomohon masih masuk zona merah.
Namun ternyata hal tersebut malah seperti berlainan dengan data Pemerintah Pusat, di mana terhitung sejak 10 Januari Kota Tomohon tak lagi berstatus zona merah atau sudah berstatus oranye.
"Sangat disayangkan jika Pemerintah masih dicantumkan zona merah. Padahal Tomohon sudah orange. Ini menandakan seperti kurang Update," ujar salah seorang Warga yang engan namanya dipublikasi.
Terkait hal tersebut Penjabat (Pj) Sekretaris Kota Tomohon Dolvin Karwur mengatakan sebagaimana baru 2 hari dikeluarkan PPKM yang dibawanya dicantumkan zona merah.
"Memang kemarin kita dapat informasi bahwa Tomohon sudah masuk zona orange. Kita sudah rapat dan akan dilanjutkan pada rapat forkopimda. Bahkan kita tak serta merta dengan berada pada tak zona merah PPKM akan dicabut," katanya.
Untuk itu, dia menjelaskan, terkait frayer yang sudah terlanjut beredar di masyarakat akan ditinjau bahasa.
"Selama Tomohon masih ada pada resiko, maka PPKM tidak akan dicabut," jelas Dolvin.
Seperti apa indikator-indikator dari pada resiko, bahwa ternyata meski sudah zona orange, tapi kita masuk dalam ketegori resiko.
Di mulai dari angka kesembuhan kita masih rendah masih pada 62 persen dan rata-rata sudah 80 sekian.
Kemudian untuk angka kematian 3,14.
"Inilah indikator bahwa Tomohon masih berada dalam daerah di resiko, maka dari itu PPKM masih diberlakukan," terang Dolvin
Sedangkan untuk 11 Poin di PPKM, Dolvin turut memastikan masih akan berlaku, karena yang akan diganti hanya bahasa Zona Merah.
"Tetap poinnya tak dicabut. Yang akan diganti tulisan zona merah menjadi daerah resiki," tandasnya. (hem)
Baca juga: Puskesmas Motoboi Kecil Siapkan Diri Penyuntikan Vaksin Covid 19 Dengan Simulasi
Baca juga: Marco Giampaolo: Liga Italia Padat, Torino 13 Hari 5 Kali Bermain, Jadi Alasan Kalah dari AC Milan
Baca juga: Profil Abdul Muthalib, Dokter yang Tangannya Gemetar Saat Suntik Vaksin Covid-19 ke Presiden Jokowi